Naskah Drama " Emas Disangka Loyang"
Di pagi buta, keadaan di SMA Bhakti Mulya
sudah ramai dengan siswa-siswinya. SMA ini merupakan satu-satunya sekolah SMA
yang berdiri di desa Tabunan yang lokasinya jauh dari perkotaan. Salah satu
siswanya bernama Nafisah yang dikenal pandai tetapi sering berperilaku aneh.
Teng teng teng ..!!
Nafisah pun masuk ke dalam kelas dan
duduk di tempatnya. Lalu ada seorang
guru yang menghampirinya.
Guru : "Nafisah,
mari ikut ibu ke ruang kepala sekolah sekarang juga. Ada yang perlu dibicarakan".
Nafisah pun merasa kebingungan. Dan
akhirnya ia pun menuju ke ruang kepala
sekolah.
Sesampainya di ruang kepala sekolah.
Kepsek : " Silahkan duduk nafisah"
Nafisah : " Ada
apa bapak memanggil saya untuk datang kesini?"
Kepsek : " Setelah melihat perkembangan
belajarmu, seharusnya kemampuanmu tidak disia-siakan. Bapak berkeinginan untuk
memindahkanmu ke sekolah yang memiliki fasilitas memadai sehingga mendukung
kemampuan belajarmu".
Nafisah : " Astaghfirullah! apakah saya harus menerima tawaran tersebut,
pak?"
Kepsek : " Menurut saya, itu tawaran yang sangat bagus. Jika kamu
merasa keberatan mengenai biaya, kamu tidak usah khawatir. Karena saya akan
membantu kamu mendapatkan beasiswa disana yang mencakup biaya sekolah, asrama
dan biaya hidup kamu.
Nafisah : " Kalau begitu, saya perlu meminta izin kepada ibu saya
terlebih dahulu".
Kepsek : " Tidak perlu, nafisah. Bapak sudah mengabari ibumu di kota
dan beliau sudah memberi izin. Kamu akan berangkat ke kota 1 minggu lagi".
Di hari yang sama, keadaan di SMA Negeri 12
Taruna Merdeka, kota Sukabumi. Tepatnya di kelas XI IPA 7 suasananya riuh ramai,
meskipun kelas itu dikenal dengan kelas unggulan. Ada siswi yang bernama Alisya
sedang menjahili temannya yang sedang tertidur, ada juga Daniar yang berdiam diri
di pojok kelas sambil membaca buku, dan ada juga Aleta bersama teman sekelasnya
yang sedang asik bergosip.
Seminggu kemudian,
Teeettttttttt! Bel masuk pun berbunyi.
Bu
guru : "Selamat pagi anak-anak, sekarang kelas
kita kedatangan siswi baru. Silahkan perkenalkan dirimu".
Nafisah : "Nama saya Nafisah Nur Aini yang memiliki makna Cahaya Mata
yang mulia. Ibu saya memberi nama itu karena saat melihat nama saya terpancar sinar
yang mulia".
Murid
- murid : (melongo mendengar perkenalan siswa baru
itu)
Bu
guru : "Kamu bisa duduk dengan Aleta".
Nafisah pun duduk di sebelah Aleta
Nafisah : "Hai, salam kenal. Namamu siapa?"
Aleta : "Hai juga. Namaku Aleta Queenby" (sambil tersenyum sampai
matanya berbentuk bulan sabit)
Setelah itu, pembelajaran dimulai seperti
biasa.
Teeeetttt... teeeeet... teeetttt!!
Aleta dan Nafisah berjalan menuju asrama
yang ditempati oleh Nafisah. Sesampainya di asrama, nafisah menemui pengurus
asrama. Dan bertanya.
Nafisah : "Bu, saya Nafisah. Pindahan dari desa. Kata bagian administrasi,
saya harus menemui ibu untuk pembagian kamar".
Pengurus
asrama : "Oh iya, saya carikan dulu kamar yang
masih cukup untuk diisi satu siswi lagi".
Aleta : "Bu, di kamar saya masih ada satu kasur yang masih kosong.
Bagaimana kalau Nafisah ditempatkan disana?"
Aleta : "Kamu mau kan Nafisah?"
Nafisah : "Iya iya, aku mau banget".
Pengurus
asrama : "Yasudah kalau kalian sudah setuju,
nanti barang-barangmu akan diantarkan ke kamarmu".
Sesampainya di kamar, ternyata disana sudah
ada dua siswi yang sedang bergurau. Mereka tercengang melihat kedatangan Nafisah.
Aleta : "Hai guys, ada yang baru nih".
Alisya : "Apa?" (Dengan memasang wajah centilnya)
Lalu, Nafisah pun masuk ke dalam kamar saat
diberi kode oleh Aleta.
Nafisah : (masuk dengan senyum ramah) "Hai teman-teman"
Alisya
dan Daniar : (menyapa dengan hangat) "Hai
Nafisah"
Mereka bertiga membantu Nafisah untuk merapikan
barang barang-barangnya. Setelah merapikan mereka berbincang-bincang hingga
larut malam untuk lebih mengenal satu sama lain.
Saat pagi tiba, mereka berempat bangun kesiangan sampai terlambat untuk ke
srkolah. Mereka pun terburu-buru untuk memakai sepatu tiba-tiba Nafisah
menyeletuk
Nafisah : "Jarak dari asrama ke ruang kelas kita itu 100 meter, waktu
yang kita punya hanya 5 menit . Jadi, kita harus berlari dengan kecepatan 20
meter/menit. Agar sampai kelas tepat waktu."
