Tugas Bahasa Indonesia : Mengevaluasi Kebahasaan Teks
Berikut ini adalah contoh teks yang salah dalam
penulisan, keefektifan kalimat, dan penggunaan tanda baca. Tugas kalian adalah
mengevaluasi dan menganalisis kesalahan-kesalahan yang ada pada paragraf
berikut. Hasil analisis tersebut silakan dikirim di kolom komentar. Selamat
Mengerjakan!
Secara kognitif siswa SMA berada
pada taraf berfikir
oprasional formal. Gunarsa (1982:159),
menjelaskan bahwa masa oprasional formal adalah usia 11 tahun sampai dewasa. Pada
usia tersebut seorang anak mengembangkan kemampuan kognitif untuk berpikir abstrak dan hipotesis.
Selain itu para anak-anak
juga dapat berpikir secara sistematik untuk memecahkan suatu persoalan.
Kemampuan berpikir tersebut sudah dapat dikategorikan sebagai kemampuan
berpikir tingkat tinggi atau berpikir kritis.
Beberapa ahli telah mendifinisikan berfikir kritis dengan
sangat jelas dan tegas. Berpikir
kritis adalah hati-hati,
dan mempertimbangkan masak-masak dalam menetapkan baik menerima, menolak, atau
menangguhkan penilaian terhadap sebuah pernyataan (Moore dan Parker, 1986:4). Berbeda dengan kedua toko tersebut, Paul
(dalam Fisher, 2008:4) menyatakan bahwa berfikir kritis adalah
model berfikir mengenai hal, substansi
atau apa saja dimana
pemikir meningkatkan kualitas pemikirannya dengan menangani secara terampil
struktur-struktur yang melekat dalam pemikiran dan menerapkan standar
intelektual padanya. Selanjutnya,
Nurhadi dan Senduk tidak mendifinisikan
berpfkir kritis dan berfikir kreatif sebagai sesuatu yang terpaduh. Nurhadi
dan Senduk (2009:16) menyatakan
bahwa berpikir kritis dan kreatif (critical
and creative thingking) berarti siswa dapat menggunakan tingkat berpikir
yang lebih tinggi secara kritis dan kreatif: dapat menganalisis, membuat sintesa, memecahkan masalah,
membuat keputusan, dan menggunakan logika serta bukti-bukti. Dari beberapa
pengertian diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa berpikir kritis adalah
berpikir menggunakan logika serta bukti-bukti dengan cara mengumpulkan
informasi sehingga memiliki argumentasi yang tepat untuk menyelesaikan sebuah
permasalahan tanpa resiko.
baca juga :
Membaca dalam hati
Contoh kajian pustaka sesuai pedoman
Berpikir kritis dan kreatif merupakan
suatu perpaduan. Dalam mengefaluasi
sebuah argument
atau gagasan, imajinasi dan kreatifitas
sangat berperan. Imaginasi
dan kreatifitas
akan mencari kemungkinan-kemungkinan lain, menemukan pertimbangan-pertimbangan
alternatif, serta mengajukan berbagai pilihan. Fisher (2008:13) menyatakan bahwa supaya
dapat menilai isue
dengan baik,
penilaian harus didasari banyak argumen-argumen
dari pemikiran tentang pertimbangan-pertimbangan yang relefan selain yang
ditawarkan, melihat setiap isue
dari titik pandang yang berbeda, dan membayangkan skenario-skenario alternatif;
intinya orang tersebut harus sangat benar-benar
kreatif.
Nama: Alvira Rahmawati
ReplyDeleteKelas/absen: XI MIA 5(2018)/02
Paragraf 1.
Oprasional: operasional
Berfikir: berpikir
Pada usia tersebut: pada usia tersebut,
Selain itu para anak-anak: selain itu anak-anak
Paragraf 2
mendifinisikan: mendefinisikan
berfikir: berpikir
masak-masak: matang-matang
berfikir: berpikir
berfikir: berpikir
mendifinisikan: mendefinisikan
berfikir: berpikir
berfikir: berpikir
terpaduh: terpadu
serta bukti-bukti. : serta bukti-bukti dari...
Paragraf 3.
mengefaluasi: mengevaluasi
argument: argumen
imaginasi: imajinasi
isue: isu
relefan: relevan
skenario-skenario alternatif: skenario alternatif
alternatif; intinya orang tersebut: alternatif, intinya orang tersebut.
Nama : kunthi kinanti bumiayu
ReplyDeleteAbsen : 19
Kelas : 11 mipa 5 (2018)
Paragraf 1.
Oprasional: operasional
Berfikir: berpikir
Pada usia tersebut: pada usia tersebut,
Selain itu para anak-anak: selain itu anak-anak
Paragraf 2
mendifinisikan: mendefinisikan
berfikir: berpikir
masak-masak: matang-matang
berfikir: berpikir
berfikir: berpikir
mendifinisikan: mendefinisikan
berfikir: berpikir
berfikir: berpikir
terpaduh: terpadu
serta bukti-bukti. : serta bukti-bukti dari...
Paragraf 3.
mengefaluasi: mengevaluasi
argument: argumen
imaginasi: imajinasi
isue: isu
relefan: relevan
skenario-skenario alternatif: skenario alternatif
alternatif; intinya orang tersebut: alternatif, intinya orang tersebut.
Gabriel Yuliyus Hogi, mipa 5'18, absen 15.
ReplyDeleteParagraf 1.
Oprasional: operasional
Berfikir: berpikir
Pada usia tersebut: pada usia tersebut,
Selain itu para anak-anak: selain itu anak-anak
Paragraf 2
mendifinisikan: mendefinisikan
berfikir: berpikir
masak-masak: matang-matang
berfikir: berpikir
berfikir: berpikir
mendifinisikan: mendefinisikan
berfikir: berpikir
berfikir: berpikir
terpaduh: terpadu
serta bukti-bukti. : serta bukti-bukti dari...
Paragraf 3.
mengefaluasi: mengevaluasi
argument: argumen
imaginasi: imajinasi
isue: isu
relefan: relevan
skenario-skenario alternatif: skenario alternatif
alternatif; intinya orang tersebut: alternatif, intinya orang tersebut.
Nama :Gilang pratama
ReplyDeleteKelas :MIPA 5
Absen :16
Paragraf 1.
Oprasional: operasional
Berfikir: berpikir
Pada usia tersebut: pada usia tersebut,
Selain itu para anak-anak: selain itu anak-anak
Paragraf 2
mendifinisikan: mendefinisikan
berfikir: berpikir
masak-masak: matang-matang
berfikir: berpikir
berfikir: berpikir
mendifinisikan: mendefinisikan
berfikir: berpikir
berfikir: berpikir
terpaduh: terpadu
serta bukti-bukti. : serta bukti-bukti dari...
Paragraf 3.
mengefaluasi: mengevaluasi
argument: argumen
imaginasi: imajinasi
isue: isu
relefan: relevan
skenario-skenario alternatif: skenario alternatif
alternatif; intinya orang tersebut: alternatif, intinya orang tersebut.
Nama :Inge Elvanda
ReplyDeleteKelas :MIPA 5'18
>Berpikir~Berfikir
>Oprasional~Operasional
>Mendifinisikan~Mendefinisikan
>Masak-masak~Masa-masa
>Toko~Tokoh
>Terpaduh~Terpadu
>Mengefaluasi~Mengevaluasi
>Argument~Argumen
>Imaginasi~Imajinasi
>Relefan~Relevan
Nama : Vira
ReplyDeleteKelas : XI Mipa 5'18
No.Absen : 33
Paragraf 1
Oprasional: operasional
Berfikir: berpikir
Pada usia tersebut: pada usia tersebut,
Selain itu para anak-anak: selain itu anak-anak
Paragraf 2
mendifinisikan: mendefinisikan
berfikir: berpikir
masak-masak: matang-matang
berfikir: berpikir
berfikir: berpikir
mendifinisikan: mendefinisikan
berfikir: berpikir
berfikir: berpikir
terpaduh: terpadu
serta bukti-bukti. : serta bukti-bukti dari...
Paragraf 3
mengefaluasi: mengevaluasi
argument: argumen
imaginasi: imajinasi
isue: isu
relefan: relevan
skenario-skenario alternatif: skenario alternatif
alternatif; intinya orang tersebut: alternatif, intinya orang tersebut.
Nama:Dwi Ayu Agustina
ReplyDeleteKelas: MIPA 5'18
*Berpikir->Berfikir
*Oprasional->Operasional
*Mendifinisikan -> Mendefinisikan
* Masak-masak -> Masa-masa
*Toko -> Tokoh
* Tanda(,)pada kalimat hal,substansi-> seharusnya dihilangkan
*Terpaduh-> Terpadu
* Mengefaluasi-> Mengevaluasi
* Argument -> Argumen
* Imaginasi->Imajinasi
*Isue-> Isu
*Relefan-> Relevan
*Tanda (;)pada akhir paragraf ke-3 -> seharusnya(,).
Nama : Kustiyaningsih
ReplyDeleteKelas : Mipa 5'18
No. Absen : 20
Paragraf 1
Tulisan oprasional yang benar adalah operasional
Paragraf 2
Tulisan mendifinisikan yang benar adalah mendefinisikan
Masak-masak seharusnya matang-matang
Setelah kata hati-hati seharusnya tidak perlu tanda koma
Tulisan berpikir yang benar yaitu berfikir
Tulisan terpaduh yang benar adalah terpadu tidak perlu akhiran h
Setelah kata kreatif seharusnya ada tanda koma (,) bukan tanda titik dua
Kata diatas seharusnya dipisah menjadi di atas
Paragraf 3
Tulisan mengefaluasi yang benar yaitu mengevaluasi
Tulisan argument yang benar adalah argumen tanpa tambahan t
Tulisan isue yang benar yaitu isu tanpa tambahan e
Tulisan imaginasi yang benar yaitu imajinasi
Tulisan relefan yang benar yaitu relevan
Setelah kata alternatif seharusnya tanda koma (,) bukan tanda (;)
Nama: Nafa Ria Regita
ReplyDeleteKelas:XI MIPA 5
No absen: 25
Paragraf 1.
Oprasional: operasional
Berfikir: berpikir
Pada usia tersebut: pada usia tersebut,
Selain itu para anak-anak: selain itu anak-anak
Paragraf 2
mendifinisikan: mendefinisikan
toko: tokoh
berfikir: berpikir
masak-masak: matang-matang
berfikir: berpikir
berfikir: berpikir
mendifinisikan: mendefinisikan
berfikir: berpikir
berfikir: berpikir
terpaduh: terpadu
serta bukti-bukti. : serta bukti-bukti dari...
Paragraf 3.
mengefaluasi: mengevaluasi
argument: argumen
imaginasi: imajinasi
isue: isu
relefan: relevan
skenario-skenario alternatif: skenario alternatif
alternatif; intinya orang tersebut: alternatif, intinya orang tersebut.
Beberapa kesalahan pada teks di atas antara lain yaitu, kesalahan ejaan pada kata oprasional, berfikir, mendifinisikan, terpaduh, mengefaluasi, argument, kreatifitas, imaginasi, dan isue. Terdapat pemborosan kata dalam paragraf ke satu, kalimat ke empat pada kata "para anak-anak". Selain itu, penggunaan tanda baca koma (,), titik koma (;) dan kata yang tidak tepat, seperti pada kata "masak-masak" dalam paragraf ke dua, kalimat ke dua .
ReplyDeleteNama : Khoiriyah
Kelas : MIPA-5 18
No. Absen : 18
Nama :Mellisa Rindiani M
ReplyDeleteKelas:xI MIPA 5
Absen:22
P1:
a. oprasional= operasional
b. (1982:159),= (1982:159)
c. selain itu para= selain itu,para
d. para anak-anak=anak -anak
P2:
a. mendifinisikan=mendefinisikan
b. hati-hati,dan= hati-hati
c. mengenai hal,substansi=mengenai hal substansi
d.mendifinisikan = mendefinidikan
e.berpfkir= berfikir
f.kreatif:= kreatif
g.diatas=di atas
P3:
a.mengefaluasi=mengevaluasi
b.argument=argumen
c.imajinasi dan = imajinasi ,dan
d.imaginasi=imajinasi
e.isue=isu
f.bahwa=bahwa,
g.relefan=relevan
h.isue= isue
i.alternatif;=alternatif.
j.intinya=Intinya
k.sangat benar-benar=benar-benar
Nama : Cindy Ruwina Putri
ReplyDeleteNo : 08
Kelas : Mipa'5 18
Paragraf 1.
Oprasional: operasional
Berfikir: berpikir
Pada usia tersebut: pada usia tersebut,
Selain itu para anak-anak: selain itu anak-anak
Paragraf 2
mendifinisikan: mendefinisikan
toko: tokoh
berfikir: berpikir
masak-masak: matang-matang
berfikir: berpikir
berfikir: berpikir
mendifinisikan: mendefinisikan
berfikir: berpikir
berfikir: berpikir
terpaduh: terpadu
serta bukti-bukti. : serta bukti-bukti dari...
Paragraf 3.
mengefaluasi: mengevaluasi
argument: argumen
imaginasi: imajinasi
isue: isu
relefan: relevan
skenario-skenario alternatif: skenario alternatif
alternatif; intinya orang tersebut: alternatif, intinya orang tersebut.
