Pentingnya Ikatan Sosial : Krisis Kemanusiaan di Dunia
Modernisasi dan Krisis Kemanusiaan
Manusia adalah makhluk sosial yang diciptakan untuk hidup saling berdampingan. Agaknya kata-kata tersebut hanya tinggal sekadar kata mengingat manusia modern sekarang sangatlah individualis. Setiap orang harus bersaing baik melalui cara yang sehat maupun dengan menghalalkan segala cara. Tidak ada ruang untuk memikirkan kepentingan orang lain. Singkat cerita, yang kaya akan semakin kaya dan berkuasa, yang lemah akan menjadi semakin lemah dan tidak berdaya. Sebagai perbandingan sederhananya, dapat dirasakan perbedaan hidup di kota metropolitan dengan hidup di pedesaan. Artikel Kami mencoba menyuguhkan artikel mengenai semakin gawatnya kehidupan serta ikatan sosial masyarakat dewasa ini. Manusia berbudaya tidak lagi mudah ditemui karena setiap oorang mempunyai kepentingan masing-masing. Boleh dibilang sekarang umat manusia tengah mengalami krisis kemanusiaan.
Memilukan! Sekiranya itu kata yang cukup pantas disematkan
kepada orang-orang sekarang ini. Disadari atau tidak, manusia telah mengalami
sebuah evolusi yang melelahkan dan sekarang terdampar pada era yang
mengharuskan setiap orang bersaing. Padahal, manusia sejatinya dilahirkan dalam
alam yang sangat mengagungkan kebersamaan. Namun, konsep tersebut lama-lama
tergerus dengan nilai baru yang mungkin lebih menggiurkan bagi sebagian orang,
yaitu manusia baru yang menjunjung tinggi semangat kemajuan yang membabi buta.
Setiap sudut dari bumi pun dapat dieksplorasi, bumi pun terasa semakin sempit
saja untuk orang yang berambisi sangat besar. Belum lagi, kemajuan pesat dalam
era globalisasi seakan menyayat sisi lain dari kehidupan manusia yang modern.
Benar, kita sedang menghadapi krisis kemanusiaan.
Baca Juga : 5 Hal yang Harus Dilakukan Manusia Sebelum Mati
Kendornya suatu ikatan sosial dalam masyarakat, dan semakin
banyaknya aksi kekerasan atas nama sebuah kepentingan merupakan bentuk-bentuk
nyata bahwa manusia tidak memberikan respek kepada sesama dan lingkungan
sekitarnya, walaupun dunia juga tidak dapat menafikan bahwa berkat kerja keras
manusia pula tercipta penemuan-penemuan baru guna mempermudah aktivitas
manusia. Tetapi, atas nama sebuah kemajuan yang begitu dipuja, modernisasi seperti
menjadi Tuhan kedua bagi manusia dan mendapat tempat yang vital pada mind set
setiap umat manusia. Dunia yang maju dan modern serta segala kisah
kesuksesannya agaknya membuat silau manusia sehingga bagi sebagian orang yang
belum siap akan tergagap-gagap dan kehilangan arah dalam kompleksnya arus
modernisasi. Perhitungan terhadap nilai kegunaan dan kepragmatisan menjadi hal
yang diwajibkan dalam modernisasi tanpa mempertimbangkan sisi benar atau
salahnya. Jika sudah demikian, apa yang harus kita lakukan? Apakah kita perlu
menciptakan mesin waktu untuk kembali ke masa lampau dan mengembalikan lagi
nilai-nilai kemanusiaan yang sudah tergerus dewasa ini? Atau krisis kemanusiaan ini menjadi kebenaran
yang tertunda? Tanyakan ini pada generasi Anda sendiri.
Modernisasi melahirkan masyarakat individualis...
ReplyDeleteIni memang ciri masyarakat modernis mas
Apalagi sekarang ada media sosial, dunia nyata jadi dunia maya. Dunia maya semakin nyata.
Posting menarik!
done jg ya