Analisis Puisi Perahu Kertas Sapardi Djoko Damono
Resensi Perahu Kertas-Dalam
menganalisis puisi ini, penulis tidak mengutamakan bentuk dan rima seperti yang
dijelaskan oleh Waluyo. Namun, untuk mengetahui dan mengupas puisi ini, penulis
menggunakan beberapa pisau bedah yang salah satunya adalah teori apresiasi yang
diungkapkan oleh Waluyo dalam bukunya Apresiasi Puisi. Karena, pada dasarnya
untuk mengetahui isi dari puisi hendaknya apresiator terlebih dahulu membaca
dan mengatahui hubungan antar unsur pembangun puisi Perahu Kertas tersebut.
Dalam
puisinya Perahu Kertas, Sapardi mengungkapkan bahwa jiwa anak-anak
adalah jiwa yang penuh dengan hayalan. Sama seperti yang diungkapkan o, bahwa
manusia memiliki tiga aspek pembentuk tingkah laku dan kepribadiannya, yaitu
aspek kognitif, afektif, dan motorik. Berdasarkan tiga aspek tersebut, dapat
diketahui bahwa puisi Sapardi ini menonjolkan aspek kognitif dalam diri seorang
anak kecil. Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa aspek afektif dan motorik
juga berperan di dalam anak tersebut.
Baca Juga :
Analisis Puisi Di Atas Batu Sapardi Djoko Damono
Kumpulan Puisi Bunga Kertas
Kumpulan Puisi Gelas Kaca
Baca Juga :
Analisis Puisi Di Atas Batu Sapardi Djoko Damono
Kumpulan Puisi Bunga Kertas
Kumpulan Puisi Gelas Kaca
Dalam
larik, Waktu
masih kanak-kanak kau membuat perahu kertas dan kau layarkan di tepi kali. Sebuah imaji yang menyatakan bahwa kejadian
tersebut sepertinya pernah dialami oleh pengarang pada waktu kecil. Namun, pada
kenyataannya, anak-anak akan melakukan hal yang sama di waktu ia kecil. Kertas
yang dilipat dan dibentuk menjadi berbagai macam. Hingga di dalam pelajaran
anak-anak di tingkat Taman Kanak-Kanak, ada pelajaran yang membantu untuk
menumbuhkan kreatifitas anak dengan membimbing anak untuk membentuk kertas
menjadi berbagai macam kreasi. Dengan memanfaatkan kertas lipat, guru
membimbing dan mengarahkan supaya anak menciptakan sebuah karya. Dari hal itu,
akan tercipta berbagai macam bentuk, mulai dari binatang, seperti: burung, ayam,
kelinci, dampai ke benda benda misalnya: pesawat, kapal, dan layang-layang.
Semua benda yang tercipta adalah benda-benda yang akrab dan dekat dengan
anak. Hal ini akan secara sadar dilakukan oleh anak, setelah anak dapat membuat
prakarya tersebut, ia akan merasa senang dan puas dan mendorong diri si anak
untuk membaut prakarya lagi baik dengan bentuk yang sama atau yang berbeda.
Apalagi si anak mendapatkan reward atau penilaian atau hadiah setelah ia
membuat sebuah prakarya. Maka, ia akan dengan semangat dan senang membuat
prakarya yang lain. Seperti pada larik ini.
Imajinasi yang benar-benar nyata. Siapapun manusia, tidak hanya anak-anak.
Akan merasa senang jika ia berhasil mencapai apa yang diinginkannya. Pengarang
menggambarkan bahwa hal ini menunjukkan bahwa kebahagiaan itu penuh dengan
warna.
Ia mengibaratkan bahwa perahu itu adalah
sebuah cita-cita dan angan-angan besar yang diimpikan dan diinginkan oleh
seorang anak. Menghubungkan dengan kisah Nabi Nuh yang terdampar di sebuah
bukit dan perahunya tenggelam karena banjir bandang yang besar. Sapardi dengan
imajinya menghubungkan sebuah sejarah dengan angan-angan seorang anak.
Hal ini menunjukkan bahwa, dongeng-dongeng
yang sempat disampaikan kepada anak, dapat menjadikan si anak berimajinasi
seperti yang ada di dalam dongeng. Kisah sejarah juga dapat memotivasi anak
untuk memiliki keinginan yang sama dengan yang ada di dalam sejarah atau
cerita. Oleh sebab itu, perlu diperhatikan bagi para calon guru atau calon
orang tua, berikanlah konsumsi bacaan atau cerita-cerita yang mendidik bagi
anak, karena sesungguhnya ingatan manusia di usia anak-anak itu sangat kuat.
Dan ia akan menganggap apa yang diceritakan oleh orang yang lebih tua darinya
adalah sesuatu yang benar dan indah.
wah sangat bermanfaat, bisa membuat anak bermajinasi! keren
ReplyDeleteKeren banget hasil analisa datanya gan. Sampai sedetail itu dalam hal menafsirkan makna dari sang penulis. Namun apakah data yang dikumpulkan ini sudah dikonsultasikan dengan ahli. Maksudnya dalam memaknai atau critical thinking yang dipakai sudah sesuai dengan apa yang penulis mau?
ReplyDeleteTentang anak-anak ya? Aku belum pernah menganalisis puisi secara mendalam.
ReplyDelete