Kumpulan Puisi Terbaru : Bunga Kertas
Kumpulan Puisi Paling Menyentuh Hati - Kumpulan puisi terbaru dari Artikel Kami yang berjudul Bunga Kertas ini adalah kelanjutan dari kumpulan puisi lain yang sudah diterbitkan diantaranya Kumpulan Puisi Memunggungi Matahari, Kumpulan Puisi Terbelakang dan Kumpulan Puisi Kontemporer. Kumpulan Puisi Bunga Kertas ini terinspirasi dari kehidupan yang dialami oleh seorang manusia sekaligus puisi yang bertemakan ketuhanan, persahabatan, cinta dan perjuangan. Selamat Menikmati!
AMPUN
Sujudku kepadaMu semakin tak berarti
Angkara yang ku tabur dosa yang ku semai
Meleburkan doa-doa suci yang terucap
Apalah dikata kepal nista telah menggunung
Mencoba mendaki setiap jejak berkah
Cahaya rahmat kain memancar
Sorot ampunan semakin menyilaukan batin ini
Semkakin dalam, ingin ku menjelajah ruang hatiMu
Tuntunlah aku yang buta ini
Ampunku kini kembali dengan berlumur darah dosa
Amis, anyir membaur menyelubung hati
Kala jiwa ini tak lagi terkunci
Siram air mengusir ribuan noktah yang mengarang
Mencebur dalam lautan cintaMu
Inginku tenggelam hingga tak satu pun tahu
Segala peluk ku ingin dekap kehangatanMu
Tertahan dalam indahnya samudra hatiMu
BAHAGIA
Lihatlah aku kini
Taka ada luka tak ada duka
Bahagia telah mampu menapak
Duka yang dulu telah berlalu
Segala bahagia telah nyata ku rasa
Jangan,
Jangaan ada lagi duka menanti
Tak kan ada tawa bila itu terjadi
Air mata pun telah pergi
Menyisakan kenang demi kenang
Hai, bahagia
Tertahanlah disini
Nikmati hati ini dengan segala adamu
Usah pergi berlari
Tak kan ada kenang bahagia
Selamanya bahagia tetap bahagia
BEBAN
TUGAS
Tak
ada yang mengalah
Seraya
beradu, berpacu
Perintah
menjadi momok
Beban
di pundak semakin menggunung
Kami
tahu segala kewajiban
Tak
akan ada yang bisa dipersalahkan
Bahkan
jika kami meronta, menjerit
Tak
ada guna
Demi
satu asa dan cita
Berkutat
dengan kepelikan
Berikan
sedikit kami ruang bernafas
Tidak
Tak
ku temukan ruang itu
Hingga
tiba masa nanti
Kami
kembali melumpuh
Merindu
segala penat
Mencoba
berdamai dengan keadaan
Menikmati
setiap ketikan
Menjadikan
irama merdu perjuangan kami
Hingga
tiba masa nanti
Kami
merindu itu semua
BINGKAI
Paras elok membaur indah menuai tara
Sulam merah berganti temaram
Berjelaga nyata mengarak redam
Jejak harap menelusuri karang berduri emas
Menapak halus melaju padu
Keping raga tertancap penuh berkalang peluh
Terjaga pijar menjalar seluruh
BU
Bu, usah kau risau
Bu, usah kau gundah
Bu, usah kau menangis
Lihatlah aku
Disini akan ku rajut apa yang kau inginkan
Disisni akan ku gapai apa yang kau mau
Disini akan aku wujudkan citaku
Bu, simpan keraguanmu
Bu, buang kekalutanmu
Bu, hapus air matamu
Hanya sebait doa ku butuh
Sebait doa yang kau ucap dari bibir sucimu
Lihatlah aku
Kelak ku kan kembali
Kembali dengan sejuta harap yang kau titipkan
Aku berjanji bu
Akan ku gapai bintang
Ku lukis mimpi
Nyata
Untukmu selalu
Bukan
Dia Sahabat
Musnah
harapan baru
Bukan
dia orangnya
Sahabat
yang dinanti
Kecewa
hati tak dapat disangkal
Gejolak
amarah tak terbendung
Kala
kelembutan tertolak
Entah,
akan bertahankah?
Ingin
pergi dan berlari
Tidak,
ini tempatku
Pergilah
kau bila ingin
Bukan
di sini seharusnya
Kembalilah,
jauh dari hadapan
Sudah,
hentikan sesal ini
Hentikan
tangis tak berharga
Kelak,
sahabat sejati kan menyapa
Murka
tak kan dijumpa
Bahagia,
damai, abadi
Dalam
diam dan harap
Ku
tunggu hadirmu
Sahabat
sejatiku
BUNGA KERTAS
Panas yang
mengarang
Menukar
belukar menjadi gersang
Harusnya
semua sudah mekar
Tapi kuncup
enggan mengembang
Angin
tak pernah berhenti membelai
Hujan pun
urung membuai
Harusnya
semua sudah mekar
Tapi
daun-daun masih memutih
Sudahlah, tak
perlu risau
Pasti akan
mekar bila ia ingin
DIAM
Dalam angan seraya diam
Bertapa diam penuh riuh tenggelam
Tawa tertahan diam di hamparan tabir dendam
Alangkah diam menjadi pujaan
Sulut seribu amarah dalam diam
Ingin diam menjadi redam
Diam kini diam nanti
Mencoba diam menjadi selimut jiwa
Diam memulung rindu
Menyeka angkara membawa diam
Diam perlahan pasti
Merekah indah diam ujung gelisah
Teruslah diam wahai jiwa
Diam kan membawa yang didamba
Menderai siksa diam tak apa
Tak kan kecewa menyimpan diam
Hingga diam hati kan terasa
Menjemput diam dengan terpana
Post a Comment for "Kumpulan Puisi Terbaru : Bunga Kertas"