Metode Pendidikan Retorika
Ragam Metode Pendidikan Retorika
Berbicara tentang metode pendidikan retorika tentu tidak
terlepas dari pengertian metode pendidikan itu sendiri. Metode pendidikan
merupakan suatu mekanisme, prosedur, atau cara yang digunakan dalam
menyampaikan suatu materi untuk mencapai tujuan tertentu. Bagi para praktisi
dunia pendidikan, penggunaan suatu metode tergantung dari perilaku maupun kebutuhan
dari orang-orang yang diajari. Oleh sebab itu, pendidik atau tutor (dalam instansi pendidikan
non-sekolah) tidak boleh serampangan menggunakan suatu metode dalam mengajar
karena akibat buruknya jelas akan merugikan
pendidik atau tutor itu sendiri. Sama halnya dalam perkembangan retorika,
tutor atau mentor orator harus dengan seksama memperhatikan perilaku individu
dalam suatu kelompok yang diajarnya guna memperdalam pemahaman tentang
kebutuhan kelompok tersebut. Bisa saja, tutor memberikan perlakuan berbeda
terhadap individu-individu dalam kelompok belajar. Mengingat begitu beragamnya
metode pendidikan dalam retorika, berikut ini adalah penjabaran mengenai metode
pendidikan retorika sejak zaman romawi yang paling umum digunakan.
Imitasi
Imitasi merupakan metode paling dasar dan paling mudah untuk
diterapkan. Metode Imitasi merupakan suatu prosedur pelatihan membawakan pidato
dengan cara mengidentifikasi sekaligus menerapkan cara-cara yang biasa digunakan
dalam retorika klasik atau tradisional. Sebuah metode yang dianggap penting
dalam retorika karena menjadi salah satu fokus dalam pelajaran retorika.
Berangkat dari suatu ide dasar yang sederhana bahwa cara terbaik untuk jadi
yang terbaik adalah dengan meniru dari yang terbaik. Hal-hal yang seharusnya
diimitasikan oleh orang yang belajar retorika meliputi gaya bicara, ritme dalam berpidato hingga
kepercayaan diri dalam beretorika juga mesti diperhatikan. Metode pendidikan
imitasi ini juga bisa ditempuh dengan cara berlatih secara terus menerus
tentang narasi, deskripsi, dan eksplanasi, pengetahuan tentang moralitas hingga
norma yang berlaku di daerah di mana Ia akan berpidato.
Did You Know?
Retorika digolongkan sebagai salah satu kesenian liberal mulai pada Abad Pertengahan. |
Deklamasi
Istilah ini mungkin sudah sangat akrab di telinga karena
sejak pendidikan dasar pun sudah diperkenalkan dengan metode pendidikan
retorika yang satu ini. Salah satu cara untuk menemukan suatu problematika
dalam pembelajaran adalah dengan deklamasi karena lebih efektif dan efisien
dibanding dengan metode imitasi yang menitikberatkan terhadap masalah identifikasi
dan peniruan seorang orator. Deklamasi merupakan suatu metode pendidikan
retorika yang fleksibel, yaitu dapat keluar dari konteks waktu pada saat itu.
Deklamasi pada umumnya berfokus pada suatu peristiwa historis atau sesuatu yang
terjadi pada masa lalu yang dianggap monumental sekaligus peristiwa bersejarah
yang paling diingat oleh khalayak yang kemudian dibawakan lagi dalam bentuk
pidato retorika sehingga pendengar seolah-olah ikut merasakan keterlibatan
dalam peristiwa yang dibawakan oleh orator. Dengan demikian, seorang orator
yang berhasil membawa pendengarnya terlarut dalam pokok peristiwa yang
dibicarakan barulah ia dapat dianggap orator yang hebat.
Dasar Latihan
Istilah asing bahwa Practice
Makes Perfect bukan merupakan isapan jempol belaka. Setiap individu yang
terlibat dalam bidang retorika diharuskan untuk mengetahui masalah pokok dalam retorika dan terus berlatih guna mengasah
kemampuan serta ketajaman saat berpidato. Oleh karena itu, para orator pemula
hendaknya diajarkan untuk menyusun bahan piidatonya secara sistematis sehingga
dapat diterima oleh logika pendengarnya. Setiap orator diharuskan memuat unsur
5W+1H dalam setiap pidatonya, yaitu apa, kapan, di mana, siapa, mengapa dan
bagaimana pokok permasalahan yang dibawakan. Dengan mengikuti prinsip-prinsip
tersebut serta latihan rutin secara terus menerus akan membiasakan para orator
untuk berpikir lebih sistematis sekaligus dapat menjabarkan pokok permasalahan
dalam pidato secara jelas dan tuntas.
info yang menarik :)
ReplyDeletewah, tenyata selama ini banyak sekali penerapan metode retorika, sampai saya baru ngerti apa itu metode retorika. terimakasih infonya....
ReplyDelete