Asal Usul Bahasa : Hubungan Bahasa dan Etnik
Keterikatan Bahasa dan Etnik
Pengertian Etnik dan Karakteristiknya Menurut Para Ahli
Etnik merupakan keanggotaan kelompok
berdasarkan asal-usul keturunan. Hal ini senada dengan pendapat Habib
(2004:18) yang menyatakan bahwa
kelompok etnik adalah suatu populasi yang secara biologis mampu berkembang dan
berinteraksi membentuk jaringan komuniksi. Etnik biasanya ditandai dengan (1) ciri
fisik yang relatif tetap, yaitu warna kulit, rambut, dan hidung serta (2)
bahasa yang digunakan sebagai alat identitas etnik dan alat identitas suku
dalam bahasa daerah. Keberagaman etnik dalam satu negara dapat menimbulkan
masalah kebahasaaan, terutama dalam pengajaran. Bahasa tidak selalu menunjukkan
bangsa atau etniknya karena bisa saja individu masuk dalam lingkungan etnik
lain. Jadi dapat disimpulkan bahwa etnik tidak selalu didasarkan warna kulit
melainkan lingkungan bahasa. Hal ini juga didukung dengan adanya penelitian
yang menunjukkan (1) seseorang masuk suatu kelompok semata-mata berdasarkan
ujaran, (2) mengambil alih ciri linguistik orang-orang yang hidup rapat dengan
mereka, dan (3) satu ras tidak selalu
menggunakan bahsa serumpun. Satu ras yang sama, bisa terbentuk berbagai etnik (Habib,
2004:18). Hal ini karena sifat
bahasa yang dapat dipelajari sehingga bahasa etnik dapat berubah dalam kurun
waktu tertentu.
Heterogenitas Bahasa dan Etnik
Bahasa merupakan faktor penting dan ciri
esensial keanggotaan etnik. Jadi ragam bahasa dapat digunakan sebagai identitas
etnik berdasarkan pemarkah linguistik. Identitas etnik muncul bila dua atau
lebih kelompok etnik berhubungan (Cohen, 1978 dalam Mulyana
dan Rakhmat, 2006:159). Ragam bahasa
ini selalu ada dalam plural society dan
diferensiasi. Masyarakat dengan aneka bahasa menyebabkan adanya minoritas
bahasa, yaitu sekelompok penutur dengan ragam bahasa asli bukan bahasa resmi.
Untuk itu, kelompok minoritas dapat kehilangan keunikannya dan menyerupai
kelompok mayoritas (Mulyana dan Rakhmat, 2006:160). Keanekabahasaan ini dapat menimbulkan
masalah, diantaranya yaitu masalah individu dan kelompok (kaum minoritas
setidaknya menguasai minimal 2 bahasa) serta masalah pemerintahan, gerakan
politik, dan bahasa (menghapus atau memelihara bahasa minoritas yang nantinya
terlibat dalam resiko politik). Hal ini senada dengan pendapat Mulyana
(2007:325) yang menyatakan bahwa perbedaan
bahasa dapat menimbulkan kesulitan lebih jauh daripada sekadar kekeliruan
penerjemahan. Minoritas dialek sosial memunculkan B1 dan B2 yang mirip dengan
pendekatan bidialektalisme.
Baca juga : Bahasa, Ragam Bahasa, dan Dialek
Teori Substratum dan Teori Inferioritas
Terkait kajian tersebut muncullah teori
Substratum. Teori tersebut muncul dari penelitian yang dilakukan Labov di kota
New York. Perbedaan pelafalan dalam bahasa Inggris dipengaruhi oleh ragam
substratum, yaitu ragam bahasa yang dipakai oleh kelompok-kelompok strata atau
lapis generasi sebelum menjadi penutur bahasa Inggris.Kemudian muncul lagi teori Inferioritas.
Inferioritas berasal dari kata inferior yang berarti rendah diri. Teori ini memiliki
pandangan bahwa bahasa yang jelek atau menyimpang dari bahasa baku ada
hubungannya dengan derajat pemakai dalam masyarakat.
DATAR
RUJUKAN
terima kasih gan share nya..sangat bermanfaat
ReplyDeleteBahasa adalah sistem. Bahasa adalah tool of communication. Dan saya setuju sekali dengan teori" diatas yang menyatakan identitas dari sebuah etnik
ReplyDelete