Nama :Arikha faizatul khoir
ReplyDeleteKelas :Mipa 5'18
No.absen :03
Paragraf 1
Tulisan oprasional itu salah seharusnya operasional
Paragraf 2
Kata mendifinisikan seharusnya itu mendefinisikan
Kata masak-masak seharusnya itu matang matang
Setelah hati hati tidak perlu tanda koma(,)
Kata terpaduh seharusnya tidak usah menggunakan hurus h di belakang seharusnya itu terpadu
Setelah kata kreatif seharusnya itu tanda koma (,) bukan tanda titik dua (:)
Kata diatas sekharusnya di pisah menjadi di atas
Paragraf 3
Mengefaluasi seharusnya mengevaluasi
Argument seharusnya tidak usah menggunakan huruf t yang benar adalah argumen
Kata isue seharusnya tidak usah menggunakan huruf e yang benar adalah isu
Nama : Sayyidatus Selma Alkarami
ReplyDeleteNo abs/kelas: 28/mipa5-18
Paragraf 1:
Oprasional: operasional
Berfikir: berpikir
Pada usia tersebut: pada usia tersebut,
Selain itu para anak-anak: selain itu anak-anak
Paragraf 2
mendifinisikan: mendefinisikan
berfikir: berpikir
masak-masak: matang-matang
berfikir: berpikir
berfikir: berpikir
mendifinisikan: mendefinisikan
berfikir: berpikir
berfikir: berpikir
terpaduh: terpadu
serta bukti-bukti. : serta bukti-bukti dari...
lebih tinggi secara kritis dan kreatif: =lebih tinggi secara kritis dan kreatif,
Paragraf 3.
mengefaluasi: mengevaluasi
argument: argumen
imaginasi: imajinasi
isue: isu
relefan: relevan
skenario-skenario alternatif: skenario alternatif
alternatif; intinya orang tersebut: alternatif, intinya orang tersebut.
Wirdatun Nisa’ Agustina
ReplyDeleteMIPA-5 ‘18
Dalam artikel tersebut, terdapat banyak kesalahan; baik ejaan, maupun pemborosan kata.
Antara lain :
Dalam paragraf 1 :
1. ‘Selain itu para anak-anak’
Kata ‘para’ sudah mewkaili kalimat perbanyakan, dan jika kata ‘anak - anak’ dipadukan dengan kata ‘para’ maka termasuk pemborosan kata.
Seharusnya [Selain itu anak-anak]
2. Oprasional seharusnya [Operasional]
3. ‘hati-hati, dan’
Apabila menggunakan konjungsi ‘dan’ maka didepannya tidka perlu tanda baca koma
Seharusnya [hati hati dan]
4. ‘Masak-masak’
Kata ini merupakan sinonim dari kata [matang matang]
5.’Kemampuan berpikir tersebut sudah dapat dikategorikan’
Kalimat tersebut tidak perlu menggunakan kata ‘sudah’
Paragraf 2 :
1. ‘Menetapkan baik menerima, menolak ataupun menangguhkan’
Seharusnya [menetapkan, menerima, menolak ataupun menangguhkan]
2. Toko seharusnya [tokoh]
3. Intelektual padanya [intelektualnya]
4. Berpfikir [berpikir]t3
5. Yag terpaduh [yang terpadu] atau [yang sama]
6. dimana pemikir [dimana seseorang]
Paragraf 3 :
1. Dalam mengefaluasi [dalam mengevalusi]
2. Argument [argumen]
3. Isue [isu]
4. Relefan [relevan]
5. ‘Harus sangat benar benar kreatif’
Kata ‘sangat’ sudah mewkaili kalimat perbanyakan, dan jika kata ‘benar-benar’ dipadukan dengan kata ‘sangat’ maka termasuk pemborosan kata.
6. ‘Banyak argumen- argumen’
Pengulangan kata ‘argumen’ sudah menjadi tand akalimatvperbanyakan maka jika digabung dengan kata ‘banyak’ maka termausk pemborosan kata.
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteSaya Citra Cahya Permatasari, kelas XI Mipa 5, No. absen 09
ReplyDeleteP1 :
- oprasional => operasional
- selain itu => selain itu,
- para anak-anak => anak-anak
P2 :
- mendifinisikan => mendefinisikan
- hati-hati, => hati-hati
- mengenai hal, => mengenai hal
- kreatif: => kreatif,
- diatas => di atas
P3 :
- mengefaluasi => mengevaluasi
- argument => argumen
- imaginasi => imajinasi
- isue dengan baik, => isu dengan baik.
- alternatif; => alternatif
- intinya => Intinya
- relefan => relevan
Pada paragraf 1 kalimat 1 terdapat kesalahan pada kata "berfikir" menjadi berpikir dan "oprasional" menjadi operasional. Pada kalimat 3 terdapat kesalahan penggunaan tanda baca "pada usia tersebut,"komanya dihilangkan.
ReplyDeleteDan pada kalimat 4 terdapat juga kesalahan tanda baca pada "selain itu," dan pemborosan kata dalam kalimat "para anak-anak" yang seharusnya "anak-anak". Di paragraf 2 terdapat kesalahan mendifinisikan seharusnya mendefinisikan kalimat 1, "hati-hati," komanya dihilangkan kalimat 2, "masak-masak" menjadi secara matang kalimat 2, "dalam menetapkan" dihilangkan kalimat 2, "menyatakan bahwa" diberi tanda koma pada akhir kata bahwa kalimat 3, "berfikir" menjadi berpikir kalimat 3, "mengenai hal," koma dihilangkan kalimat 3, "mendifinisikan" menjadi mendefinisikan kalimat 4, "kreatif:" titik dua dihilangkan kalimat 5. Pada paragraf 3 terdapat kesalahan "mengefaluasi" menjadi mengevaluasi kalimat 2, "kreatifitas" menjadi kreativitas" kalimat 2, "imaginasi" menjadi imajinasi kalimat 3, "isue" menjadi isu kalimat 4, "alternatif ;" tanda titik koma dihilangkan kalimat 4, "sangat benar-benar" kata sangat dihilangkan kalimat 4
Nama : Aisyah
Kelas : XI mipa 5
Nomer absen : 01 (satu)
Nama :Elsa Wahyu Lestari
ReplyDeleteNo.Absen :12 (Dua belas)
Kelas :MIPA 5'18
Paragraf 1.
Oprasional: operasional
Berfikir: berpikir
Pada usia tersebut: pada usia tersebut,
Selain itu para anak-anak: selain itu anak-anak
Paragraf 2
mendifinisikan: mendefinisikan
toko: tokoh
berfikir: berpikir
masak-masak: matang-matang
berfikir: berpikir
berfikir: berpikir
mendifinisikan: mendefinisikan
berfikir: berpikir
berfikir: berpikir
terpaduh: terpadu
serta bukti-bukti. : serta bukti-bukti dari...
Paragraf 3.
mengefaluasi: mengevaluasi
argument: argumen
imaginasi: imajinasi
isue: isu
relefan: relevan
skenario-skenario alternatif: skenario alternatif
alternatif; intinya orang tersebut: alternatif, intinya orang tersebut.
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteNama : Ziza Nur Aini
ReplyDeleteKelas : MIPA 5'18
Pada paragraf 1 terdapat beberapa kesalahan seperti : kata oprasional seharusnya menjadi operasional, berfikir seharusnya menjadi berpikir, dan kata para anak-anak seharusnya menjadi para anak atau anak-anak, karena hal tersebut pemborosan kata dan tidak efektif.
Pada paragraf 2 terdapat beberapa kesalahan juga seperti : kata mendifinisikan seharusnya menjadi mendefinisikan, kata toko seharusnya menjadi tokoh, berfikir seharusnya menjadi berpikir, kata terpaduh seharusnya menjadi terpadu, kata dimana yang seharusnya dipisah menjadi di mana, kata diatasi seharusnya menjadi di atas.
Pada paragraf 3 terdapat beberapa kesalahan penulisan ejaan dan tanda baca seperti : kata mengefaluasi menjadi mengevaluasi, kata argument menjadi argumen, kata imaginasi seharusnya menjadi imajinasi, kata relefan yang seharusnya menjadi relevan, kata sangat benar-benar yang seharusnya menjadi sangat benar atau benar-benar karena hal tersebut termasuk pemborosan kata dan tidak efektif.
Nama = Fara Feriska
ReplyDeleteKelas = MIPA 5-18
No. Abs = 14
Pada paragraf pertama terdapat kesalahan pada kata oprasional yang seharusnya menjadi operasional.
Pada paragraf kedua terdapat kesalahan pada kata mendifinisikan yang seharusnya menjadi mendefinisikan, kata toko seharusnya menjadi tokoh, kata berfikir seharusnya menjadi berpikir, kata terpaduh seharusnya menjadi terpadu, kata dimana seharusnya dipisah menjadi di mana, tanda baca pada kata kreatif(:) seharusnya menjadi kata kreatif(,), kata diatas seharusnya dipisah menjadi di atas.
Pada paragraf ketiga terdapat kesalahan pada kata mengefaluasi yang seharusnya menjadi mengevaluasi, kata argument seharusnya menjadi argumen, kata imaginasi seharusnya menjadi imajinasi, kata isue seharusnya menjadi isu, kata relefan seharusnya menjadi relevan, tanda baca pada kata alternatif(;) seharusnya menjadi alternatif(,), pada kalimat terakhir "Intinya orang tersebut harus sangat benar-benar kreatif" seharusnya menjadi "Intinya orang tersebut harus benar-benar kreatif" karena terdapat pemborosan kata.
Seharusnya kata oprasional diganti menjadi operasional
ReplyDeleteBerfikir = Berpikir
ReplyDeleteMendifinisikan = Mendefinisikan
Kata oprasional harus diganti dengan operasional. Kata Masak-Masak harusnya Masa-Masa. Kata sintesa harusnya sintesis. Kata mengefaluasi harusnya mengevaluasi. Argument seharusnya argumen. Imaginasi harusnya imajinasi. Kata kemungkinan dan harusnya cuma satu tidak pakai tanda penghubung(-).
ReplyDelete* Setelah ada kata " setelah itu " tidak ada tanda koma
ReplyDelete* spasinya agak terlalu renggang
* terdapat tanda baca koma yang peletakannya kurang sesuai
Nama:Afrilia puspitasari
No:02
Kelas:XI IPS 2
- sebaiknya kata berfikir diganti menjadi berfikir
ReplyDelete- sebaiknya kata opersional di ganti menjadi operasional
- sebaiknya kata masak masak di ganti menjadi kata matang matang karena lebih mudah di mengerti
-seharusnya tanda baca : ( titik dua) diganti menjadi kata
Nama : prasetyo rudi handoko
-Selain itu (tidak Ada koma)
ReplyDelete-spasi terlalu renggangg
-tulisan BERPIKIR salah harusnya BERFIKIR
->Nama: Zainal Arifin
->Kelas:XI ips2
->Absen:35
Nama: Anggun Dwi L
ReplyDeleteNo: 04
Kelas:XI ips 2
Menurut saya, terlalu banyak kalimat yang kurang saat menggunakan tanda baca seperti tanda koma. Selain itu,banyak kslimat yang kelebihan dalam menggunakan tanda baca seperti tanda petik.Dan juga ada banyak kalimat yang menggunakan bahasa tidak baku sehingga pembaca sulit memahami arti dalam cerita tersebut.
Nama: Nur nabilawati
ReplyDeleteKelas:11 IPS2
Absen: 26
1)Oprasional seharusnya operasional
2)para anak-anak kata para dihilangkan karena sudah mengandung kata banyak
3)berfikir seharusnya berpikir
4)sebelum kata dan tidak boleh ada tanda koma karena merupakan konjungsi
5)kata hati-hati,dan
Menolak,atau tidak boleh karena merupakan konjungsi
6) mengefaluasi seharusnya mengevaluasi
Nama : Lulu Kanti P.
ReplyDeleteKelas : XI IPS 2 '18
Absen : 18
Menurut saya, ada beberapa kata yang tidak sesuai dengan KBBI. Antara lain:
1. oprasional - operasional
2. berfikir - berpikir
3. mendifinisikan - mendefinisikan
4. terpaduh - terpadu
5. mengefaluasi - mengevaluasi
6. argument - argumen
7. kreatifitas - kreativitas
8. imaginasi - imajinasi
9. isue - isu
10. relefan - relevan
11. sintesa - sintesis
selain itu, juga terdapat beberapa kalimat yang mengalami pemborosan kata, antara lain:
1. para anak-anak
2. supaya dapat
3. banyak argumen-argumen
4. sangat benar-benar
Nama : Cahya Tiara M.P.D
ReplyDeleteKelas: XI-IPS 2
Absen: 09
Menurut saya, banyak kalimat yang salah penulisannya seperti berfikir yang seharusnya berfikir, lalu ada jarak sepasi yang terlalu renggang. Menurut saya hanya itu saja
Menurut saya , beberapa hal yang salah dalam bacaan tersebut dan perlu dibenarkan . Antara lain :
ReplyDeleteA.Penulisan kata yang sesuai dengan kata di KBBI , diantaranya :
1.Berfikir seharusnya berpikir
2.Imaginasi seharusnya imajinasi
3.Issue seharusnya isu
4.Mendifinisikan seharusnya mendefinisikan
5.Relavan seharusnya relavan
6.Sintesa dan Sintetik seharusnya sintesis
B.Penulisan huruf
Seperti : diatas seharusnya di atas
C.Kata yang kurang efektif
1.Kalimat "Berpikir kritis adalah hati-hati, dan mempertimbangkan masak-masak dalam menetapkan baik menerima, menolak, atau menangguhkan penilaian terhadap sebuah pernyataan (Moore dan Parker, 1986:4)" kurang efektif karena sulit dipahami , dapat diganti dengan kalimat " menurut Moore dan Parker (1986:4) menjelaskan bahwa berpikir kritis membutuhkan banyak keterampilan, termasuk keterampilan mendengar dan membaca dengan hati-hati, mencari dan mendapatkan asumsi-asumsi yang tersembunyi, dan menjajaki konsekuensi dari suatu pernyataan."
