Pendekatan Analitis dalam Puisi 'Aku Tulis Pamplet Ini'
Apresiasi
Puisi W.S. Rendra dengan Pendekatan Analitis
Pada pendekatan analitis ada beberapa hal yang akan dibahas antara lain pemadatan
bahasa dalam puisi, pemilihan kata khas yang meliputi makna kias, lambang, dan
persamaan bunyi atau rima, pengimajian, irama atau ritme, tema, nada dan
suasana puisi, perasaan dalam puisi, serta amanat puisi.
1.
Pemadatan Bahasa
Bahasa dipadatkan agar berkekuata gaib. Jika puisi itu dibaca
deretan kata-kata tidak membentuk kalimat dan alinea, tetapi membentuk bait dan
larik yang sama sekali berbeda hakikatnya.
Bait pertama dalam puisi Rendra berisi 6 baris.
Terdapat kata kunci dalam bait pertama tersebut yaitu kata pamflet. Pamflet berarti surat selebaran. Dam hal ini mungkin
Rendra ingin menyebutkan bahwa puisi yang ia tulis sebagai sebuah pamflet yang
berarti semua orang dapat membaca, tidak hanya orang dari kalangan sastra atau
orang yang berpendidikan. Namun sebuah pamflet nyatanya digunakan untuk semua
khalayak
Bait kedua terdiri dari 6 baris dan terdapat kata ketidakpastian sebagai kata kunci. Kata
tersebut dapat diartikan sebagai ketidakpastian nasib, ketidakpastian hidup,
ketidakpastian janji dan dsb.
Bait keempat terdiri atas 5 baris dan terdapat kata
kunci merpati pos. Dapat diartikan sebagai penyampai pesan. Namun pesan yang
disampaikan benar-benar jujur dan tepat sasaran karena merpati tidak pernah
salah dalam menyampaikan pesannya. Tidak ada manipulasi, kebohongan dan
ketidaksesuaian dalam isi pesannya kepada tujuannnya.
Bait ketujuh terdiri atas tiga baris yang terdapat
kata kunci matahari, rembulan dan
gelombang angin. Diartikan sebagai pemerintahan. Bait kedelapan terdapat
kata kunci onggokan sampah yang
berarti sesuatu yang tidak berguna dan terbuang. Bait kesembilan terdapat kata
kunci saudara yang berarti sebangsa,
setanah air, dan seibu pertiwi.
Baca Juga : Apresiasi Puisi Penerimaan Chairil Anwar
2.
Pemilihan Kata Khas
Puisi Rendra
yang berjudul “Aku tulis Pamplet ini”yang merupakan salah satu puisi dalam
kumpulan sajak Potret Pembangunan dalam puisi ini Rendra tidak menggunakan
bahasa puisi yang penuh dengan kiasan seperti yang ditemukan dalam banyak karya
puisi pada umumnya. Dalam puisi “Aku Tulis Pamplet ini” terdapat beberapa kata
yang Rendra tuliskan dengan memperhitungkan nilai estetik yang tinggi. Seperti
pada kata merpati pos, isyarat asap kaum
indian, bendera semaphore, dan lumpur kehidupan.
a)
Makna Kias
Makna kias banyak digunakan dalam karya sastra karena pada hakikatnya puisi
adalah karya sastra yang paling banyak menggunakan makna kias (Waluyo, 2002:3).Dalam
baris pertama hingga ketiga Rendra menggambarkan sajak yang ia tulis ini
sebagai sebuah pamflet berarti surat selebaran. Seperti yang sering ditemui
bahwa pamflet berisi pemberitahuan untuk khalayak. Pamflet bersifat bahasa
tulis, sehingga mampu diingat terus oleh pembacanya. Berbeda dengan bahasa
lisan yang muncul di berita atau sarana elektronik yang lain, pamflet lebih
efektif menyampaikan pesan oleh Sang pembuat pamflet kepada sasarannya.
