Kumpulan Puisi Terbaru : Rintik Kehidupan
Puisi-Puisi Terkenal - Puisi adalah serangkaian kata-kata indah yang mempumyai makna dan dibuat sebagai persepsi penulis terhadap apa yang dirasakannya. Oleh karena itu, paling mudah membuat puisi berdasarkan pengalaman pribadi. Kali ini, Artikel Kami akan kembali menerbitkan kumpulan puisi setelah pada kesempatan sebelumnya telah menerbitkan kumpulan puisi kontemporer, kumpulan puisi memunggungi matahari, kumpulan puisi terbelakang, kumpulan puisi bunga kertas, dan kumpulan puisi gelas kaca. Kumpulan puisi ini bertemakan ketuhanan, penyesalan, kesedihan dan perjuangan. Puisi-puisi ini dirangkai dengan sedemikian rupa dan dinamakan kumpulan puisi rintik kehidupan.
Kumpulan Puisi Pendek
KERUDUNG
Tutupi dari apa yang seharusnya tak nampak
Tak kan pernah ku lepas hingga ujung hayat
Menjaga ku setiap waktu
Melindungi ku dari kejahatan duniawi
Sejuk ku rasa hatiku danganmu
Terus tutupi ku dengan indahmu
Mahkota terjaga dalam agungnya
Keanggunan sejati terbias indah dalam balutmu
Menerawang ke dalam sanubari
Terukir dalam kalam suci
Menyadari bahwa kau anugrah sejati
Bukti cinta-Nya pada insan hawa di dunia
LIHAT TOPENGNYA
Lihatlah dia
Parasnya amat mempesona
Keanggunan begitu menawan
Tutur kata tertata halus
Suara lirih terlantun merdu
Menebar kasih semua jiwa
Langkah jajar selaras pasti
Lihatlah dia
Lihat semakin dalam
Buka, buka tabir jiwanya
Temukan
Paras indah penuh kepalsuan
Keanggunan sejati luruh berganti
Segala kasih yang diberi
Bak iblis membunuh perlahan
Tidakkah kau sadari
Tidakkah kau pahami
Segala keindahan
Hanyalah kemuflase
Terhampar dalam fartamorgana
MALANG KU
Jelujur arah perjalanan ini
Panas dan sesak ku rasa
Setiap jalan tak dapat disangkal
Ada kerinduan
lembutnya sentuhan angin
Hingga tiba saatnya aku berada di perbatasan
Panas bercampur sejuk melebur membaur
Dalam hitungan detik ku kan sampai
Terus ku pandangi jalan memutar senandung rinduku
Ya, kini ku telah sampai
Sejuk ku rasa menyentuh pori-pori
Rinduku telah terbalaskan
Surgaku. Disinilah surgaku
Enggan rasanya ku berlabuh jauh
Tak ada panas, tak ada penat
Terus ku menapak tegas di tanah ini
Sampai kapanpun Malang ku rindu
PANDANG DUNIA
Ribuan mata terpasang tajam
Menerawang bayang diri di setiap ruang
Ribuan mata memandang
Tak ada satu keharuan di sana
Tangan menggerayang mencabut nyawa
Tak segan menenggelamkan nurani
Ribuan mata tersorot jauh
Pada satu titik bias tega terarah
Peluru tajam mematikan
Mampu dilepaskan melesat gesit
Tepat mendarat di jantung hati tak bertuan
Usai, segala upaya tak mampu di bendung
Ribuan mata menerawang
Jauh, dari batas ambang biduk berlayar
PADI
Jangan kau menunduk
Seakan beban menyayat
Sesalkah kau rasa?
Teruslah tegap menatap matahari
Seperti ku tahu di masa mudamu
Benarkah beban itu?
Maafkan kami yang tak mengertimu
Sesal tak
ku rasa
Beban tak
jua ada
Tundukku di
penghujung usia
Memohon
ampun segala dosa
Kepada
pencipta semesta
Ciptakanku
untukmu
Kulihat
senyum menjuntai
Bahagia
telah ku rasa
Aku malu
Kepada
dunia, kepada sang surya
Biarlah
raga ini pergi, nikamati
Lumpuh ku kenang pejuang
Dari sebenih biji
Menyebar semai hijau
Merebah bak sisik naga
Tertunduk layu kaku
Bersiap tercabut tancap tanam
Itulah kau
Terima kasih
Percaya Pasti
Bayang semu
menggantung di awang mimpi
Ketika
tabir tak bisa lagi membuka nyata hati ini
Terlena,
hanya terpaku, mungkin
Kibarkan
asa kedamaian terdalam hati
Mengendap
segumpal tanya teka teki tak mampu terjawab
Terhitung
waktu yang kan memulai
Kepada rasa
yang menggelayut membuai dera tanya
Adakah
kiranya ruang tuk memutar masa?
Tak akan,
tak pernah
Seberkas angan tertahan dalam sepi
Tertatih hati tak mampu berdiri
Hingga tiba saatnya nanti
Akan ada hati yang kan menemani
Enggan berhenti di perbatasan nyata ini
Nurani tak henti berbisik
Adakah sekuntum hati memekar membias
kerinduan
Merekah bersanding membunuh sang mimpi
Coba tancap yakin di belukar pasti
Esok pastilah sepi kan berganti
RINTIK
KEHIDUPAN
Lelah
ku menanti rintik kehidupan menyapa
Pertanda
pun tak ku dapat
semakin
angkuh kini
Matahari
semakin kokoh
Bertengger
dengan panasnya
Awan
tak mampu menghalangi pancarnya
Semakin
meradang ku rasa hampir tak pernah goyah
Puluhan
purnama ku hitung
Hingga
malam ini purnama kembali datang
Tak
pernah terlambat
Purnama
telah berhasil merayu rintik yang ku nanti
Rintik
ku telah kembali
Meski
panas tetap menemani
Meski
panas tak mau mengalah
Yang
ku tahu kini rintik selalu ada disetiap hariku
Penantian
dulu kurasa lupa sudah
Rintik
kehidupan tak lagi angkuh
Tetap
memeluk dengan selimut embun
Entah
sampai kapan rintik tetap bertahan
Yang
ku ingin tetap ada rintik bersanding dengan matahari
Aku suka dengan puisi ini kata lkatanya isa ku pahami
ReplyDeleteijin copas buat tugas ya
ReplyDeleteArtikel Cara Menang Judi Online
ReplyDeleteTogel Online
Togel Online Terpercaya
Agen Togel Singapura
Prediksi Togel Singapura
Nama : Iskandar Zulqarnain
ReplyDeleteEmail : iskandarzulqarnain@student.ppns.ac.id
Web : https://ppns.ac.id/
Terima kasih atas informasi yang beranfaat, jangan lupa kunjungi link https://ppns.ac.id/ dan https://cloudcomputingstudentppns.wordpress.com/
bagus sekali..
ReplyDeletesilahkan kunjungi juga situs saya di https://mydanangajippns.wordpress.com/ dan http://ppns.ac.id