D.Penggunaan tanda baca
1.Paul (dalam Fisher, 2008:4) seharusnya (Paul dan Fisher, 2008:4)
2.Nurhadi dan Senduk (2009:16) seharusnya (Nurhadi dan Senduk , 2009:16)
Nama : Moh. Agus Asyikki
ReplyDeleteKelas : 11 IPS’2 18
No : 19
Berikut merupakan kata yang menurut saya salah dalam KBBI
-Kata berfikir itu yang benar adalah berpikir
-oprasional kata yang benar adalah operasional
-kata sistematik adalah kata yang salah yang benar adalah sistematis
-kata mendifinisikan itu adalah kata yang salah yang benar adalah mendefinisikan
-imaginasi adalah kata yang salah penulisan yang benar adalah imajinasi
-struktur2 penulisannya harus nya cuma kata struktur saja cukup satukali tidak usah di ulangi lagi
-penulisan kata terpaduh yang benar adalah terpadu
-kemungkinan2 yang benar adalah penulisan dengak kata baku yaitu kemungkinan tidak usah di ulang dua kali
-argument menurut saya yang benar adalah argumen tidak usah di tambah t
-relevan itu adalah kata yang salah yang benar adalah relavan
Menurut saya , beberapa hal yang salah dalam bacaan tersebut dan perlu dibenarkan . Antara lain :
ReplyDeleteA.Penulisan kata yang sesuai dengan kata di KBBI , diantaranya :
1.Berfikir seharusnya berpikir
2.Imaginasi seharusnya imajinasi
3.Issue seharusnya isu
4.Mendifinisikan seharusnya mendefinisikan
5.Relavan seharusnya relavan
6.Sintesa dan Sintetik seharusnya sintesis
B.Penulisan huruf
Seperti : diatas seharusnya di atas
C.Kata yang kurang efektif
1.Kalimat "Berpikir kritis adalah hati-hati, dan mempertimbangkan masak-masak dalam menetapkan baik menerima, menolak, atau menangguhkan penilaian terhadap sebuah pernyataan (Moore dan Parker, 1986:4)" kurang efektif karena sulit dipahami , dapat diganti dengan kalimat " menurut Moore dan Parker (1986:4) menjelaskan bahwa berpikir kritis membutuhkan banyak keterampilan, termasuk keterampilan mendengar dan membaca dengan hati-hati, mencari dan mendapatkan asumsi-asumsi yang tersembunyi, dan menjajaki konsekuensi dari suatu pernyataan."
D.Penggunaan tanda baca
1.Paul (dalam Fisher, 2008:4) seharusnya (Paul dan Fisher, 2008:4)
2.Nurhadi dan Senduk (2009:16) seharusnya (Nurhadi dan Senduk , 2009:16)
Nama : LAVISHA MAYSAROH
Absen : 16
Kelas : XI IPS 2
Nama : Sulistyani
ReplyDeleteNomer : 32
Kelas : Ips2'18
Dari contoh artikel di atas terdapat beberapa kesalahan yaitu pad paragraf pertama terdapat kata Oprasional yang seharusnya penulisannya yaitu operasional.selanjutnya,pada kata para anak-anak seharusnya bila sudah ada kata para kata anak di gunakan hanya satu kata atau hanya menggunakan kata anak-anak saja tanpa kata para. Untuk yang terakhir yaitu pada
Kata mengefaluasi seharusnya di tulis mengavaluasi.
Nama : Sulistyani
ReplyDeleteNomer : 32
Kelas : Ips2'18
Dari contoh artikel di atas terdapat beberapa kesalahan yaitu pad paragraf pertama terdapat kata Oprasional yang seharusnya penulisannya yaitu operasional.selanjutnya,pada kata para anak-anak seharusnya bila sudah ada kata para kata anak di gunakan hanya satu kata atau hanya menggunakan kata anak-anak saja tanpa kata para. Untuk yang terakhir yaitu pada
Kata mengefaluasi seharusnya di tulis mengavaluasi.
Nama: Fitri Dwi Ayu Maharani (13)
ReplyDeleteKelas: XI-IPS2
Berikut merupakan kata yang penggunaan kapital, tanda baca, ejaan dan keefisienan yang benar menurut KBBI.
Pada Paragraf 1
Terdapat ejaan yang salah pada kata:
Berfikir menjadi berpikir, Oprasional menjadi Operasional, Sistematik menjadi Sistematis, para anak-anak menjadi anak-anak, selain itu mendapat tambahan koma (,) menjadi selain itu,
Pada Paragraf 2
Terdapat ejaan yang salah seperti kata:
Mendifinisikan menjadi Mendefinisikan, hati-hati menjadi berhati-hati, masak-masak menjadi matang, struktur-struktur menjadi struktur, terpaduh menjadi terpadu, sintesa menjadi sintesis, (moore dan paul, 1986:4) menjadi moore dan paul (1986:4), paul (dalam Fisher, 2008:4) menjadi paul dan fisher (2008:4)
Pada paragraf 3
Terdapat beberapa kesalahan kata yaitu:
Mengefaluasi menjadi mengevaluasi, argument menjadi argumen, imaginasi menjadi imajinasi, kemungkinan-kemungkinan menjadi kemungkinan, pertimbangan-pertimbangan menjadi pertimbangan, isue menjadi isu, argumen-argumen menjadi argumen, relefan menjadi releven, skenario-skenario menjadi skenario, alternatif; menjadi alternatif, sangat benar-benar menjadi benar-benar.
Nama ; setyoningsih agustin
ReplyDeleteKelas;11ips2
Absen;30
Paragraf 1 terdapat kesalahan tulisan pada oprasional di tulis operasional
paragraf 2 terdapat kesalahan tulisan mendifisikab seharusnya mendefinisikan
Mengefaluasi seharusnya mengevaluasi
Nama: ayu ridha pratiwi
ReplyDeleteKelas: XI ips 2
No: 07
Saya akan menganalisis kasalahan dalam teks tersebut :
Paragraf pertama dalam kata 'oprasional' kata yang benar 'operasional' dan dalam kata 'berfikir' yang benar adalah 'berpikir.
Paragraf kedua dalam kata 'mendifisikan' kata yang benar 'mendefisikan' kata 'berpfikir' ada kesalahan penulisan yang benar 'berpikir' kalimat '(Moore dan Parker, 1986:4)' yang benar 'Moore dan Parker, (1986:4)' dalam kalimat '(dalam Fisher, 2008:4)' juga salah dalam penulisan yang benar 'dalam Fisher, (2008:4)' kata 'kreatif :' tidak usah menggunakan tanda titik dua jadi yang benar 'kreatif' dan kalimat 'struktur-struktur' yang benar 'struktur'.
Paragraf ketiga dalam kata 'mengefaluasi' yang benar 'mengevaluasi' kata 'kreatifitas' seharusnya 'kreativitas' kata 'imaginasi' yang benar 'imajinasi' kata 'isue' yang benar 'isu' kata 'relefan' yang benar 'relevan' kata 'argument' yang benar adalah 'argumen' dalam kalimat 'alternatif ;' seharusnya tidak menggunakan tanda baca yang benar 'alternatif' dan dalam kalimat 'sangat benar-benar kreatif' seharusnya 'benar-benar kreatif' kata sangat dihilangkan.
Nama: ayu ridha pratiwi
ReplyDeleteKelas: XI ips 2
No: 07
Saya akan menganalisis kasalahan dalam teks tersebut :
Paragraf pertama dalam kata 'oprasional' kata yang benar 'operasional' dan dalam kata 'berfikir' yang benar adalah 'berpikir.
Paragraf kedua dalam kata 'mendifisikan' kata yang benar 'mendefisikan' kata 'berpfikir' ada kesalahan penulisan yang benar 'berpikir' kalimat '(Moore dan Parker, 1986:4)' yang benar 'Moore dan Parker, (1986:4)' dalam kalimat '(dalam Fisher, 2008:4)' juga salah dalam penulisan yang benar 'dalam Fisher, (2008:4)' kata 'kreatif :' tidak usah menggunakan tanda titik dua jadi yang benar 'kreatif' dan kalimat 'struktur-struktur' yang benar 'struktur'.
Paragraf ketiga dalam kata 'mengefaluasi' yang benar 'mengevaluasi' kata 'kreatifitas' seharusnya 'kreativitas' kata 'imaginasi' yang benar 'imajinasi' kata 'isue' yang benar 'isu' kata 'relefan' yang benar 'relevan' kata 'argument' yang benar adalah 'argumen' dalam kalimat 'alternatif ;' seharusnya tidak menggunakan tanda baca yang benar 'alternatif' dan dalam kalimat 'sangat benar-benar kreatif' seharusnya 'benar-benar kreatif' kata sangat dihilangkan.
Nama : Cantika Pebriani Arifin
ReplyDeleteKelas : XI MIPA 5
Pada paragraf 1, terdapat banyak ejaan kata yang salah yaitu berfikir seharusnya berpikir, oprasional seharusnya operasional. Lalu ada tanda baca yang kurang pada kalimat selain itu ditambah dengan tanda baca koma.
Pada paragraf 2, terdapat banyak ejaan kata yang salah yaitu berfikir seharusnya berpikir, toko seharusnya tokoh, mendifinisikan seharusnya mendefinisikan, diatas seharusnya di atas. Lalu ada tanda baca yang kurang tepat yaitu pada kata kreatif: seharusnya titik dua hilang diganti menjadi dalam. Lalu ada kalimat yang kurang tepat yaitu pada kalimat Berpikir kritis adalah hati-hati, dan mempertimbangkan masak-masak dalam menetapkan baik menerima, menolak, atau menangguhkan penilaian terhadap sebuah pernyataan seharusnya berpikir kritis adalah mempertimbangkan secara matang dalam menerima, menolak atau menangguhkan.......
Pada paragraf 3, terdapat banyak ejaan kata yang salah yaitu mengefaluasi seharusnya mengevaluasi, kreatifitas seharusnya kreativitas, imaginasi seharusnya imajinasi, relefan seharusnya relevan. Lalu terdapat tanda baca yang kurang tepat pada kata Berpikir kritis dan kreatif merupakan suatu perpaduan. Dalam mengefaluasi sebuah argument atau gagasan, seharusnya tanda baca titik (.) didepan kata dalam dihilangi menjadi koma(,). Lalu terdapat kata yang tidak tepat dalam kalimat Imaginasi dan kreatifitas akan mencari kemungkinan-kemungkinan lain, menemukan pertimbangan-pertimbangan alternatif, seharusnya imajinasi imajinasi dan kreativitas menghasilkan kemungkinan-kemungkinan lain dalam menemukan pertimbangan alternatif......
Nama : Cantika Pebriani Arifin
ReplyDeleteKelas : XI MIPA 5
Pada paragraf 1, terdapat banyak ejaan kata yang salah yaitu berfikir seharusnya berpikir, oprasional seharusnya operasional. Lalu ada tanda baca yang kurang pada kalimat selain itu ditambah dengan tanda baca koma.
Pada paragraf 2, terdapat banyak ejaan kata yang salah yaitu berfikir seharusnya berpikir, toko seharusnya tokoh, mendifinisikan seharusnya mendefinisikan, diatas seharusnya di atas. Lalu ada tanda baca yang kurang tepat yaitu pada kata kreatif: seharusnya titik dua hilang diganti menjadi dalam. Lalu ada kalimat yang kurang tepat yaitu pada kalimat Berpikir kritis adalah hati-hati, dan mempertimbangkan masak-masak dalam menetapkan baik menerima, menolak, atau menangguhkan penilaian terhadap sebuah pernyataan seharusnya berpikir kritis adalah mempertimbangkan secara matang dalam menerima, menolak atau menangguhkan.......
Pada paragraf 3, terdapat banyak ejaan kata yang salah yaitu mengefaluasi seharusnya mengevaluasi, kreatifitas seharusnya kreativitas, imaginasi seharusnya imajinasi, relefan seharusnya relevan. Lalu terdapat tanda baca yang kurang tepat pada kata Berpikir kritis dan kreatif merupakan suatu perpaduan. Dalam mengefaluasi sebuah argument atau gagasan, seharusnya tanda baca titik (.) didepan kata dalam dihilangi menjadi koma(,). Lalu terdapat kata yang tidak tepat dalam kalimat Imaginasi dan kreatifitas akan mencari kemungkinan-kemungkinan lain, menemukan pertimbangan-pertimbangan alternatif, seharusnya imajinasi imajinasi dan kreativitas menghasilkan kemungkinan-kemungkinan lain dalam menemukan pertimbangan alternatif......
Nama : Cantika Pebriani Arifin
ReplyDeleteKelas : XI MIPA 5
Pada paragraf 1, terdapat banyak ejaan kata yang salah yaitu berfikir seharusnya berpikir, oprasional seharusnya operasional. Lalu ada tanda baca yang kurang pada kalimat selain itu ditambah dengan tanda baca koma.
