Cara Kreatif Mengembangkan Sumber Belajar Mandiri

Alternatif Bahan Ajar yang Kreatif dan Komprehensif

Begitu beragamnya kebutuhan individu terwakili dalam bidang pendidikan tercermin dalam situasi kelas( interaksi guru dan murid). Acapkali guru dihadapkan dengan situasi dimana mereka kesulitan untuk menggali bahan ajar yang cenderung sulit untuk dikembangkan. Peranan guru sangat dituntut dalam situasi seperti ini untuk dapat menciptakan alternatif bahan ajar yang lebih kreatif dan komprehensif. Analogi sederhananya : murid pada tahun 2016 diberi materi pelajaran yang sama dengan murid 90-an. Apakah masih relevan hal tersebut terus dilakukan? Cabang ilmu apapun akan terus mengalami perubahan dan penyempurnaan seiring dengan kemajuan iptek. Berdasarkan fakta-fakta tersebut, cepat atau lambat guru harus menciptakan suatu alternatif bahan ajar yang koheren dengan kemajuan zaman. Namun, untuk mengantisipasinya guru dapat melakukan aktivitas berikut ini.
Baca juga : Komponen Media dan Sumber Belajar

Guru Memperbarui dan Mengadaptasi Sumber Belajar Utama

Buku rujukan yang digunakan sebagai sumber belajar utama sekaligus sebagai pegangan guru pada umumnya hanya berjumlah satu cetak. Itupun buku yang dijadikan buku pegangan banyak yang sudah berusia uzur, yaitu buku terbitan lebih dari 15 tahun yang lalu. Jika mendapati kondisi yang demikian, guru harus memperbarui dan mengadaptasi sumber belajar lain yang sekiranya masih baru.

Guru Mengembangkan Sumber Daya Sendiri

Cara ini menyita lebih banyak waktu bagi guru agar dapat menciptakan alternatif bahan ajar. Guru harus meningkatkan standar ilmu pengetahuannya ke tahap yang lebih tinggi. Dengan belajar langsung dari ahli atau pakar pendidikan yang sesuai dengan bidang ilmu yang akan dikembangkan, guru memperoleh tambahan perspektif mengenai konsep yang sudah ada sehingga nantinya diharapkan mampu untuk mensinergikan dua hal tersebut. Selain dengan cara tersebut, guru dapat mengembangkan sumber daya mereka sendiri dengan cara memahami siswa mereka sendiri. Proses konsekuen ini dititikberatkan pada kemampuan dan ketidakmampuan siswa. Lebih lanjut lagi, proses berkesinambungan seperti ini melibatkan banyak aspek sebagai variabelnya meliputi, (a) metode komunikasi, (b) kemampuan bernalar, dan (c) kemampuan mengingat.

Mengingat bahwa tujuan pembelajaran adalah memberikan kesempatan bagi siswa untuk berkembang, sebaiknya dalam upaya untuk mengembangkan suatu sumber belajar yang lebih kompeten, guru tidak memperlakukan siswa sebagai bahan uji coba. Siswa akan merasa lebih dihargai oleh guru apabila guru meperlakukan siswa sebagai individu yang berkarakter tersendiri. Dengan membuat siswa tertarik dan merasa nyaman, otomotatis secara emosional membuat siswa siap untuk belajar.