Hakikat Sosiolinguistik
Pada pembahasan kali ini, Artikel Kami akan mencoba membahas mengenai salah satu sub disiplin ilmu dari linguisitik. Kalau diamati memang benar bahwa Sosiolinguistik terdiri dari dua disiplin ilmu utama, yaitu sosiologi dan juga linguistik, yang lebih jelasnya akan diuraikan dalam penjelasan berikut.
Definisi Sosiologi
Sosiologi menggunakan objek utama masyarakat sedangkan sosiolinguistik menggunakan ragam bahasa sebagai salah satu objeknya. Dalam hal ini Ibrahim (1995:6) menjelaskan lebih detail lagi bahwa sosiologi lebih memusatkan pada kelompok besar yang terkait pada perkembangan ekonomi.
Namun, sosiologi dan sosiolinguistik sama-sama memerlukan data atau subjek lebih dari satu orang individu, menggunakan metode kuantitatif, sampling, dan statistik. Dalam mengumpulkan data keduanya menggunakan metode wawancara, rekaman dan pengumpulan dokumen. Sedangkan dalam pengolahan data keduanya menggunakan metode deskriptif.
Definisi Linguisitk
Linguistik umum hanya berbicara struktur bahasa, struktur bunyi, morfologi, kalimat, discourse,dan berpandangan monolitik. Linguistik umum dan sosiolinguistik sama-sama menggunakan metode deskriptif.
Dialektologi menggunakan metode komparatif dan metode historis-diakronis. Sosiolinguistik juga menggunakan metode komparatif, namun tidak dengan historis-diakronis melainkan deskriptif-sinkronis. Selain itu yang dibandingkan juga bukan hanya kata-kata tetapi lebih luas dari itu. Menurut Zulaeha (2010:15) bahwa terdapat hubungan timbal balik atau interaksi antara kajian sosiolinguistik dan dialektologi. Hal ini untuk mengetahui dialek mana yang paling kuat diperlukanlah sosiolinguistik.
Baca Juga : Ragam Bahasa dan Dialek
Retorika cenderung ke arah kajian tutur individu. Sedangkan variasi bahasa menjadi objek studi retorika dan sosiolinguistik. Sedangkan psikologi sosial lebih mengarah pada motivasi-motivasi individual daripada struktur sosial.
Pujileksono (2006:7) menyatakan bahwa antropologi merupakan sebuah ilmu yang mempelajari manusia secara menyeluruh, berbeda dengan ilmu sosial lainnya. Ilmu ini lebih memperhatikan keadaan manusia yang mendiami bumi ini baik di tempat manapun dan hidup pada jaman apapun. Antropologi dan sosiolinguistik sama-sama menggunakan teknikpengamatan berpartisipasi.
Sosiolinguistik jika dilihat dari cakupannya dibedakan menjadi dua, yaitu sosiolinguistik makro dan sosiolinguistik mikro. Sosiolinguistik makro lebih menekankan pada intergroup interaction dan lebih mendekat pada orientasi sosial. Sedangkan Sosiolinguistik mikro lebih menekankan pada intragroup interaction dan mendekati orientasi linguistik.
Aktualisasi Sosiolinguistik
Pada banyak kasus, terdapat suatu hal unik yang dapat kita cermati bersama, semisal dalam satu lingkungan linguis yang dominan berbahasa Madura. Kemudian, datanglah satu keluarga berbahasa Sunda dan menetap di lingkungan tersebut. Maka, jika asumsinya si keluarga Sunda ini adalah keluarga yang aktif bersosialisasi dengan warga sekitar, lama-kelamaan keluarga Sunda tersebut akan mampu sedikit demi sedikit berbahasa Madura.
Bahkan, jika keluarga tersebut menetap selama puluhan tahun di lingkungan tersebut, bisa-bisa keluarga Sunda tersebut akan kehilangan karakteristik kekhasan dialek Sunda. Hal tersebut, dapat lebih cepat terjadi kepada generasi yang lebih muda pada keluarga tersebut.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa lingkungan sosial membawa pengaruh yang besar terhadap perkembangan sosial-budaya-bahasa. Dimana masyarakat yang lebih dominan dari segi kuantitas pasti akan mengendalikan dan mempertahankan entitas budayanya sendiri, sedangkan masyarakat minoritas mau tidak mau akan terpengaruh aspek sosial-budaya-bahasa dari si mayoritas.
Sobat Artikel Kami, itulah tadi penjelasan singkat mengenai Hakikat Siosiolinguistik. Semoga dengan membaca artikel ini, sobat mendapat manfaat dan kemudahan dalam mengerjakan tugas. Jangan lupa, selalu pantau Artikel Kami guna mendapatkan informasi referensi pendidikan yang menarik lainnya. Sampai jumpa!
Daftar Rujukan
Chaer, Abdul Dan Agustina, Leoni. 2010. Sosiolinguistik: Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka Cipta.
Ibrahim, Abdul Syukur. 1995. Sosiolinguistik: Sajian Model Fungsional Bahasa. Tanpa Penerbit.
Pujileksono, Sugeng. 2006. Petualangan Antropologi: Sebuah Pengantar Ilmu Antropologi. Malang: UMM Press.
Zulaeha, Ida. 2010. Dialegtologi: Dialeg Geografi dan Dialeg Sosial. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Post a Comment for "Hakikat Sosiolinguistik"