Pengertian Paragraf Narasi
Latar Belakang
Dalam bahasa Indonesia kita mengenal yang namanya
paragraf. Paragaf mempunyai beberapa jenis dan fungsi. Dalam kehidupan
sehari-hari, kita sering mendengar atau membaca sebuah cerita atau peristiwa
yang telah terjadi di masa lalu, seperti ketika kita membaca novel, cerita, dan
lain-lainnya. Cerita yang diceritakan tersebut, dari peristiwa satu ke
peristiwa selanjutnya, dalam bahasa Indonesia disebut paragraf narasi. Sampai saat ini, baik siswa SMP, SMA, maupun mahasiswa banyak yang belum mengerti tentang paragraf narasi. Oleh sebab
itu disini kita akan membahas lebih rinci tentang paragraf narasi.
Ruang Lingkup
Pada bab
ini kita akan mencoba membahas dan memaparkan pengertian serta jenis-jenis paragraf . Pembahasan yang lebih rinci mengenai paragraf narasi, membedakan atau menemukan perbedaan paragraf narasi dengan
paragraf deskripsi, serta perbedaan pokok jenis paragraf narasi .
Tujuan
Berdasarkan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk:
(1) Apa pengertian paragraf narasi?
(2) Apa saja jenis-jenis paragraf narasi?
(3) Apa perbedaan
pokok pada masing-masing jenis narasi?
(4) Apa tujuan penulisan paragraf narasi?
(5) Bagaimana
langkah-langkah menulis karangan narasi?
Pengertian
Paragraf Narasi
Paragraf narasi merupakan paragaraf yang
menuturkan rangkaian peristiwa atau kejadian yang dikaitkan dengan kurun waktu
tertentu dalam bentukpenceritaan (Maimunah,2011:35). Keraf (1982) juga
berpendapat bahwa paragraf narasi merupakan suatu bentuk wacana yang berusaha
mengisahkan suatu kejadian atau peristiwa sehingga tampak seolah-olah pembaca
melihat atau mengalami sendiri peristiwa itu.
Narasi diartikan sebagai
cerita yang didasarkan pada urutan-urutan suatu kejadian atau peristiwa. Narasi adalah
bentuk bercerita biasa berdasarkan plot atau alur cerita yang terdiri dari
tokoh, kronologi dan latar. Tulisan narasi menyajikan serangkaian
peristiwa secara kronologis sehingga pembaca dapat memetik hikmah dari cerita
itu. Sebagai suatu tulisan, narasi dikembangkan dengan memperhatikan
prinsip-prinsip dasar sebagai tumpuan berpikir yaitu alur (plot), penokohan,
latar, titik pandang, pemilihan detail peristiwa. Narasi disusun secara detail
pada bagian awal, tengah dan akhir cerita.
Narasi merupakan suatu bentuk wacana yang berusaha
mengisahkan suatu kejadian atau peristiwa sehingga tampak seolah-olah pembaca
melihat atau mengalami sendiri peristiwa itu sendiri. Sebab itu, unsur yang
paling penting pada sebuah narasi adalah unsur perbuatan atau tindakan, namun
unsur yang lain yang perlu diperhatikan juga adalah waktu, rangkaian waktu
inilah yang menampakkan perbedaan antara narasi dengan deskripsi. Maka dari
itu, pengertian narasi mencakup dua unsur, yaitu perbutan atau tindakan yang
terjadi dalam suatu rangkaian waktu.
Baca Juga :
Baca Juga :
Blogging Sastra Maya di Indonesia
Hakikat Metode Pembelajaran
Jenis-jenis
Paragraf Narasi
Narasi dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu
narasi sugestif dan narasi ekspositoris.
(1) Narasi Ekspositoris
Narasi
ekspositoris ini pertama-tama bertujuan untuk menggugah pikiran para pembaca
untuk mengetahui apa yang dikisahkan. Tujuan lainnya juga untuk memberi informasi kepada para pembaca, agar
pengetahuannya bertambah luas. Sasaran utamanya
adalah rasio, yaitu berupa perluasan pengetahuan para pembaca sesudah
membaca kisah tersebut.
Misalnya sebuah
narasi mengenai berlangsungnya suatu pemogokkan buruh di suatu perusahaaan
untuk menuntut kenaikan gaji, suatu narasi yang ditampilkan oleh seorang
penuntut umum di depan pengadilan mengenai bagaimana berlangsungnya suatu
pembunuhan, ssemua berusaha menyampaikan informasi kepada para pembaca atau
pendengar mengenai kejadian itu, supaya merekapun tahu mengenai peristiwa itu
secara tepat.
Narasi
ekspositoris mempersoalkan tahap-tahap kejadian, rangkaian-rangkaian perbuatan
pada para pembaca atau pendengar. Runtun kejadian atau peristiwa yang
disajikan itu dimaksudkan untuk menyampaikan informasi untuk memperluas
pengetahuan atau pengertian pembaca, tidak peduli apakah disampaikan secara
tertulis ataupun lisan.Narasi ekspositoris dapat bersifat khas atau khusus dan
dapat juga bersifat generalisasi.
Narasi
ekpositoris yang bersifat generalisasi adalah narasi yang
menyampaikan suatu proses yang umum, yang dapat dilakukan siapa saja, dan dapat
pula dilakukan secara berulang-ulang.
Narasi yang bersifat khusus adalah narasi yang berusaha menceritakan suatu
peristiwa yang khas, yang hanya terjadi satu kali. Peristiwa yang khas atau
khusus adalah peristiwa yang tidak dapat diulang kembali, karena ia merupakan
kejadian atau pengalaman pada suatu waktu tertentu saja. Misalnya narasi
mengenai pengalaman seseorang yang pertama kali masuk perguruan tinggi.