Pada paragraf 2, terdapat banyak ejaan kata yang salah yaitu berfikir seharusnya berpikir, toko seharusnya tokoh, mendifinisikan seharusnya mendefinisikan, diatas seharusnya di atas. Lalu ada tanda baca yang kurang tepat yaitu pada kata kreatif: seharusnya titik dua hilang diganti menjadi dalam. Lalu ada kalimat yang kurang tepat yaitu pada kalimat Berpikir kritis adalah hati-hati, dan mempertimbangkan masak-masak dalam menetapkan baik menerima, menolak, atau menangguhkan penilaian terhadap sebuah pernyataan seharusnya berpikir kritis adalah mempertimbangkan secara matang dalam menerima, menolak atau menangguhkan.......
Pada paragraf 3, terdapat banyak ejaan kata yang salah yaitu mengefaluasi seharusnya mengevaluasi, kreatifitas seharusnya kreativitas, imaginasi seharusnya imajinasi, relefan seharusnya relevan. Lalu terdapat tanda baca yang kurang tepat pada kata Berpikir kritis dan kreatif merupakan suatu perpaduan. Dalam mengefaluasi sebuah argument atau gagasan, seharusnya tanda baca titik (.) didepan kata dalam dihilangi menjadi koma(,). Lalu terdapat kata yang tidak tepat dalam kalimat Imaginasi dan kreatifitas akan mencari kemungkinan-kemungkinan lain, menemukan pertimbangan-pertimbangan alternatif, seharusnya imajinasi imajinasi dan kreativitas menghasilkan kemungkinan-kemungkinan lain dalam menemukan pertimbangan alternatif......
Nama : Cantika Pebriani Arifin
ReplyDeleteKelas : XI MIPA 5
Pada paragraf 1, terdapat banyak ejaan kata yang salah yaitu berfikir seharusnya berpikir, oprasional seharusnya operasional. Lalu ada tanda baca yang kurang pada kalimat selain itu ditambah dengan tanda baca koma.
Pada paragraf 2, terdapat banyak ejaan kata yang salah yaitu berfikir seharusnya berpikir, toko seharusnya tokoh, mendifinisikan seharusnya mendefinisikan, diatas seharusnya di atas. Lalu ada tanda baca yang kurang tepat yaitu pada kata kreatif: seharusnya titik dua hilang diganti menjadi dalam. Lalu ada kalimat yang kurang tepat yaitu pada kalimat Berpikir kritis adalah hati-hati, dan mempertimbangkan masak-masak dalam menetapkan baik menerima, menolak, atau menangguhkan penilaian terhadap sebuah pernyataan seharusnya berpikir kritis adalah mempertimbangkan secara matang dalam menerima, menolak atau menangguhkan.......
Pada paragraf 3, terdapat banyak ejaan kata yang salah yaitu mengefaluasi seharusnya mengevaluasi, kreatifitas seharusnya kreativitas, imaginasi seharusnya imajinasi, relefan seharusnya relevan. Lalu terdapat tanda baca yang kurang tepat pada kata Berpikir kritis dan kreatif merupakan suatu perpaduan. Dalam mengefaluasi sebuah argument atau gagasan, seharusnya tanda baca titik (.) didepan kata dalam dihilangi menjadi koma(,). Lalu terdapat kata yang tidak tepat dalam kalimat Imaginasi dan kreatifitas akan mencari kemungkinan-kemungkinan lain, menemukan pertimbangan-pertimbangan alternatif, seharusnya imajinasi imajinasi dan kreativitas menghasilkan kemungkinan-kemungkinan lain dalam menemukan pertimbangan alternatif......
Nama : Cantika Pebriani Arifin
ReplyDeleteKelas : XI MIPA 5
Pada paragraf 1, terdapat banyak ejaan kata yang salah yaitu berfikir seharusnya berpikir, oprasional seharusnya operasional. Lalu ada tanda baca yang kurang pada kalimat selain itu ditambah dengan tanda baca koma.
Pada paragraf 2, terdapat banyak ejaan kata yang salah yaitu berfikir seharusnya berpikir, toko seharusnya tokoh, mendifinisikan seharusnya mendefinisikan, diatas seharusnya di atas. Lalu ada tanda baca yang kurang tepat yaitu pada kata kreatif: seharusnya titik dua hilang diganti menjadi dalam. Lalu ada kalimat yang kurang tepat yaitu pada kalimat Berpikir kritis adalah hati-hati, dan mempertimbangkan masak-masak dalam menetapkan baik menerima, menolak, atau menangguhkan penilaian terhadap sebuah pernyataan seharusnya berpikir kritis adalah mempertimbangkan secara matang dalam menerima, menolak atau menangguhkan.......
Pada paragraf 3, terdapat banyak ejaan kata yang salah yaitu mengefaluasi seharusnya mengevaluasi, kreatifitas seharusnya kreativitas, imaginasi seharusnya imajinasi, relefan seharusnya relevan. Lalu terdapat tanda baca yang kurang tepat pada kata Berpikir kritis dan kreatif merupakan suatu perpaduan. Dalam mengefaluasi sebuah argument atau gagasan, seharusnya tanda baca titik (.) didepan kata dalam dihilangi menjadi koma(,). Lalu terdapat kata yang tidak tepat dalam kalimat Imaginasi dan kreatifitas akan mencari kemungkinan-kemungkinan lain, menemukan pertimbangan-pertimbangan alternatif, seharusnya imajinasi imajinasi dan kreativitas menghasilkan kemungkinan-kemungkinan lain dalam menemukan pertimbangan alternatif......
NAMA : CHARLA VILIA APRILLY
ReplyDeleteKELAS : XI MIIPA 5 2018
NO ABSEN : 07
Pada paragraf 1
Terdapat kesalahan kata “berfikir” berubah menjadi “berpikir”
Kata “oprasional” seharusnya menjadi “operasional”
Pemborosan kata “para anak-anak” seharusnya memakai salah satunya antara “anak-anak” atau “para anak”
Pada paragraf 2
Terdapat kesalahan kata “mendifinisikan” seharusnya menjadi “mendefinisikan”
Kata “berfikir” seharusnya menjadi “berpikir”
Kata “hati hati,” seharusnya dihilangkan komanya
Kata “masak-masak” seharusnya diganti menjadi secara matang
Kata “toko” menjadi “tokoh”
Kata “mengenai hal,” dihilangkan komanya “mengenai hal”
Kata “menyatakan bahwa” setelah akhir kata bahwa seharusnya diberi tanda koma “menyatakan bahwa,’
Kata “terpaduh” menjadi “terpadu”
Kata “kreatif:” seharusnya tanda titik dua dihilangkan
Kata “dimana” seharusnya menjadi “di mana”
Pada paragraf 3
Kata “mengefaluasi” berubah menjadi “mengevaluasi”
Kata “kreatifitas” berubah menjadi “kreativitas’
Kata “imaginasi’ berubah menjadi “imajinasi”
Kata “isue” berubah menjadi “isu”
Kata “alternatif,” tanda komanya dihilangkan menjadi “alternatif’
Penggunaan kata “sangat benar-benar” penggunaan terlalu boros kata sehingga bisa dihilangkan kata sangat menjadi “benar-benar”
Nama : Vebriana Savitri
ReplyDeleteKelas : mipa 5'18
No absen : 32
Pada paragraf pertama di kalimat pertama terdapat ejaan kata yang salah yaitu berfikir seharusnya berpikir. Pada kalimat pertama dan kedua juga terdapat ejaan kata yang salah yaitu oprasional seharusnya operasional. Dan pada kalimat keempat ada penggunaan tanda baca yang salah yaitu Selain itu seharusnya Selain itu,
Pada paragraf kedua di kalimat pertama terdapat ejaan kata yang salah yaitu mendifinisikan dan berfikir seharusnya mendefinisikan dan berpikir. Pada kalimat kedua terdapat pernyataan yang tidak efektif yaitu "Berpikir kritis adalah hati-hati, dan mempertimbangkan masak-masak dalam menetapkan baik menerima, menolak, atau menangguhkan penilaian terhadap sebuah pernyataan (Moore dan Parker, 1986:4)." seharusnya " Berpikir kritis adalah mempertimbangkan secara matang dalam menerima, menolak, atau menangguhkan penilaian terhadap sebuah pernyataan (Moore dan Parker, 1986:4)." Pada kalimat ketiga terdapat ejaan kata yang salah yaitu toko dan berfikir seharusnya tokoh dan berpikir serta ada juga pernyataan yang kurang tepat yaitu "berfikir kritis adalah model berfikir mengenai hal, substansi atau apa saja dimana pemikir meningkatkan kualitas pemikirannya dengan menangani secara terampil struktur-struktur yang melekat dalam pemikiran dan menerapkan standar intelektual padanya." seharusnya "berpikir kritis adalah model berpikir mengenai substansi, dimana pemikir meningkatkan kualitas pemikirannya dengan menangani secara terampil struktur-struktur yang melekat dalam pemikiran dan menerapkan standar intelektual padanya." Pada kalimat keempat terdapat ejaan kata yang salah yaitu mendifinisikan dan berpfkir seharusnya mendefinisikan dan berpikir. Pada kalimat kelima terdapat tanda baca dan penggunaan kata yang kurang tepat yaitu "kreatif: dapat" yang seharusnya titik dua dihilangkan dan dapat diganti dalam. Pada kaliamt terakhir terdapat ejaan kata yang salah yaitu diatas seharusnya di atas.
Pada paragraf ketiga terdapat ejaan kata yang salah yaitu mengefaluasi seharusnya mengevaluasi, kreatifitas seharusnya kreativitas, imaginasi seharusnya imajinasi, relefan seharusnya relevan. Kemudian terdapat penggunaan tanda baca yang salah yaitu setelah kata perpaduan tidak ada tanda titik dan huruf awal "Dalam" diganti "dalam" dan terdapat kalimat yang kurang tepat yaitu "sebuah argument atau gagasan, imajinasi dan kreatifitas sangat berperan."
seharusnya setelah tanda koma ditambah kata diperlukan dan "sangat berperan" dihapus. Terdapat juga kalimat yang kurang tepat yaitu "Imaginasi dan kreatifitas akan mencari kemungkinan-kemungkinan lain, menemukan pertimbangan-pertimbangan alternatif, serta mengajukan berbagai pilihan." seharusnya "Imajinasi dan kreativitas memungkinkan untuk menemukan pertimbangan-pertimbangan alternatif, serta mengajukan berbagai pilihan." Lalu terdapat kalimat yang tidak tepat dan terdapat pemoborosan kata yaitu "Fisher (2008:13) menyatakan bahwa supaya dapat menilai isue dengan baik, penilaian harus didasari banyak argumen-argumen" seharusnya "Fisher (2008:13) menyatakan bahwa menilai isue dengan baik harus didasari banyak argumen" dan tanda titik koma setelah kata alternatif itu dihilangkan serta terdapat kata yang kurang efektif yaitu"sangat benar benar kreatif" kata sangat itu menyebakan kurang efektif.
Nama : Edelweiss Harnum Satriani
ReplyDeleteKelas : XI MIPA 5
Absen : 11
Evaluasi dan analisis kesalahan pada bacaan diatas;
Tulisan kata oprasional seharusnya operasional, kalimat "selain itu, para anak-anak..." juga kurang tepat, karena lebih mubazir seharusnya diganti "selain itu, anak-anak..."
pada paragraf 2, koma pada kalimat "berfikir kritis adalah hati-hati, dan..." seharusnya dihilangkan.Pada kalimat "... dalam menetapkan..." seharusnya diberi koma. kata berfikir, seharusnya berpikir, terpaduh seharusnya terpadu, setelah kata "bahwa" alangkah lebih baiknya diberi tanda titik koma (;).
Pada paragraf 3 mengefaluasi seharusnya mengevaluasi, argument apabila diniatkan menulis kata Inggris seharusnya diberi efek miring, juga imaginasi seharusnya imajinasi. isue seharusnya menjadi isu juga kata mubadzir "sangat" pada kalimat "...harus sangat benar-benar kreatif." dihilangkan. pada contoh teks diatas juga banyak menggunakan pengulangan kata-kata mubazir yang membuat bacaan menjadi semakin membingungkan, seperti "Imaginasi dan kreatifitas akan mencari kemungkinan-kemungkinan lain, menemukan pertimbangan-pertimbangan alternatif, serta mengajukan berbagai pilihan. "
Nama : Nurul Sasmita Putri
ReplyDeleteKelas : MIPA 5'18
EVALUASI KATA PADA CERPEN.
*Kata berpikir ~ berfikir
* Kata oprasional ~ operasional
* Kata mendifinisikan ~ mendefinisikan
* Kata masak-masak ~ masa-masa
*Kata toko ~ tokoh
*Terdapat pemborosan kata yaitu"para anak-anak" seharusnya cukup dengan kata "anak-anak" saja.
*Tanda koma(,) sebelum kalimat "pada substansi..." seharusnya dihilangkan
*Kata terpaduh ~ terpadu
*Kata mengefaluasi ~ mengevaluasi
*Kata argument seharusnya tidak usah paten "h" yaitu terpadu
*imaginasi ~ imajinasi
*kata isue ~ isu
*Kata relefan ~ relevan
*Tanda (;) pada akhir pargraf ke-3 seharusnya diganti dengan tanda koma (,)
Adelia Ayu Anggraini XI IPS 2/01
ReplyDeleteMenurut saya, teks diatas masih salah dalam penulisan, keefektifan bahasa dan penggunaan tanda baca.
Berikut saya akan membenarkan teks diatas.