Selebaran
itu dibuat sebagai bentuk protes kepada pemerintah. Jaring laba-laba dalam hal
ini berarti sebuah perangkap musuh. Lembaga pendapat umum menjadi sebuah
perangkap bagi orang yang berani mengkritik pemerintah. Dengan kata lain bahwa
tidak ada yang berani menyalurkan aspirasinya karena takut akan penguasa yang
tidak segan-segan menelannya.
b)
Lambang
Bendera semaphore merupakan bendera untuk kegiatan pramuka berwarna
merah kombinasi kuning yang biasanya digunakan sebagai media penyampai pesan.
Namun semaphore mempunyai kode-kode morse yang dapat digunakan untuk
menyampaikan kode bahasa tertentu. Dalam hal ini Rendra ingin memainkan bendera
semaphore untuk menyampaikan pesannya, karena tidak semua orang mampu mengerti
kode-kode morse yang dimiliki dalam bendera tersebut. Isyarat asap kaum indian
artinya kemarahan kaum indian yang diusir dari tanah airnya sendiri oleh kaum
Eropa pendatang.
3.
Diksi
Diksi atau yang disebut pilihan kata merupakan salah
satu aspek yang penting dalam proses apresiasi puisi. Dalam puisi karya Rendra
yang berjudul “Aku Tulis Pamplet ini” Rendra menggunakan bahasa pamflet yang
lugas tegas dan gamblang. Jika puisi pada umumnya menggunakan pilihan kata atau
diksi yang bersifat puitis, namun
keputusan Rendra memilih bahasa pamflet karena ia ingin puisi dan protesnya
dapat dibaca oleh semua orang, tidak hanya dari kalangan berpendidikan atau
berpengetahuan, namun juga dapat dibaca dan dimengerti oleh semua kalangan
masyarakat Indonesia.
4.
Pengimajian
Dalam baris ketujuh dan kedelapan terdapat imaji gerak yang berarti
penciptaan ungkapan oleh penyair mampu mempengaruhi seolah-seolah pembaca
melakukan apa yang tertulis dalam sajaknya. Dalam hal ini tertulis apa yang
terpegang hari ini, pembaca seakan ikut memegang apa yang dimaksud Rendra
dan ketika ia menuliskan bisa luput besok pagi, kata luput adalah
ungkapan untuk sesuatu yang lepas dari genggaman.
Pada baris 29-31 tersebut mengandung imaji perasaan
yang berarti penciptaan ungkapan oleh penyair yang mampu mempengaruhi perasaan
sehingga pembaca ikut terpengaruh perasaannya. Kata-kata ketakutan, kekhawatiran,dan
ketegangan merupakan kata-kata dalam sajak Rendra yang mewakili imaji
perasaan.
Pada keenam baris terdapat imaji penglihatan yang
berarti panyair menampilkan kata-kata yang menyebabkan apa ayng digambarkan
penyair lebih jelas seperti dapat dilihat oleh pambaca. Dalam hal ini Rendra
mengajak pambaca untuk berimajinasi bagaimana ketika mtahari terbit dan
tenggelam, bagaimana didalam air lumpur seseorang masih mampu berkaca.
Pada puisi baris keempat sampai keenam terdapat imaji
auditif atau imaji pendengaran. Dalam hal ini Rendra menginginkan pembaca
seolah-olah mendengarkan suara seperti yang digambarkannya. Terdapat imaji auditif
yang dapat diimajinasikan dengan seolah-olah ikut mendengarkan apa yang
dikasak-kusukkan dalam puisi tersebut.
5.
Irama (Ritme)
irama (Ritme) berhubungan dengan pengulangan bunyi,
kata, frase, dan kalimat. Dalam puisi tersebut terdapat pengulangan frase
pada baris 18-22. Terdapat
pengulangan klausa aku ingin. Dengan begitu Rendra ingin menciptakan
sebuah ritme puisi yang indah dan teratur.
Post a Comment for "Pendekatan Analitis dalam Puisi 'Aku Tulis Pamplet Ini'"