Faktor-Faktor Penyebab Kepunahan Bahasa
Penyebab Punahnya Bahasa Daerah-Kepunahan bahasa dipengaruhi oleh
pergeseran bahasa. Hal ini dapat terjadi ketika salah satu bahasa mendominasi
dan akibatnya bahasa yang kalah dalam persaingan itu tergeser. Hal tersebut dapat dikaitkan dengan hubungan bahasa dan etnik. Apabila dalam suatu komunitas terdapat salah satu etnik yang mendominasi maka hal tersebut dapat memicu pergeseran bahasa yang muaranya akan berdampak pada kepunahan bahasa kaum minoritas.
Aspek Minat Kepunahan Bahasa
Terdapat dua
aspek minat pakar linguistik terhadap kepunahan bahasa, yaitu aspek linguistik
(terkait lingkup perubahan sistem lafal, gramatika, dan pijinasi atau
penyederhanaan) dan aspek sosiolinguistik (terkait pencarian kondisi penyebab
suatu guyub menyerah terhadap kelangsungan bahasa lain).
Hal ini senada dengan
pendapat Chaer (2007:30) bahwa
aspek linguistik terkait pada pelafalan (fonologi) dan gramatik (morfologi),
sedangkan faktor di luar bahasa terkait pada masyarakat bahasa, variasi dan
status sosial bahasa, serta penggunaannya. Beberapa peneliti memandang bahasa
dengan sudut pandang yang berbeda. Thomas Jhon (1981) menganggap bahasa
bersifat organis. Frans Bopp (1791-1867) memandang bahasa sebagai benda alam,
bersifat organis, dibentuk berdasarkan hukum pasti, dan berprinsip internal.
Sedangkan Aitchison (1981) berpendapat bahwa bahasa bertahan hidup sesuai
dengan waktu, dapat punah, dan tidak mematuhi perintah organisasi.
Faktor-Faktor Penyebab Kepunahan Bahasa
Faktor-faktor penyebab kepunahan bahasa menurut
Kloss (1984) terdiri atas tiga tipe, yaitu tanpa pergeseran bahasa, akibat pergeseran,
dan melalui metamorfosis. Sedangkan menurut Edwards, kepunahan bahasa dapat
terjadi akibat penutur bahasa tersebut didominasi orang tua, bahasa tersebut
terkukung di wilayah pedesaan, adanya pendominasian bahasa, adanya gejala
sosial, pengaruh media masa, minimnya upaya pemertahanan, adanya kegiatan
budaya baru yang berlanjut, dan kecenderungan sifat wanita yang lebih
mementingkan prestise yang berpengaruh pada hubungan bahasa dan jenis kelamin.
Dengan demikian muncullah istilah bahasa mayoritas
sebagai bahasa yang mendominasi dan bahasa minoritas sebagai bahasa yang
tergeser. Untuk itu, kelompok minoritas dapat kehilangan keunikannya dan
menyerupai kelompok mayoritas sebagai tanda bahwa bahasa tersebut sudah
tergeser (Mulyana dan Rakhmat,
2006:160).
Contoh Kasus Kepunahan Bahasa
Berikut
adalah kasus kepunahan bahasa yang terjadi di Irlandia. Dilihat dari
sejarahnya, abad ke-6 sampai 9 Irlandia berada pada zaman keemasan. Saat itu
bahasa asli Irlandia cocok digunakan pada lingkungan pendidikan dan
kesusastraan. Abad ke-16 bahasa Irlandia masih menjadi bahasa mayoritas.
Namun
sistem sekolah saat itu menjadi mesin pembunuh akibat diwajibkannya penggunaan
bahasa Inggris di sekolah. Sehingga bahasa Irlandia tergeser menjadi B2 bagi
sebagian mrid.
Hal ini berdampak jumlah ekabahasawan menjadi sedikit pada abad
ke-19. Pada tahun 1958 didirikanlah komisi restorasi bahasa dan pada tahun 1975
pemerintah Irlandia membentuk dewan promosi bahasa sebagai upaya untuk
mempromosikan kembali bahasa aslinya. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan
bahwa sebab keruntuhan bahasa di Irlandia di antaranya adalah akibat dari
sistem sekolah, sistem gereja Katolik, artfisial, dan susutnya wilayah pusat
akibat emigrasi.
Daftar
Rujukan
Chaer, Abdul. 2007. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.
Mulyana, Deddy & Rakhmat, Jalaluddin. 2006. Komunikasi Antarbudaya. Bandung: ROSDA Karya.
Demikian penjelasan mengenai faktor-faktor penyebab kepunahan bahasa daerah. Semoga bermanfaat.
Post a Comment for "Faktor-Faktor Penyebab Kepunahan Bahasa"