*1. Dalam penulisan*
Berfikir - berpikir,karena menurut KBBI penggunaan huruf yang benar yaitu menggunakan huruf "p"
Mengefaluasi - mengevaluasi,karena menurut KBBI penggunaan huruf yang benar yaitu "v"
Mendifinisikan - mendefinisikan,karena menurut KBBI penggunaan huruf yang benar yaitu "e"
Argument - argumen,penggunaan huruf "t" diakhir kata salah karena penggunaan huruf "t" itu seperti menggunakan bahasa Inggris dan pada KBBI pula tidak menggunakan huruf "t"
Oprasional - operasional, penggunaan kata "opra" tidak sesuai dengan KBBI, penggunaan hanya yang benar yaitu "opera"
Isue - isu, penambahan huruf "e" pada akhir kalimat bukan sesuai dengan KBBI,karena penambahan huruf "e" mirip dengan gaya bahasa Inggris sehingga pembenaran dalam KBBI yaitu "isu"
Sintetik - sintesis, menurut KBBI kata "sintetik" tidak benar, maka penggunaan yang benar yaitu *sintesis"
Sintesa - sintesis, menurut KBBI kata "sintesa" tidak benar, maka penggunaan yang benar yaitu *sintesis"
Diatas - di atas , kata penghubung "di" harus dipisah karena menunjukkan tempat
Terpaduh - terpadu, pada penggunaan huruf "h" diakhir tidak sesuai dengan KBBI
Relefan - relevan, penggunaan kata "relefan" menurut KBBI tidak sesuai. Maka penggunaan yang benar "relevan"
Imaginasi - imajinasi, penggunaan huruf "g" pada kata tersebut merupakan bahasa Inggris.Jadi penggunaan kata yang benar yaitu menggunakan huruf "j"
* 2. Keefektifan bahasa*
Keefektifan bahasanya kurang baik, seperti pada kalimat berikut (selain itu para anak-anak juga dapat berpikir secara sistematik untuk memecahkan suatu persoalan). Seharusnya penggunaan kata para anak-anak itu harus lebih baku, jadi pembenarannya yaitu anak anak saja. Karena arti para itu banyak dan anak-anak berarti banyak lebih dari satu. Sehingga lebih baik menggunakan salah satu saja.
*3. Penggunaan tanda baca*
Penggunaan tanda bacanya kurang baik. Hal itu terdapat pada Gunarna,1982:159
Penggunaan dengan benar yaitu, (Moore dan Parker, 1986:4)
Pembetulan :
1. Gunarsa 1982:159 - (Gunarsa,1982:159)
2. Paul dan Fisher 2008:4 - (Paul dan Fisher,2008:4)
3. Fisher 2008:13 - (Fisher,2098:13)
Nama : Nur Imama Novianti
ReplyDeleteAbsensi : 26
Kelas : IPS 2'18
1. Penulisan "taraf berfikir oprasional" seharusnya diganti "taraf berpikir operasional" karena kata "berfikir" terpengaruh oleh bahasa melayu, yang mana penulisan tersebut digunakan oleh Malaysia. Sedangkan oleh tata bahasa Indonesia telah disempurnakan dengan penulisan "berpikir". Sedangkan untuk "oprasional" merupakan kata yang salah, karena dalam KBBI yang benar adalah "operasional".
2. Penulisan Gunarsa (1982:159) seharusnya (Gunarsa, 1982:159), begitu pula dengan penulisan Nurhadi dan Senduk (2009:16) yang seharusnya (Nurhadi dan Senduk, 2009:16), serta Fisher (2008:13) seharusnya (Fisher, 2008:13).
3. Penulisan Paul (dalam Fisher, 2008:4) dapat diganti dengan (Paul dalam Fisher, 2008:4) karena tidak mungkin jika nama seseorang di tempatkan di luar tanda kurung dalam penggunaan penulisan tersebut.
4. Kata "para anak-anak" terlalu berlebihan, seharusnya anak-anak saja.
5. Dalam KBBI "sistematik" seharusnya "sistematis".
6. Pada kalimat setelah penulisan (Gunarsa, 1982:159) seharusnya tidak menggunakan tanda baca koma (,) . Jadi pembetulannya yaitu (Gunarsa, 1982:159) menjelaskan bahwa operasional ... dewasa.
7. Pada paragraf kedua, kata "mendifinisikan" seharusnya diganti "mendefinisikan".
8. Di kalimat kedua paragraf dua terdapat kesalahan tanda baca pula. Tepatnya pada penulisan "Berpikir kritis adalah hati-hati, dan mempertimbangkan masak-masak dalam menetapkan baik menerima, menolak, atau menangguhkan penilaian terhadap sebuah pernyataan". Pembetulan : Berpikir kritis adalah hati-hati dan mempertimbangkan masak-masak dalam menetapkan baik menerima, menolak, atau menangguhkan penilaian terhadap sebuah pernyataan.
9. Penulisan kata "berpfkir" seharusnya "berpikir" dan "terpaduh" seharusnya "terpadu".
10. Penulisan kalimat "secara kritis dan kreatif: dapat menganalisis" salah, seharusnya tanda baca titik dua (:) setelah kata kreatif dihilangkan. Jadi penulisan yang benar adalah "secara kritis dan kreatif dapat menganalisis".
11. Dalam KBBI penulisan kata "sintesa" seharusnya "sintesis", "isue" seharusnya "isu", "relefan" seharusnya "relevan", "argument" diganti "argumen", "imaginasi" seharusnya diganti "imajinasi", dan "mengefaluasi" seharusnya "mengevaluasi".
12. Penulisan kata "diatas" juga seharusnya dipisah menjadi "di atas" karena merupakan keterangan tempat.
Terima kasih 😊
Nama : Putri Cahyaningrum
ReplyDeleteKelas: Mipa 4'18
No : 27
Kata atau Ejaan yang salah :
1. Berfikir > Berpikir ;
2. Oprasional > Operasional ;
3. Para anak - anak > Para anak ;
4. Mendifinisikan > Mendefinisikan ;
5. Terpaduh > Terpadu ;
6. Resiko > Risiko ;
7. Mengefaluasi > Mengevaluasi ;
8. Imaginasi > Imajinasi ;
9. Isue > Isu ; dan
10. Relefan > Relevan .
Nama : Diva Ayu fitri Vannesa Putri Vanjana
ReplyDeleteKelas : MIPA 4 '18
No. Absen : 11
Kata atau ejaan yang salah :
1. Berfikir = berpikir ;
2. Oprasional = operasional ;
3. Para anak-anak = para anak / anak-anak ;
4. Mendifinisikan = mendefinisikan ;
5. Terpaduh = Terpadu ;
6. Resiko = risiko ;
7. Mengefaluasi = mengevaluasi ;
8. Imaginasi = imajinasi ;
9. Isue = isu ; dan
10. Relefan = relevan.
Nana :Sri setiyowati
ReplyDeleteKelas :MIPA 4'18
No.Abs. :34
Dari teks bacaan tersebut,terdapat kata yang kurang baku seperti:
•relefan = relevan
•oprasional = operasional
•sistematik = sistematis
•bervikir = berpikir
•mendifisikan = mendefinisikan
•toko = tokoh
•terpaduh = terpadu
•berpfkir = berpikir
•sistesa = sintesis
•Resiko = risiko
•mengevaluasi = mengevaluasi
•argument = argumen
•kreatifitas = kreativitas
•imaginasi = imajinasi
•isue = isu
Berfikir -> Berpikir
ReplyDeleteOprasional -> Operasional
menjelaskan bahwa masa oprasional formal adalah usia 11 tahun sampai dewasa.-> Bahwa masa operasional formal dimulai dari usia 11 tahun hingga dewasa.
Selain itu para anak anak -> selain itu anak anak
Sistematik -> sistematis
Mendifinisikan -> mendefinisikan
Toko -> tokoh
Terpaduh -> terpadu
Mengefaluasi -> mengevaluasi
Resiko -> Risiko
Argument -> argumen
Imaginasi -> imajinasi
Kreatifitas -> kreativitas
Isue -> isu
Flora Anindy R. Absen 15 kelas 11 mipa 4
Nama: Muhammad David ikhsan bachtiar.
ReplyDeleteKelas: Xi MIPA 4
No absen: 22
Mengevaluasi teks kebahasaan
1. Relefan = Relevan
2. Oprasional = Operasional
3. Sistematik = Sistematis
4. Bervikir = Berpikir
5. Mendifinisikan = Mendefinisikan
6. Toko = Tokoh
7. Terpaduh = Terpadu
8. Berpfkir = Berpikir
9. Sintesa = Sintesis
10. Resiko = Risiko
11. Mengefaluasi = Mengevaluasi
12. Argument = Argumen
13. Kreatifitas = Kreativitas
14. Imaginasi = Imajinasi
15. Isue = Isu
Nama : Satria Yudha Jalasena
ReplyDeleteKelas : XI Mipa 4'18
Absen : 30
Mengevaluasi teks kebahasaan
1. Relefan = Relevan
2. Oprasional = Operasional
3. Sistematik = Sistematis
4. Bervikir = Berpikir
5. Mendifinisikan = Mendefinisikan
6. Toko = Tokoh
7. Terpaduh = Terpadu
8. Berpfkir = Berpikir
9. Sintesa = Sintesis
10. Resiko = Risiko
11. Mengefaluasi = Mengevaluasi
12. Argument = Argumen
13. Kreatifitas = Kreativitas
14. Imaginasi = Imajinasi
15. Isue = Isu
Nama : anastasya putri rahayu
ReplyDeleteKelas : XI MIPA4'18
No Absen : 01
Oprasional = operasional
Berfikir = berpikir
Mendifinisikan = mendefinisikan
Terpaduh = terpadu
Resiko = risiko
Mengefaluasi = mengevaluasi
Argument = argumen
Isue = isu
Relefan = relevan
Banyak argumen-argumen = banyak argumen
Intinya orang tersebut harus sangat benar-benar kreatif = intinya orang tersebut harus benar-benar kreatif
Dan mempertimbangkan secara masak masak = dan mempertimbangkan secara matang
Kreatifitas = kreativitas
Selain itu para anak-anak juga... = selain itu, anak-anak juga...
Pada usia tersebut seorang anak mengembangkan... = pada usia tersebut, seorang anak mengembangkan...
Imaginasi = imajinasi
Mengenai hal, substansi atau... = mengenai hal, substansi, atau...
Akan mencari kemungkinan-kemungkinan lain... = akan mencari kemungkinan lain.
Secara kognitif siswa SMA berada pada taraf berpikir operasional formal.
ReplyDeleteSelain itu, anak-anak juga dapat berpikir secara sistematik untuk memecahkan suatu persoalan.
Beberapa ahli telah mendefinisikan berpikir kritis dengan sangat jelas dan tegas. Berpikir kritis adalah hati-hati dan mempertimbangkan matang-matang dalam menetapkan baik menerima, menolak, atau menangguhkan penilaian terhadap sebuah pernyataan (Moore dan Parker, 1986:4).
Paul (dalam Fisher, 2008:4) menyatakan bahwa berpikir kritis adalah model berpikir mengenai hal, substansi, atau apa saja dimana pemikir meningkatkan kualitas pemikirannya dengan menangani secara terampil struktur-struktur yang melekat dalam pemikiran dan menerapkan standar intelektual padanya.
Selanjutnya, Nurhadi dan Senduk tidak mendefinisikan berpikir kritis dan berpikir kreatif sebagai sesuatu yang terpadu.
untuk menyelesaikan sebuah permasalahan tanpa risiko.
Dalam mengevaluasi sebuah argumen atau gagasan, imajinasi, dan kreatifitas sangat berperan. Imajinasi dan kreativitas akan mencari kemungkinan lain, menemukan pertimbangan-pertimbangan alternatif, serta mengajukan berbagai pilihan.
Fisher (2008:13) menyatakan bahwa supaya dapat menilai isu dengan baik, penilaian harus didasari banyak argumen dari pemikiran tentang pertimbangan-pertimbangan yang relevan selain yang ditawarkan, melihat setiap isu dari titik pandang yang berbeda, dan membayangkan skenario-skenario alternatif; intinya orang tersebut harus benar-benar kreatif.
Soviyah Tri Meylianah (33)
XI MIPA 4
Nama : Satria Yudha Jalasena
ReplyDeleteNo Absen : 30
Kelas : XI Mipa 4'18
Mengevaluasi teks kebahasaan
1. Relefan = Relevan
2. Oprasional = Operasional
3. Sistematik = Sistematis
4. Bervikir = Berpikir
5. Mendifinisikan = Mendefinisikan
6. Toko = Tokoh
7. Terpaduh = Terpadu
8. Berpfkir = Berpikir
9. Sintesa = Sintesis
10. Resiko = Risiko
11. Mengefaluasi = Mengevaluasi
12. Argument = Argumen
13. Kreatifitas = Kreativitas
14. Imaginasi = Imajinasi
15. Isue = Isu
Berfikir=> Berpikir(Paragraf ke-2)
ReplyDeleteToko => Tokoh(Paragraf ke-2)
Mengefaluasi=> Mengevaluasi(Paragraf ke-3)
Argument=> Argumen(Paragraf ke-3)
Imaginasi=> Imajinasi(Paragraf ke-3)
Isue=> Isu(Paragraf ke-3)
Relefan=> Relevan(Paragraf ke-3)
Nama: Ega Bayu Adrian
ReplyDeleteKelas: XI MIPA 4
Absen: 12
Mengevaluasi teks kebahasaan
1. Relefan = Relevan
2. Oprasional = Operasional
3. Sistematik = Sistematis
4. Bervikir = Berpikir
5. Mendifinisikan = Mendefinisikan
6. Toko = Tokoh
7. Terpaduh = Terpadu
8. Berpfkir = Berpikir
9. Sintesa = Sintesis
10. Resiko = Risiko
11. Mengefaluasi = Mengevaluasi
12. Argument = Argumen
13. Kreatifitas = Kreativitas
14. Imaginasi = Imajinasi
15. Isue = Isu
Nama: Nur Haliza
ReplyDeleteKelas: MIPA 4'18
No. Absen: 24
Secara kognitif, siswa SMA berada pada taraf berpikir operasional formal. Gunarsa (1982: 159), menjelaskan bahwa masa operasional formal adalah usia 11 tahun sampai dewasa. Pada usia tersebut, seorang anak mengembangkan kemampuan kognitif untuk berpikir abstrak dan hipotesis. Selain itu, anak-anak juga dapat berpikir secara sistematik untuk memecahkan suatu persoalan. Kemampuan berpikir tersebut sudah dapat dikategorikan sebagai kemampuan berpikir tingkat tinggi atau berpikir kritis.
