Cerpen Remaja : Romansa Masa SMA
Cerpen oleh Laili Zakiyyatus
Aku
melihat jam tangan yang melingkar di tanganku. Saat ku lihat jam menunjukkan
pukul 08.30. Dimana gerbang sekolah ditutup 30 menit yang lalu. Sayangnya aku
tak terkejut, sebab aku sudah terbiasa dengan keterlambatanku. Aku selalu punya
cara agar dapat memasuki area sekolah. Ya! Salah satu cara adalah melompat
pagar belakang sekolah.
Namun
sial! Kenapa guru baru itu melihat ku terlambat.
"Pantaskah
seorang siswi melompat pagar dengan rok sependek itu, Rachel!?"
"Kenapa
bapak mencampuri urusanku?"
"Seorang
siswi melompat pagar dengan rok sependek itu tentu menjadi urusan saya. Apa kau
lupa apa jabatan saya disini Rachel?"
"Bapak
adalah seorang guru dibidang Bimbingan Konseling bukan?"
"Jika
kau tahu, mengapa kau tanyakan apa urusan saya terhadapmu. Bukankah ini menjadi urusan saya, Rachel?
Sekarang ikut saya ke BK!"
Ck. Dasar guru baru menyebalkan. (bicara dengan lirih)
"Apa
yang baru saja kamu katakan?"
"Tidak
ada. Bapak sangat tampan."
Di
ruang BK, aku dihujani dengan berbagai macam pertanyaan dari Pak Al. Salah satu
pertanyaan yang tak asing bagiku adalah,
"mengapa kamu terlambat?". Sudah pasti aku jawab dengan jujur
dan santai "bangun kesiangan, pak." Akhirnya aku dapat hukuman lari
memutari lapangan sebanyak lima kali. Akan tetapi, itu tidak membuatku jera.
Hukuman seperti itu nyatanya sering aku alami.
Setelah
menjalani hukuman, aku pergi ke kantin untuk membeli air mineral yang akan ku
minum di dalam kelas. Sayangnya saat perjalanan ke kelas, aku bertemu dengan
Pak Al lagi. Betapa sialnya aku hari ini.
Saat
di dalam kelas banyak pertanyaan dari teman-teman yang menghampiri ku. Namun
tak ada satupun yang aku jawab. Aku malah asik meminum air mineral tadi yang
kubeli dan setelahnya aku pergi ke alam mimpi. Betapa asiknya hidup ini.
Kriiiiing......!!!
Jam
13.00 bel pulang sekolah berbunyi. Namun aku tak ada niatan untuk bangun dan
aku malah memilih untuk melanjutkan tidur kembali. Saat ku lihat jam melingkar
di pergelangan tanganku, aku pun terkejut. Jam menunjukkan pukul 4 sore. Betapa
kesalnya aku saat mengetahui ruangan kelas yang sudah kosong ini. Tidak ada
yang membangunkan ku.
Aku
berjalan menyusuri koridor sekolah seorang diri. Tak ada satu murid pun yang
berlalu lalang. Pantas saja, karena waktu pulang sekolah sudah lewat 3 jam yang
lalu.
Setelah
menunggu angkutan umum selama 30 menit di halte depan sekolah, aku tak kunjung
mendapatkan transportasi untuk pulang. Hari semakin sore dan aku masih disini.
Tak
terasa hari semakin berganti malam, awan hitam semakin tampak menyelimuti
langit. Air hujan mulai terasa di permukaan kulitku. Hujan pun turun dengan
derasnya. Aku merutuki kesialan ini dalam hati.
Sejam berlalu sudah, malam semakin larut dan masih dengan diriku yang
malang ini terjebak dalam guyuran hujan nan lebat. Aku pun merasa takut, angin malam mulai
terasa menusuk tulangku sampai ke dalam.
Naskah Drama Orang Miskin Baru
Cerpen Remaja Sang Penguasa Hati
Tiba-tiba,
motor CB tua itu menghampiri ku. Awalnya aku tak tau siapa yang menumpanginya.
Seketika aku terkejut ketika pengendara itu membuka kaca helmnya dan berhenti
tepat di depan indera penglihatanku. Sang pemilik motor menawarkanku tumpangan.
Namun aku bingung, tak ada pilihan lagi selain menerima tawarannya, malam yang
semakin pekat mencekat serta dingin yang menyelimuti seluruh tubuh. Seragam
sekolah yang aku kenakan pun sudah basah kuyub dan aku pun tak tau lagi rupanya
saat itu seperti apa dan bagaimana. Akhirnya aku pun menerima tawaran itu. Kita
pun pulang bersama dengan menaiki motor tua. Basah kuyub bersama di bawah
guyuran hujan deras yang mengguyur tubuh kami berdua. Di situlah momen romantis
pertama kali kita bermula.
