Analisis Cerpen Panji Reni
Alur dan Penokohan Cerpen Panji Reni
Cerpen. Pengertian cerpen adalah sebuah rangkaian cerita yang dinarasikan oleh penulis dengan panjang atau rentang waktu yang terbatas. Untuk contoh dari kumpulan cerpen, pembaca dapat membaca kumpulan cerpen Di Pelupuk Mata, Penyesalan Hari Ini, Jangan Jadi Seperti Aku. Sebelumnya, Artikel Kami telah menganalisis suatu cerpen dengan menitikberatkan pada unsur intrinsik dalam cerpen tersebut. Kali ini, akan dibahas analisis cerpen berjudul Panji Reni.
Cerpen
Panji Reni mengisahkan sebuah pengakuan atau bisa dikatakan sebagai sebuah
cerita dalam cerita. Ialah Prasanta seorang mantan pesuruh Panji Inukertapati
yang menceritakan kisah kematian yang di alami oleh Angreni, istri Panji
Inukertapat tiga tahun yang lalu. Dalam prasanta bercerita bahwa pada saat itu
usia pernikahan Panji Inukertapati dan Anggrani baru genap satu minggu. Namun ketika
Panji Inukertapati pulang dari gunung Penanggungan demi mencari obat untuk
ayahnya Lembu Amiluhur yang dikabarkan sakit keras dan dapat disembuhkan dengan
obat yang bernama Tlutuhing Kayu Kastuba Roning Sandilata.
Setelah berhasil mencarinya, Panji pulang ke rumah dan ia melihat mayat
istrinya tergeletak di lantai ruang tamu. Panji Inukertapati segera menggendong
mayat istrinya pergi meninggalkan Jenggala.
Baca Juga : Analisis Cerpen Suara 3 Hati
Tersangka utama kasus pembunuhan
tersebut adalah Panji Kartala, adik kandung dari Panji Kertapati. Karena ia
yang menemui Panji Inukertapati dan mengabarkan hal bohong tersebut serta
dimintai bentuan untuk menjaga Angreni selama Panji pergi. Setelah kejadian
naas itu Kartala juga menunggalkan Jenggala dan memilih tinggal di dalam gubuk
kayu yang sangat kecil bahkan dapat dikatakan hampir mirip dengan sebuah kandang.
Tiga tahun ia menyendiri. Hingga suatu hari Prasanta datang menemuinya dan
menanyakan bagaimana kronologis kejadian pembunuhan tersebut.
Kartala bercerita
awal mulanya ia diperintahkan ayahnya untuk membunuh Angreni karena akibat
pernikahan Anggreni dengan Panji Inukertapati membuat gagalnya persatuan antara
kerajaan Jenggala dan Kediri karena Panji menolak dijodohkan dengan putri dari
kerajaan Kediri, Sekartaji. Menurut cerita Kartala, Angreni dari awal sudah
mengetahui rencananya. Setelah kepergian Panji, ia menyerahkan dirinya untuk
dibunuh demi kebaikan semua orang. Di akhir cerita,
Kartala menulis surat pada Prasanta dan menceritakan kejadian kematian Angreni
yang ceritanya sempat ia hentikan. Setelah itu Prasanta cepat-cepat
menyelesaikan cerita tersebut dan akan diberikan pada Entit, seorang petani
kaya yang ternyata adalah Panji Inukertapat.
Panji
Reni merupakan sebuah cerpen dengan cerita berbingkai yaitu sebuah cerita
didalam cerita, Tokoh Prasanta menceritakan kejadian terbunuhnya Angreni dan
meminta penjelasan kronologis kejadian itu pada Panji Kartala yang kemudian ia
bercerita bagaimana kejadian tiga tahun silam. Sudut pandang dalam cerita
tersebut adalah orang pertama pelaku nsampingan. Prasanta sebagai tokoh aku
menceritakan tentang Panji Kartal, tokoh utama dalam cerpen tersebut. Alur yang
digunakan adalah alur campuran. Pada awal cerita digambarkan kemesraan Panji
Inukertapatin dan Angreni namun itu adalah cerita tiga tahun lalu.
Kemudian
penulis melanjutkan ceritanya dengan alur maju. Bahasa yang digunakan juga
komunikatif dan mudah dipahami. Sangat dekat dengan pembaca. Penokohan
diceritakan melalui pendapat tokoh aku, tidak melalui penggambaran langsung
penulis. Kajadian femi kejadian diceritakan secara apik dan membuat pembaca
semakin penasaran serta ingin tahu bagaimana kelanjutan cerita tersebut. Namun
kelemahannya, tidak ada kejelasan kejadian kematian tokoh Angreni apakah ia
dibunuh atau bunuh diri. Karena pengakuan Kartala dari ucapan maupun surat yang
ditulisnya untuk Prasanta hanyalah pengakuan dari pihaknya saja yang belum
tentu dapat dipastikan kebenarannya.
salah satu cerpen panji reni yang slalu manrik perhatian saya adalah latar hutan, pedesaan, dan kerajaan2 zaman dulu, nuansa klasikx sungguh sangat menyentuh.. Terima kasih telah menghadirkan artikel ini...
ReplyDelete