Beberapa ahli telah mendifinisikan berfikir kritis dengan sangat jelas, dan tegas. Berpikir kritis adalah hati-hati, dan mempertimbangkan masak-masak dalam menetapkan baik menerima, menolak, atau menangguhkan penilaian terhadap sebuah pernyataan (Moore dan Parker, 1986: 4). Berbeda dengan kedua toko tersebut, Paul (dalam Fisher, 2008: 4) menyatakan bahwa berpikir kritis adalah model berpikir mengenai hal, substansi atau apa saja dimana pemikir meningkatkan kualitas pemikirannya dengan menangani secara terampil struktur-struktur yang melekat dalam pemikiran dan menerapkan standar intelektual padanya. Selanjutnya, Nurhadi dan Senduk tidak mendifinisikan berpfkir kritis, dan berfikir kreatif sebagai sesuatu yang terpadu. Nurhadi dan Senduk (2009: 16) menyatakan bahwa berpikir kritis dan kreatif (critical and creative thinking) berarti siswa dapat menggunakan tingkat berpikir yang lebih tinggi secara kritis dan kreatif: dapat menganalisis, membuat sintesa, memecahkan masalah, membuat keputusan, dan menggunakan logika serta bukti-bukti. Dari beberapa pengertian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa berpikir kritis adalah berpikir menggunakan logika serta bukti-bukti dengan cara mengumpulkan informasi sehingga memiliki argumentasi yang tepat untuk menyelesaikan sebuah permasalahan tanpa risiko.
Berpikir kritis dan kreatif merupakan suatu perpaduan. Dalam mengefaluasi sebuah argument atau gagasan, imajinasi, dan kreatifitas sangat berperan. Imajinasi dan kreatifitas akan mencari kemungkinan-kemungkinan lain, menemukan pertimbangan-pertimbangan alternatif, serta mengajukan berbagai pilihan. Fisher (2008: 13), menyatakan bahwa supaya dapat menilai isu dengan baik, penilaian harus didasari banyak argumen-argumen dari pemikiran tentang pertimbangan-pertimbangan yang relefan selain yang ditawarkan, melihat setiap isu dari titik pandang yang berbeda, dan membayangkan skenario-skenario alternatif, intinya orang tersebut harus sangat benar-benar kreatif.
Nama : Satria Yudha Jalasena
ReplyDeleteKelas : Mipa-4'18
No. Absen : 30
Mengevaluasi teks kebahasaan
1. Relefan = Relevan
2. Oprasional = Operasional
3. Sistematik = Sistematis
4. Bervikir = Berpikir
5. Mendifinisikan = Mendefinisikan
6. Toko = Tokoh
7. Terpaduh = Terpadu
8. Berpfkir = Berpikir
9. Sintesa = Sintesis
10. Resiko = Risiko
11. Mengefaluasi = Mengevaluasi
12. Argument = Argumen
13. Kreatifitas = Kreativitas
14. Imaginasi = Imajinasi
15. Isue = Isu
Nama: Galuh Hayu Lestari
ReplyDeleteKelas : Mipa 4 2018
Absen : 16
A. EJAAN / KONTEKS
1. Mendifinisikan = Mendefinisikan
2. Berfikir = Berpikir
3. Resiko = Risiko
4. Mengefaluasi = Mengevaluasi
5. Argument = Argumen
6. Imaginasi = Imajinasi
7. Terpaduh = Terpadu
8. Relefan = Relevan
9. Isue = Issue
10. Oprasional = Operasional
11. Sistematik = Sistematis
12. Kreatifitas = Kreativitas.
B. TANDA BACA
1. Gunarsa (1982:159), menjelaskan (...).
= Gunarsa (1982:159) menjelaskan (...).
2. Alternatif; intinya (...).
= Alternatif. Intinya (...).
3. Menolak, atau menangguhkan (...).
= Menolak atau menangguhkan (...).
4. Kreatif: dapat menganalisis (...).
= Kreatif, dapat menganalisis (...).
5. Model berfikir mengenai hal, substansi atau apa saja dimana pemikir (...).
= Model berfikir mengenai hal substansi atau apa saja dimana pemikir (...).
Nama : VIVI AISALWA ZUHRAH (36)
ReplyDelete- Operasional : operasional
- para anak - anak : anak - anak
- berfikir : berpikir
- mengenai hal, substansi apa saja: mengenai hal substansi apa saja, dimana
- berpfkir : berpikir
- terpaduh : terpadu
- masak - masak : matang - matang
- mengefaluasi : mengevaluasi
- argument : argumen / argumentasi
- isue : isu
- banyak argumen - argumen : banyak argumen / argumen - argumen
- relefan : relevan
- sangat benar - benar : benar - benar
- toko : tokoh
- dan kreatif : dapat menganalisis -> dan kreatif seperti dapat menganalisis
- membayangkan skenario - skenario : membayangkan skenario alternatif
NAMA : ARDALENA SRI PUTRI I.S
ReplyDeleteKELAS: IX MIPA 4
NO : 03
Secara kognitif siswa SMA berada pada taraf berfikir _operasional_ formal. Gunarsa (1982:159) menjelaskan bahwa masa _operasional_ formal adalah usia 11 tahun sampai dewasa. Pada usia tersebut seorang anak mengembangkan kemampuan kognitif untuk berpikir abstrak dan hipotesis. Selain itu, para anak-anak juga dapat berpikir secara sistematik untuk memecahkan suatu persoalan. Kemampuan berpikir tersebut sudah dapat dikategorikan sebagai kemampuan berpikir tingkat tinggi atau berpikir kritis.
Beberapa ahli telah _mendefinisikan_ _berpikir_ kritis dengan sangat jelas dan tegas. Berpikir kritis adalah hati-hati dan mempertimbangkan masak-masak dalam menetapkan baik menerima, menolak atau menangguhkan penilaian terhadap sebuah pernyataan Moore dan Parker (1986:4). Berbeda dengan kedua toko tersebut, Paul _dan_ Fisher (2008:4) menyatakan bahwa _berpikir_ kritis adalah model _berpikir_ mengenai hal substansi atau apa saja dimana pemikir meningkatkan kualitas pemikirannya dengan menangani secara terampil struktur-struktur yang melekat dalam pemikiran dan menerapkan standar intelektual padanya. Selanjutnya, Nurhadi dan Senduk tidak _mendefinisikan_ berpikir kritis dan _berpikir_ kreatif sebagai sesuatu yang _terpadu_. Nurhadi dan Senduk (2009:16) menyatakan bahwa berpikir kritis dan kreatif (critical and creative thingking) berarti siswa dapat menggunakan tingkat berpikir yang lebih tinggi secara kritis dan kreatif dapat menganalisis, membuat sintesa, memecahkan masalah, membuat keputusan dan menggunakan logika serta bukti-bukti. Dari beberapa pengertian diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa berpikir kritis adalah berpikir menggunakan logika serta bukti-bukti dengan cara mengumpulkan informasi sehingga memiliki argumentasi yang tepat untuk menyelesaikan sebuah permasalahantanpa _risiko_.
Berpikir kritis dan kreatif merupakan suatu perpaduan dalam _mengevaluasi_ sebuah argument atau gagasan, imajinasi dan kreatifitas sangat berperan. _Imajinasi_ dan kreatifitas akan mencari kemungkinan lain,menemukan pertimbangan alternatif serta mengajukan berbagai pilihan. Fisher (2008:13) menyatakan bahwa supaya dapat menilai _isu_ dengan baik,penilaian harus didasari banyak argumen dari pemikiran tentang pertimbangan yang _relevan_ selain yang ditawarkan melihat setiap _isu_ dari titik pandang yang berbeda dan membayangkan skenario alternatif, intinya orang tersebut harus sangat benar-benar kreatif.
Nama : Marshella Luthfiana
ReplyDeleteKelas : Mipa-4'18
No. Absen : 20
Mengevaluasi Teks Kebahasaan
1. Relefan = Relevan
2. Oprasional = Operasional
3. Sistematik = Sistematis
4. Bervikir = Berpikir
5. Mendifinisikan = Mendefinisikan
6. Toko = Tokoh
7. Terpaduh = Terpadu
8. Berpfkir = Berpikir
9. Sintesa = Sintesis
10. Resiko = Risiko
11. Mengefaluasi = Mengevaluasi
12. Argument = Argumen
13. Kreatifitas = Kreativitas
14. Imaginasi = Imajinasi
15. Isue = Isu
Oprasional formal: operasional formal
ReplyDeleteMendifinisikan:mendefinisikan
Berfikir : berpikir
Secara kognitif siswa SMA : secara kognitif,siswa SMA
Selain itu para anak anak: selain itu,para anak
Sintesa : sintesis
Resiko :risiko
Mengefaluasi : mengevaluasi
Relefan : relevan
Harus sangat benar benar : harus benar benar
Imaginasi : imajinasi
Didasari banyak argumen argumen : didasari banyak argumen
Dari pemikiran tentang pertimbangan pertimbangan: dari pemikiran tentang pertimbangan
Titik pandang :sudut pandang
Argument : argumentasi
Mempertimbangkan masak masak : mempertimbangkan matang matang
Berfikir kritis dan berfikir kreatif : berpikir kritis dan kreatif
Membayangkan skenario-skenario alternatif: membayangkan skenario alternatif
Kedua toko : kedua tokoh
Paul(dalam fisher,200:4) : (paul dalam fisher.200:4)
Nama:candra surya perwita sari
ReplyDeleteKelas: mipa4'18
No absen:05
1) berfikir=berpikir
2) mendifinisikan=mendefinisikan
3) oprasional=operasional
4) terpaduh=terpadu
5) toko=tokoh
6) mengefaluasi=mengevaluasi
7) Imaginasi=imajinasi
8) Pada usia tersebut seorang anak mengembangkan kemampuan kognitif untuk berpikir abstrak dan hipotesis.=Pada usia tersebut, seorang anak mengembangkan kemampuan kognitif untuk berpikir abstrak dan hipotesis.
9)Selain itu para anak-anak juga dapat berpikir secara sistematik untuk memecahkan suatu persoalan.=Selain itu, para anak-anak juga dapat berpikir secara sistematik untuk memecahkan suatu persoalan.
10)berpfkir=berpikir
11)berarti siswa dapat menggunakan tingkat berpikir yang lebih tinggi secara kritis dan kreatif: dapat menganalisis, membuat sintesa,=berarti siswa dapat menggunakan tingkat berpikir yang lebih tinggi secara kritis dan kreatif, dapat menganalisis, membuat sintesa,
12)dan membayangkan skenario-skenario alternatif; intinya orang tersebut harus sangat benar-benar kreatif.=dan membayangkan skenario-skenario alternatif, intinya orang tersebut harus sangat benar-benar kreatif.
13) isue=isu
14) relefan=relevan
Gunarsa (1982:159),-> Gunarsa 1982:159)
ReplyDeleteHati-hati, dan ->Hati-hati dan
Kreatifitas: ->kreativitas,
Kreatifitas->kreativitas
Berfikir -> berpikir
Oprasional -> operasional
Para anak-anak-> anak-anak
Mendifinisikan-> mendefinisikan
Resiko -> risiko
Kreatif -> kreativ
Terpaduh -> terpadu
Argument -> argumen
Mengefaluasi -> mengevaluasi
Imaginasi -> imajinasi
Isue -> isu
Putri Amalia K.D (26)
Nama:Fatimatuz Jahroh
ReplyDeleteKelas:Mipa 4'18
Nomor absen:13
Secara kognitif siswa SMA berada pada taraf berfikir _operasional_ formal. Gunarsa (1982:159) menjelaskan bahwa masa _operasional_ formal adalah usia 11 tahun sampai dewasa. Pada usia tersebut seorang anak mengembangkan kemampuan kognitif untuk berpikir abstrak dan hipotesis. Selain itu, para anak-anak juga dapat berpikir secara sistematik untuk memecahkan suatu persoalan. Kemampuan berpikir tersebut sudah dapat dikategorikan sebagai kemampuan berpikir tingkat tinggi atau berpikir kritis.