Aku
pun tak tau awal dari semua ini. Di atas motor hanya tercipta suasana yang
akward di antara kami berdua. Hanya suara angin yang bergerak memecah
keheningan di antara kita. Rasa canggung
membelenggu diri kita masing - masing.
Suatu kondisi dimana tercipta tanpa aku duga sebelumnya. Aku tak tahu
perasaan apa yang tumbuh di hati ini?.
Waktu berjalan terasa sangat lama.
Detik demi detik kita lewati bersama. Sampai aku tersadar dari lamunanku,
ketika aku mendengar suaranya bertanya kemana arah jalan pulang untuk menuju ke
rumahku. Tak berselang lama akhirnya motor yang menumpangiku berhenti tepat di
depan rumahku. Akupun turun dari motor dan tak lupa berterimakasih pada Pak Al
yang telah menumpangiku untuk pulang. Dia membalas terimakasiku hanya dengan
senyuman simpul. kemudian ia berlalu melajukan motornya meninggalkanku yang
masih terpaku diam di tempat.
Setelah
dia tak terlihat lagi di pandanganku akhirnya akupun masuk ke dalam rumah. Saat
masuk ke dalam rumah tiba-tiba Ibu mengampiriku dan bertanya mengapa aku bisa
pulang terlambat. Aku hanya menjawabnya dengan satu kata ~hujan~ kemudian
berlalu masuk ke dalam kamar. Aku bergegas untuk mandi setelahnya aku langsung
pergi tidur.
Hari
sudah pagi. Baru kali ini aku bisa bangun tidur tepat waktu. Untuk pertama kalinya. Rasanya tidur tadi malam terasa
sangat nyenyak sekali walau rasanya masih kurang. Aku bergegas bangun dan masuk
ke dalam kamar mandi. Setelah selesai
aku langsung menuju ke ruang makan untuk menyantap sarapan pagi bersama ibu.
Baru kali ini aku pergi ke sekolah tidak terlambat. Sesampaiku di dalam kelas,
keadaan kelas masih sepi. Aku berdecak kesal karena aku pikir tidak ada gunanya
berangkat ke sekolah sepagi ini. Rasa kesepian menghapiriku, akhirnya aku pun
memutuskan untuk melanjutkan tidur yang menurutku kurang puas.
Tepukan
keras menghantam tanganku yang sengaja aku buat sebagai bantal sandaran tidur
di atas meja. Aku buka mataku yang masih setengah ngantuk ini dengan sangat
malas. Saat ku buka mata, kudapati seorang lelaki berdiri di hadapanku dengan
tangan menyilang di depan dada. Dalam hati aku bergumam lagi-lagi orang ini memergoki perbuatanku. Iya! Dia adalah Pak Al.
Ternyata dia guru BK ku yang baru.
Selama
pelajaran dimulai, aku hanya diam tidak memperhatikan Pak Al berbicara di
depan. Saat ini aku sudah kelas 12 SMA, dimana masa ini merupakan akhir dari
masa-masa SMA ku. Maka dari itu sekarang aku ada pelajaran BK lagi, yang dulu
sempat ditiadakan di kelas 11. Pak Al berbicara banyak mengenai tujuan
bersekolah yang tak aku perhatikan isinya. Aku sangat bosan dengan pelajaran
ini.
Kriiiiing!!!.....
Bel
pulang sekolah yang aku tunggu-tunggu akhirnya berbunyi. Aku segera bergegas
untuk pulang agar tidak terlambat seperti kemarin. Betapa bahagianya aku saat
kujumpai angkutan umum sudah berhenti di depan halte sekolah. Tanpa ku pikir
panjang akupun langsung menaikinya.
Sesampai
di depan rumah, akupun turun dan tak lupa membayar angkutan itu. Aku langsung
masuk ke dalam rumah. Keadaan rumah sangat sepi, akhirnya kuputuskan untuk
langsung masuk ke dalam kamar. Seperti
biasa, aku langsung tidur di atas kasur kesayangan ku. ~hmmm enaknya~
Hari
yang ditakut-takuti sebagian besar siswa akhirnya tiba juga. Sekarang aku
menjalani ujian akhir sekolah. Aku tak ada persiapan sama sekali untuk
menjalani ujian ini. Tapi aku tenang, gini-gini aku adalah siswa yang paling
pandai seangkatan. Aku tidak hanya dikenal sebagai anak yang nakal tapi aku
juga dikenal sebagai anak yang pandai.
Empat
hari sudah berlalu. Ujian sekolah pun selesai. Sekarang kelas 12 belajar di
rumah. Betapa senangnya aku saat dapat libur di hari yang belum waktunya. Aku
habiskan waktu liburku untuk berjalan-jalan, bersenang-senang, dan bersantai
ria. Meskipun temanku banyak yang kesana kemari mencari universitas yang akan
dituju. Aku hanya menikmati liburan ku. Aku pikir pasti banyak universitas yang
akan menerima ku dengan mudah.
Post a Comment for "Cerpen Remaja : Romansa Masa SMA"