(2) Narasi Informatif
Narasi informatif adalah narasi yang memiliki sasaran penyampaian
informasi secara tepat tentang suatu peristiwa dengan tujuan memperluas
pengetahuan orang tentang kisah seseorang.
(3) Narasi Sugestif
Narasi sugestif
sama halnya seperti narasi ekspositori, peretama-tama bertalian dengan tindakan
atau perbuatan yang dirangkaikan dalam suatu kejadian atau peristiwa. Seluruh
kejadian itu berulang dalam suatu kesatuan waktu, tetapi sasaran atau tujuan
utamanya bukan untuk memperluas pengetahuan seseorang, melainkan memberi makna
atas kejadian atau peristiwa itu sebagai pengalaman, karena sasarannya adalah
makna peristiwa atau kejadian itu, maka narasi sugestif selalu melibatkan daya
khayal atau imajinasi.
Narasi sugestif merupakan suatu
rangkaian peristiwa yang disajikan sekian macam sehingga merangsang daya khayal
para pembaca. Pembaca menarik suatu makna barudi luar apa yang diungkapkan
secara eksplisit. Sesuatu yang ekspllisit adalah suatu yang tersurat mengenai
objek atau subjek yang bergerak dan bertindak, sedangkan makna yang baru adalah
sesuatu yang tersirat. Semua objek dipaparkan sebagai suatu rangkaian gerak,
kehidupan para tokoh dilukiskan dalam
suatu gerak yang dinamis, bagaimana kehidupan itu berubah dari waktu ke waktu.
Makna yang jelas dipahami sesudah narasi itu selesai dibaca, karena ia tersirat
dalam seluruh narasi itu.
Perbedaan pokok antar Jenis Paragraf Narasi
Berikut perbedaan
pokok antara narasi ekspositoris dan narasi sugestif:
No.
|
Narasi Ekspositoris
|
Narasi Sugestif
|
1
|
Memperluas pengetahuan
|
Menyampaikan suatu makna tersirat
|
2.
|
Menyampaikan informasi mengenai suatukejadian.
|
Menimbulkan daya khayal.
|
3.
|
Didasarkan pada penalaran untuk mencapai
kesepakatan rasional.
|
Penalaran hanya berfungsi sebagai alat untuk
menyampaikan makna.
|
4.
|
Bahasanya lebih condong kebahasa informatif
dengan titik berat pada penggunaan kata-kata denotative.
|
Bahasanya lebih condong kebahasa figuratif
dengan menitik beratkan penggunaan kata-kata konotatif.
|
Tujuan Paragraf Narasi
(1) Narasi Informasional yaitu tulisan yang memberikan informasi atau memberi wawasandan
pengetahuan kepada pembaca. Ciri-cirinya adalah:
a)memperluas pengetahuan;
b)menyampaikan informasi faktual mengenai sesuatu kejadian;
c)didasarkan pada penalaran untuk mencapai kesepakatan rasional;
d)bahasanya lebih
condong ke bahasa informatif dengan titik berat pada pemakaian kata-kata denotatif.
(2)
Narasi Artistik yaitu tulisan yang bertujuan memberi pengalaman estetis kepada
pembaca. Ciri-ciri dominan adalah:
a)menyampaikan suatu makna atau suatu amanat yang tersirat;
b)menimbulkan daya khayal;
c)penalaran hanya
berfungsi sebagai alat untuk menyampaikan makna sehingga kalau perlu penalaran
dapat dilanggar.
d)bahasanya lebih
condong ke bahasa figuratif dengan menitikberatkan penggunaan kata-kata
konotatif.
Dalam cerita, rangkaian peristiwa
sangat penting. Segala sesuatu diusahakan agar perisiwa menjadi jelas dan menarik serta
menunjukkan kebenarannya kepada pembaca. Untuk mencapai hal itu narasi
menggunakan deskripsi, eksposisi dan dialog dalam penyajiannya.
Tulisan Narasi bisa berisi fiksi atau fakta
(non-fiksi).Misalkan narasi fakta adalah biografi (riwayat hidup seseorang),
otobiografi, dan kisah atau peristiwa sebenarnya. Contoh narasi yang tergolong fiksi diantaranya novel,
cerita bersambung,
dan cerita bergambar.
Tujuan menulis narasi secara fundamental yaitu, hendak memberikan
informasi atau wawasan dan memperluas pengetahuan, serta memberikan
pengalamanestestis kepada pembaca.
2.2.5 Langkah-langkah
Menulis Paragraf Narasi
a) tentukan dulu tema dan amanat yang akan disampaikan
b) tetapkan sasaran pembaca
c) rancang peristiwa-peristiwa
utama yang akan ditampilkan dalam bentuk skema alur
d) bagi peristiwa
utama itu ke dalam bagian awal, perkembangan, dan akhir cerita
e) rincian
peristiwa-peristiwa utama ke dalam detail-detail peristiwa sebagai pendukung
cerita
f) susun tokoh dan perwatakan, latar, dan sudut pandang.
Daftar Rujukan
Ahmadi, Mukhsin. 1990. Penyusunan dan Pengembangan Paragraf serta Penciptaan GayaBahasa Karangan. Malang: Yayasan Asih Asah Asuh.
Keraf, Gorys. 2007. Argumentasi
dan Narasi Komposisi Lanjutan III. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Maimunah, Siti Annijat. 2011. Bahasa Indonesai untuk Perguruan Tinggi. Malang: UIN-Maliki Press.
Tasai, Amaran S dan Arifin, Zaenal E. 2000.Cermat Berbahasa Indonesia Untuk perguruan
Tinggi. Jakarta: Akademika Pressindo.
Post a Comment for "Pengertian Paragraf Narasi"