Beberapa ahli telah _mendefinisikan_ _berpikir_ kritis dengan sangat jelas dan tegas. Berpikir kritis adalah hati-hati dan mempertimbangkan masak-masak dalam menetapkan baik menerima, menolak atau menangguhkan penilaian terhadap sebuah pernyataan Moore dan Parker (1986:4). Berbeda dengan kedua toko tersebut, Paul _dan_ Fisher (2008:4) menyatakan bahwa _berpikir_ kritis adalah model _berpikir_ mengenai hal substansi atau apa saja dimana pemikir meningkatkan kualitas pemikirannya dengan menangani secara terampil struktur-struktur yang melekat dalam pemikiran dan menerapkan standar intelektual padanya. Selanjutnya, Nurhadi dan Senduk tidak _mendefinisikan_ berpikir kritis dan _berpikir_ kreatif sebagai sesuatu yang _terpadu_. Nurhadi dan Senduk (2009:16) menyatakan bahwa berpikir kritis dan kreatif (critical and creative thingking) berarti siswa dapat menggunakan tingkat berpikir yang lebih tinggi secara kritis dan kreatif dapat menganalisis, membuat sintesa, memecahkan masalah, membuat keputusan dan menggunakan logika serta bukti-bukti. Dari beberapa pengertian diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa berpikir kritis adalah berpikir menggunakan logika serta bukti-bukti dengan cara mengumpulkan informasi sehingga memiliki argumentasi yang tepat untuk menyelesaikan sebuah permasalahantanpa _risiko_.
Berpikir kritis dan kreatif merupakan suatu perpaduan dalam _mengevaluasi_ sebuah argument atau gagasan, imajinasi dan kreatifitas sangat berperan. _Imajinasi_ dan kreatifitas akan mencari kemungkinan lain,menemukan pertimbangan alternatif serta mengajukan berbagai pilihan. Fisher (2008:13) menyatakan bahwa supaya dapat menilai _isu_ dengan baik,penilaian harus didasari banyak argumen dari pemikiran tentang pertimbangan yang _relevan_ selain yang ditawarkan melihat setiap _isu_ dari titik pandang yang berbeda dan membayangkan skenario alternatif, intinya orang tersebut harus sangat benar-benar kreatif.
Nama : Khurin Aini
ReplyDeleteKelas : MIPA4'18
No. Absen : 18
#Tanda baca :
1. Setelah kata kognitif seharusnya terdapat tanda baca koma
2. Setelah kata selain itu seharusnya terdapat tanda baca koma
3. Setelah kata hati-hati seharusnya tidak ada tanda baca koma
4. Setelah kata kritis dan kreatif seharusnya terdapat tanda baca koma
5. Setelah kata pengertian diatas seharusnya tidak ada tanda baca koma
6. Setelah kata mengumpulkan informasi seharusnya terdapat tanda koma
7. Setelah kata perpaduan dalam seharusnya tidak ada tanda baca titik, sehingga kata Dalam berubah menjadi dalam (huruf depan kecil).
8. Setelah kata imajinasi seharusnya terdapat tanda baca koma
9. Setelah kata alternatif tidak menggunakan tanda (;) melainkan tanda titik, sehingga kata intinya berubah menjadi Intinya.
#Ejaan :
1. Oprasional -> operasional
2. Berfikir -> berpikir
3. Mendifinisikan -> mendefinisikan
4. Resiko -> risiko
5. Mengefaluasi -> mengevaluasi
6. Argument -> argumen
7. Isue -> isu
8. Relefan -> relevan
9. Imaginasi -> imajinasi
10. Terpaduh -> terpadu
#Pemborosan kata :
1. Tentang pertimbangan-pertimbangan : tentang pertimbangan
2. Skenario-skenario : skenario
3. Pertimbangan masak-masak : secara matang
4. Sangat benar-benar : sangat benar
5. Banyak argumen-argumen : banyak argumen
Nama : Putri Cahayaningrum
ReplyDeleteKelas : MIPA 4 ' 18
No : 27
Pembetulan :
Secara kognitif, siswa SMA berada pada taraf berpikir operasional formal. Gunarsa, (1982 : 159), menjelaskan bahwa masa operasional formal adalah usia 11 tahun sampai dewasa. Pada usia tersebut, seorang anak mengembangkan kemampuan kognitif untuk berpikir abstrak dan hipotesis. Selain itu, anak-anak juga dapat berpikir secara sistematik untuk memecahkan suatu persoalan. Kemampuan berpikir tersebut sudah dapat dikategorikan sebagai kemampuan berpikir tingkat tinggi atau berpikir kritis.
Beberapa ahli telah mendefiinisikan berpikir kritis dengan sangat jelas dan tegas. Berpikir kritis adalah hati-hati dan mempertimbangkan masak-masak dalam menetapkan baik menerima, menolak, atau menangguhkan penilaian terhadap sebuah pernyataan.
(Moore dan Parker, 1986 : 4). Berbeda dengan kedua toko tersebut, Paul(dalam Fisher, 2008 : 4) menyatakan bahwa berpikir kritis adalah model berpikir mengenai hal, substansi atau apa saja dimana pemikir meningkatkan kualitas pemikirannya dengan menangani secara terampil struktur-struktur yang melekat dalam pemikiran dan menerapkan standar intelektual padanya. Selanjutnya, Nurhadi dan Senduk tidak mendefinisikan berpikir kritis dan berfikir kreatif sebagai sesuatu yang terpadu. Nurhadi dan Senduk, (2009 : 16) menyatakan bahwa berpikir kritis dan kreatif (critical and creative thinking) berarti siswa dapat menggunakan tingkat berpikir yang lebih tinggi secara kritis dan kreatif : Dapat menganalisis, membuat sintesa, memecahkan masalah, membuat keputusan, dan menggunakan logika serta bukti-bukti. Dari beberapa pengertian diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa berpikir kritis adalah berpikir menggunakan logika serta bukti-bukti dengan cara mengumpulkan informasi sehingga memiliki argumentasi yang tepat untuk menyelesaikan sebuah permasalahan tanpa risiko.
Berpikir kritis dan kreatif merupakan suatu perpaduan. Dalam mengevaluasi sebuah argument atau gagasan, imajinasi dan kreatifitas sangat berperan. Imajinasi dan kreatifitas akan mencari kemungkinan -kemungkinan lain, menemukan pertimbangan-pertimbangan alternatif, serta mengajukan berbagai pilihan. Fisher, (2008 : 13) menyatakan bahwa supaya dapat menilai isu dengan baik, penilaian harus didasari banyak argumen-argumen dari pemikiran tentang pertimbangan-pertimbangan yang relevan selain yang ditawarkan, melihat setiap isu dari titik pandang yang berbeda, dan membayangkan skenario-skenario alternatif. Intinya orang tersebut harus benar-benar kreatif.
Nama : Krisna Wirayuda Anugrah Esa
ReplyDeleteKelas : Mipa-4'18
No. Absen : 19
Mengevaluasi teks kebahasaan
1. Relefan = Relevan
2. Oprasional = Operasional
3. Sistematik = Sistematis
4. Bervikir = Berpikir
5. Mendifinisikan = Mendefinisikan
6. Toko = Tokoh
7. Terpaduh = Terpadu
8. Berpfkir = Berpikir
9. Sintesa = Sintesis
10. Resiko = Risiko
11. Mengefaluasi = Mengevaluasi
12. Argument = Argumen
13. Kreatifitas = Kreativitas
14. Imaginasi = Imajinasi
15. Isue = Isu
Nama : Aurura Beatriezta Saharani
ReplyDeleteKelas : MIPA 4'18
Absen : 04
Tanda baca :
1. Secara kognitif siswa SMA > Secara kognitif, siswa SMA (Setelah kata kognitif seharusnya terdapat tanda baca koma)
2. Selain itu para anak-anka > selain itu, para anak-anak (seharusnya ada tanda baca koma setelah kata itu)
3. Berpikir adalah hati-hati, > berpikir adalah hati hati (seharusnya setelah kata hati-hati tidak ada tanda baca koma)
4. Secara kritis dan kreatif, > Secara kritis dan kreatif (seharusnya setelah kata krewtif tidak ada tanda baca koma)
5. Dari pengertian diatas, > Dari pengertian diatas (seharusnya setelah kata diatas tidak ada tanda baca koma)
6. Suatu perpaduan. Dalam > Suatu oerpaduan dalam (seharusnya setelah kata "dalam" tidak ada tanda baca titik)
7. Dalam > dalam (seharusnya kaya "Dalam" menjadi "dalam")
8. atau gagasan, imajinasi dan > atau gagasan, imajinasi, dan ( setelah kata imajinasi seharusnya ada tanda baca koma)
9. Setelah kata alternatif bukan tanda (;) tapi (.) (sehingga kata "intinya" berubah menjadi "Intinya".
Ejaan :
1. Oprasional -> operasional
2. Berfikir -> berpikir
3. Mendifinisikan -> mendefinisikan
4. Resiko -> risiko
5. Mengefaluasi -> mengevaluasi
6. Argument -> argumen
7. Isue -> isu
8. Relefan -> relevan
9. Terpaduh -> terpadu
10. Imaginasi -> imajinasi
#Pemborosan kata :
1. Tentang pertimbangan-pertimbangan -> tentang pertimbangan
2. Sekenario-sekenario -> sekenario
3. Banyak argumen-argumen -> banyak argumen
4. Sangat benar-benar kreatif -> sangat kreatif
5. Pertimbangan masak-masak -> pertimbangan secara matang
Nama : Valensya Shalsabila w
ReplyDeleteKelas : MIPA 4'18
No absen : 35
Hasil analisis mengevaluasi kebahasaan :
#tanda baca :
1. Tanda baca titik dua (:) setelah kata kreatif pada paragraf ke 2 seharusnya tanda koma (,)
2. Tanda baca titik koma (;) setelah kata alternatif pada paragraf seharusnya tanda koma (,)
# EJAAN :
1. Oprasional -> operasional
2. Berfikir -> Berpikir
3. Mengefaluasi -> mengevaluasi
4. Mendifinisikan -> mendefinisikan
5. Masak-masak -> matang-matang
6. Terpaduh -> terpadu
7. Argument -> argumen
8. Kreatifitas -> kreativitas
9. Relafan -> relavan
10. Imaginasi -> imajinasi
11. Resiko -> risiko
12. Sintesa -> sintesis
13. Toko -> tokoh
14. Isue ->isu
#konteks
1. Para anak-anak -> anak-anak
2. Banyak argumen-argumen -> argumen-argumen
3. Harus sangat benar-benar -> harus sangat
Nama : Krisna Wirayuda Anugrah Esa
ReplyDeleteKelas : Mipa-4'18
No. Absen : 19
Mengevaluasi teks kebahasaan
1. Relefan = Relevan
2. Oprasional = Operasional
3. Sistematik = Sistematis
4. Bervikir = Berpikir
5. Mendifinisikan = Mendefinisikan
6. Toko = Tokoh
7. Terpaduh = Terpadu
8. Berpfkir = Berpikir
9. Sintesa = Sintesis
10. Resiko = Risiko
11. Mengefaluasi = Mengevaluasi
12. Argument = Argumen
13. Kreatifitas = Kreativitas
14. Imaginasi = Imajinasi
15. Isue = Isu
NAMA : DITA DWI PUSPITASARI
ReplyDeleteNO.ABSEN : 09
KELAS : MIPA4'18
MENGEVALUASI KEBAHASAAN
-TANDA BACA :
1) Setelah kata KOGNITIF terdapat tanda baca (,)
2) Setelah kata SELAIN ITU terdapat tanda (,)
3) Setelah kata HATI-HATI seharusnya tidak ada tanda (,)
4) Setelah kata KREATIF tanda (:) di rubah dengan tanda (,)
5) Setelah kata PENGERTIAN DIATAS seharusnya tanda (,) tidak ada
6) Setelah kata INFORMASI terdapat tanda (,)
7) Setelah kata IMAJINASI terdapat tanda (,)
8) Setelah kata ALTERNATIF tanda (:) dihilangkan
9) Setelah kata perpaduan tanda (.) dihilangkan sehingga kata Dalam menjadi dalam
-Ejaan
1) berfikir -> berpikir
2) mendifinisikan -> mendefiniskan
3) oprasional -> operasional
4) resiko -> risiko
5) mengefaluasi -> mengevaluasi
6) argument -> argumen
7) isue -> isu
8) relefan -> relevan
9) imaginasi -> imajinasi
10) terpaduh -> terpadu
-Pemborosan kata
1) tentang pertimbangan-pertimbangan : tentang pertimbangan
2) skenario-skenario : skenario
3) pertimbangan masak-masak : secara matang
4) sangat benar-benar :sangat benar
5) banyak argumen-argumen : banyak argumen
Nama : Nurinta Salafiatul Asmania
ReplyDeleteKelas : MIPA4'18
No. Absen : 25
#Tanda baca :
1. Setelah kata kognitif seharusnya terdapat tanda baca koma
2. Setelah kata selain itu seharusnya terdapat tanda baca koma
3. Setelah kata hati-hati seharusnya tidak ada tanda baca koma
4. Setelah kata kritis dan kreatif seharusnya terdapat tanda baca koma
5. Setelah kata pengertian diatas seharusnya tidak ada tanda baca koma
6. Setelah kata mengumpulkan informasi seharusnya terdapat tanda koma
7. Setelah kata perpaduan dalam seharusnya tidak ada tanda baca titik, sehingga kata Dalam berubah menjadi dalam (huruf depan kecil).
8. Setelah kata imajinasi seharusnya terdapat tanda baca koma
9. Setelah kata alternatif tidak menggunakan tanda (;) melainkan tanda titik, sehingga kata intinya berubah menjadi Intinya.
# Ejaan :
1. Oprasional -> operasional
2. Berfikir -> berpikir
3. Mendifinisikan -> mendefinisikan
4. Resiko -> risiko
5. Mengefaluasi -> mengevaluasi
6. Argument -> argumen
7. Isue -> isu
8. Relefan -> relevan
9. Imaginasi -> imajinasi
10. Terpaduh -> terpadu
#Pemborosan kata :
1. Tentang pertimbangan-pertimbangan : tentang pertimbangan
2. Skenario-skenario : skenario
3. Pertimbangan masak-masak : secara matang
4. Sangat benar-benar : sangat benar
5. Banyak argumen-argumen : banyak argumen
Nama : Anggita Nur Faizah
ReplyDeleteKelas : MIPA 4' 18
No. Absen : 02
Tanda baca :
1. Setelah kata kognitif seharusnya terdapat tanda baca koma
2. Setelah kata selain itu seharusnya terdapat tanda baca koma
3. Setelah kata hati-hati seharusnya tidak ada tanda baca koma
4. Setelah kata kritis dan kreatif seharusnya terdapat tanda baca koma
5. Setelah kata pengertian diatas seharusnya tidak ada tanda baca koma
6. Setelah kata mengumpulkan informasi seharusnya terdapat tanda koma
7. Setelah kata perpaduan dalam seharusnya tidak ada tanda baca titik, sehingga kata Dalam berubah menjadi dalam (huruf depan kecil).
8. Setelah kata imajinasi seharusnya terdapat tanda baca koma
9. Setelah kata alternatif tidak menggunakan tanda (;) melainkan tanda titik, sehingga kata intinya berubah menjadi Intinya.
Ejaan :
1. Oprasional -> operasional
2. Berfikir -> berpikir
3. Mendifinisikan -> mendefinisikan
4. Resiko -> risiko
5. Mengefaluasi -> mengevaluasi
6. Argument -> argumen
7. Isue -> isu
8. Relefan -> relevan
9. Imaginasi -> imajinasi
10. Terpaduh -> terpadu
Pemborosan kata :
1. Tentang pertimbangan-pertimbangan -> tentang pertimbangan
2. Skenario-skenario -> skenario
3. Pertimbangan masak-masak -> secara matang
4. Sangat benar-benar -> sangat benar
5. Banyak argumen-argumen -> banyak argumen
6. Para anak-anak -> anak-anak
Nama : Anggita Nur Faizah
ReplyDeleteKelas : MIPA 4' 18
No. Absen : 02
Tanda baca :
1. Setelah kata kognitif seharusnya terdapat tanda baca koma
2. Setelah kata selain itu seharusnya terdapat tanda baca koma
3. Setelah kata hati-hati seharusnya tidak ada tanda baca koma
4. Setelah kata kritis dan kreatif seharusnya terdapat tanda baca koma
5. Setelah kata pengertian diatas seharusnya tidak ada tanda baca koma
6. Setelah kata mengumpulkan informasi seharusnya terdapat tanda koma
7. Setelah kata perpaduan dalam seharusnya tidak ada tanda baca titik, sehingga kata Dalam berubah menjadi dalam (huruf depan kecil).
8. Setelah kata imajinasi seharusnya terdapat tanda baca koma
9. Setelah kata alternatif tidak menggunakan tanda (;) melainkan tanda titik, sehingga kata intinya berubah menjadi Intinya.
Ejaan :
1. Oprasional -> operasional
2. Berfikir -> berpikir
3. Mendifinisikan -> mendefinisikan
4. Resiko -> risiko
5. Mengefaluasi -> mengevaluasi
6. Argument -> argumen
7. Isue -> isu
8. Relefan -> relevan
9. Imaginasi -> imajinasi
10. Terpaduh -> terpadu
Pemborosan kata :
1. Tentang pertimbangan-pertimbangan -> tentang pertimbangan
2. Skenario-skenario -> skenario
3. Pertimbangan masak-masak -> secara matang
4. Sangat benar-benar -> sangat benar
5. Banyak argumen-argumen -> banyak argumen
6. Para anak-anak -> anak-anak
Nama : Fitrotun Nadya
ReplyDeleteKelas : MIPA4'18
No. Absen : 14
●Tanda baca :
1. Setelah kata kognitif seharusnya terdapat tanda baca koma
2. Setelah kata selain itu seharusnya terdapat tanda baca koma
3. Setelah kata hati-hati seharusnya tidak ada tanda baca koma
4. Setelah kata kritis dan kreatif seharusnya terdapat tanda baca koma
5. Setelah kata pengertian diatas seharusnya tidak ada tanda baca koma
6. Setelah kata mengumpulkan informasi seharusnya terdapat tanda koma
7. Setelah kata perpaduan dalam seharusnya tidak ada tanda baca titik, sehingga kata Dalam berubah menjadi dalam (huruf depan kecil).
8. Setelah kata imajinasi seharusnya terdapat tanda baca koma
9. Setelah kata alternatif tidak menggunakan tanda (;) melainkan tanda titik, sehingga kata intinya berubah menjadi Intinya.
●Ejaan :
1. Oprasional -> operasional
2. Berfikir -> berpikir
3. Mendifinisikan -> mendefinisikan
4. Resiko -> risiko
5. Mengefaluasi -> mengevaluasi
6. Argument -> argumen
7. Isue -> isu
8. Relefan -> relevan
9. Imaginasi -> imajinasi
10. Terpaduh -> terpadu
●Pemborosan kata :
1. Tentang pertimbangan-pertimbangan : tentang pertimbangan
2. Skenario-skenario : skenario
3. Pertimbangan masak-masak : secara matang
4. Sangat benar-benar : sangat benar
5. Banyak argumen-argumen : banyak argumen
Nama: Shinta Permata Sari
ReplyDeleteKelas: XI MIPA 4'18
NO.absen: 32
**TANDA BACA**
1. Secafa kognitif siswa SMA >Secara kognitif( , )siswa SMA
2.Selain itu para anak-anak> Selain itu( , )para anak-anak
3. Berpikir kritis adalah hati-hati, dan > Berpikir kritis adalah hati-hati dan
4. Toko tersebut, Paul > Toko tersebut( . )Paul
5. Berpikir kritis dan kreatif(critical and creativ thinking) berarti siswa dapat>Berpikir kritis dan kreatif(critical and creativ thinking)( , ) berarti siswa dapat
6. Secara kritis dan kreatif: dapat menganalisis> Secara kritis dan kreatif seperti, dapat menganalisis
7.Pengertian di atas,> Pengertian di atas( . )
8. Suatu perpaduan. Dalam> Suatu perpaduan dalam
9. Gagasan, imajinasi dan> Gagasan, imajinasi, dan
10. Skenario-skenario alternatif; intinya> Skenario-skenario alternatif. Intinya
11. Mengumpulkan informasi sehingga> mengumpulkan informasi( , ) sehingga
**EJAAN**
1. Oprasional-> operasional
2 Berfikir-> berpikir
3.Mendifinisikan-> mendefinisikan
4.11->sebelas
5. Mengefaluasi-> mengevaluasi
6. Argument-> argumen
7. Resiko-> risiko
8. Isue-> isu
9. Relefan-> relevan
10.imaginasi-> imajinasi
11. Terpaduh->terpadu
12. Diatas-> di atas
13. Siswa SMA-> siswa siswi SMA
14. Berpfkir-> berpikir
**PEMBOROSAN KATA**
1. Para anak-anak-> anak-anak
2. Pertimbangan masak-masak-> pertimbangan dengan matang
3. Serta bukti-bukti-> serta beberapa bukti
4. Sangat benar-benar-> sangat benar
5. Banyak argumen-argumen-> banyak argumen
6. Skenario-skenario alternatif-> beberapa skenario alternatif
7. Kemungkinan-kemungkinan lain-> kemungkinan yang lain
Nama : Salsabila Putri Rizaldhie
ReplyDeleteKelas : XI MIPA 4
Absen : 29
Secara kognitif siswa SMA berada pada taraf berpikir _operasional_ formal. Gunarsa (1982:159) menjelaskan bahwa masa operasional formal adalah usia 11 tahun sampai dewasa. Pada usia tersebut seorang anak mengembangkan kemampuan kognitif untuk berpikir abstrak dan hipotesis. Selain itu, anak-anak juga dapat berpikir secara sistematis untuk memecahkan suatu persoalan. Kemampuan berpikir tersebut sudah dapat dikategorikan sebagai kemampuan berpikir tingkat tinggi atau berpikir kritis.
Beberapa ahli telah mendefinisikan berpikir kritis dengan sangat jelas dan tegas. Berpikir kritis adalah hati-hati dan mempertimbangkan masak-masak dalam menetapkan baik menerima, menolak atau menangguhkan penilaian terhadap sebuah pernyataan. Moore dan Parker (1986:4). Berbeda dengan kedua tokoh tersebut, Paul dan Fisher (2008:4) menyatakan bahwa berpikir kritis adalah model berpikir mengenai hal substansi atau apa saja dimana pemikir meningkatkan kualitas pemikirannya dengan menangani secara terampil struktur-struktur yang melekat dalam pemikiran dan menerapkan standar intelektual padanya. Selanjutnya, Nurhadi dan Senduk tidak mendefinisikan berpikir kritis dan berpikir kreatif sebagai sesuatu yang terpadu. Nurhadi dan Senduk (2009:16) menyatakan bahwa berpikir kritis dan kreatif (critical and creative thingking) berarti siswa dapat menggunakan tingkat berpikir yang lebih tinggi secara kritis dan kreatif dapat menganalisis, membuat sintesis, memecahkan masalah, membuat keputusan, dan menggunakan logika serta bukti-bukti. Dari beberapa pengertian diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa berpikir kritis adalah berpikir menggunakan logika serta bukti-bukti dengan cara mengumpulkan informasi sehingga memiliki argumentasi yang tepat untuk menyelesaikan sebuah permasalahan tanpa risiko.
Berpikir kritis dan kreatif merupakan suatu perpaduan dalam mengevaluasi sebuah argumen atau gagasan, imajinasi, dan kreatifitas sangat berperan. Imajinasi dan kreatifitas akan mencari kemungkinan lain, menemukan pertimbangan alternatif serta mengajukan berbagai pilihan. Fisher (2008:13) menyatakan bahwa supaya dapat menilai isu dengan baik, penilaian harus didasari banyak argumen dari pemikiran tentang pertimbangan yang relevan selain yang ditawarkan melihat setiap isu dari titik pandang yang berbeda dan membayangkan skenario alternatif. Intinya orang tersebut harus sangat benar-benar kreatif.
Nama : Salsabila Putri Rizaldhie
ReplyDeleteKelas : XI MIPA 4
Absen : 29
Secara kognitif siswa SMA berada pada taraf berpikir _operasional_ formal. Gunarsa (1982:159) menjelaskan bahwa masa operasional formal adalah usia 11 tahun sampai dewasa. Pada usia tersebut seorang anak mengembangkan kemampuan kognitif untuk berpikir abstrak dan hipotesis. Selain itu, anak-anak juga dapat berpikir secara sistematis untuk memecahkan suatu persoalan. Kemampuan berpikir tersebut sudah dapat dikategorikan sebagai kemampuan berpikir tingkat tinggi atau berpikir kritis.
Beberapa ahli telah mendefinisikan berpikir kritis dengan sangat jelas dan tegas. Berpikir kritis adalah hati-hati dan mempertimbangkan masak-masak dalam menetapkan baik menerima, menolak atau menangguhkan penilaian terhadap sebuah pernyataan. Moore dan Parker (1986:4). Berbeda dengan kedua tokoh tersebut, Paul dan Fisher (2008:4) menyatakan bahwa berpikir kritis adalah model berpikir mengenai hal substansi atau apa saja dimana pemikir meningkatkan kualitas pemikirannya dengan menangani secara terampil struktur-struktur yang melekat dalam pemikiran dan menerapkan standar intelektual padanya. Selanjutnya, Nurhadi dan Senduk tidak mendefinisikan berpikir kritis dan berpikir kreatif sebagai sesuatu yang terpadu. Nurhadi dan Senduk (2009:16) menyatakan bahwa berpikir kritis dan kreatif (critical and creative thingking) berarti siswa dapat menggunakan tingkat berpikir yang lebih tinggi secara kritis dan kreatif dapat menganalisis, membuat sintesis, memecahkan masalah, membuat keputusan, dan menggunakan logika serta bukti-bukti. Dari beberapa pengertian diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa berpikir kritis adalah berpikir menggunakan logika serta bukti-bukti dengan cara mengumpulkan informasi sehingga memiliki argumentasi yang tepat untuk menyelesaikan sebuah permasalahan tanpa risiko.
Berpikir kritis dan kreatif merupakan suatu perpaduan dalam mengevaluasi sebuah argumen atau gagasan, imajinasi, dan kreatifitas sangat berperan. Imajinasi dan kreatifitas akan mencari kemungkinan lain, menemukan pertimbangan alternatif serta mengajukan berbagai pilihan. Fisher (2008:13) menyatakan bahwa supaya dapat menilai isu dengan baik, penilaian harus didasari banyak argumen dari pemikiran tentang pertimbangan yang relevan selain yang ditawarkan melihat setiap isu dari titik pandang yang berbeda dan membayangkan skenario alternatif. Intinya orang tersebut harus sangat benar-benar kreatif.
Nama:Shinta Kameliya
ReplyDeleteKelas:XI MIPA 4
Absen:31
Mengevaluasi Teks Kebahasaan
1.Relefan = Relevan
2.Oprasional = Operasional
3.Sistematik = Sistematis
4.Berfikir = Berpikir
5.Sintesa = Sintesis
6.Resiko = Risiko
7.Mengefaluasi = Mengevaluasi
8.Berfikir = Berpikir
9.mendifinisikan = Mendefinisikan
10.Toko = Tokoh
11.Terpaduh = Terpadu
12.Imaginasi = Imajinasi
13.Isue = isu
14.Kreatifitas = Kreativitas
15.Argument = Argumen