(Aleta,
Daniar, Alisya):"Haaaahh.."
(Di sekolah) Di saat pelajaran Kimia dengan
guru yang terkenal Killer, tiba-tiba diadakan ujian mendadak. Soal-soal yang
diberikan guru tersebut setara dengan soal-soal ujian untuk masuk ke perguruan
tinggi. Meskipun kelas tersebut kelas unggulan, tidak pernah ada yang mendapat
nilai sempurna. Dan tiba-tiba keajaiban terjadi.
Guru
Kimia : "Selamat pagi! Hari ini saya akan
membagikan nilai ujian kalian. Dari hasil ujian yang sudah dilaksanakan, kali
ini hanya ada satu yang unggul dalam ujian Kimia ini, yaitu Nafisah. Kalian
harus mencontoh sikap Nafisah yang rajin belajar sehingga mendapatkan nilai sempurna".
Para murid pun kaget setelah mendengar pernyataan
dari guru Kimia tersebut. Terutama teman dekat Nafisah. Yaitu Aleta, Daniar,
dan Alisya. Semenjak teman kelasnya tau bahwa Nafisah anak yang pandai, mereka
pun selalu mendekati Nafisah untuk sekedar mengobrol, bertanya tentang soal, ataupun
bercanda. Hal ini membuat Aleta sedikit geram karena teman kelasnya mulai
menjauhinya dan mendekati Nafisah.
Hari demi hari begitu cepat terlewati dan semakin
banyak pula teman Nafisah bahkan dari lain kelas pun banyak yang berteman dengan
Nafisah karena ia sudah terkenal di sekolahnya sebab selalu mendapat nilai yang
sempurna. Aleta pun semakin geram dengan perlakuan teman-temannya yang terlalu menyanjung
Nafisah.
(Di sekolah)
Saat bel masuk jam pelajaran olahraga berbunyi,
Nafisah dan teman-temanya langsung menuju lapangan basket dan memulai
pemanasan.
Guru
olahraga : "Selamat siang , anak-anak. Hari ini materi kita adalah permainan bola
besar yaitu bola basket. Kita akan pemanasan dan kalian akan melakukan
penilaian untuk bulan ini. Kalian harus melakuan shooting untuk laki-laki 8 dan
untuk perempuan 5."
Murid :"Iya pak." (Seluruh murid serempak menjawab)
Guru
olahraga : "Kita mulai dari absen atas."
Bla bla bla bla bla
Hingga tiba saatnya giliran Alisya. Berulang
kali ia mencoba tetapi tak satu pun bola masuk kedalam ring. Dahinya sudah penuh dengan peluh berkali kali ia mengusapnya.
Dari tepi lapangan, Nafisah, Aleta, dan Daniar menyemangati Alisya.
Daniar : "Ayo Alisya kamu pasti bisa, nanti aku traktir es tebu deh
kalau kamu bisa."
Aleta: "Iya Alisya aku yakin kamu bisa."
Nafisah : " Ayo Alisya kamu hanya perlu melempar bola basket dengan
ketinggian sudut 30° dan dengan kecepatan minimum saja dengan perhitungan
fisika yang seperti kita kerjakan semalam. Ingat sin 30° = 1/2 , cos 30°= 1/2
akar 3."
Teman sekelasnya hanya menganggap itu
sebagai guyonan Nafisah untuk menyemangati Alisya.
2 hari setelah kejadian tesebut Nafisah jatuh
sakit karena kelelahan dan kehujanan saat pulang sekolah. Di hari dan tanggal
yang sama bertepatan dengan hari ulang tahun Aleta. Selama ini setiap tahun
Aleta selalu diberi kejutan oleh Daniar dan Alisya. Namun di tahun ini tidak
ada yang ingat dengan hari ulang tahun Aleta.
Aleta
: "Selamat pagi sahabat. Hari yang cerah yah Daniar."
Daniar : "Daripada kamu senyum-senyum terus lebih baik kamu bantu aku
Alisya, untuk membawa Nafisah ke klinik."
Akhirnya Aleta pun membantu membawa Nafisah
ke klinik.
Nafisah : "Terimakasih ya teman teman sudah mengantarku ke klinik."
Baca Juga :
Cerpen Romansa Masa SMA
Drama Orang Miskin Baru
Mereka bertiga mengangguk serempak lalu
pamit karena kelas akan dimulai.
Saat di sekolah semua teman sekelas Aleta
tidak ada yang mengucapkan selamat ulang tahun. Mereka sibuk bertanya tentang
keadaan Nafisah, hal itu membuat Aleta semakin cemburu dengan perlakuan
teman-temannya kepada Nafisah.
Sepulang sekolah semua teman sekelas Nafisah
datang menjenguknya kecuali Aleta yang lebih memilih untuk langsung kembali ke
asrama karena pikirannya yang kacau.
Teman
sekelas Nafisah: "Nafisah kamu sakit apa ?
Semoga cepat sembuh ya. Dikelas tidak ada yang membantuku mengerjakan tugas. Oh
ya ini ada sedikit buah dari teman sekelas kita."
Nafisah : "Terimakasih ya teman teman sudah datang menjengukku. Aku
hanya demam saja kok mungkin besok aku akan
kembali masuk sekolah."
Hingga malam tiba pun masih tidak ada yang
mengucapkan selamat ulang tahun. Bahkan teman sekamarnya langsung tidur usai
dari klinik menjaga Nafisah.
Esoknya Nafisah sudah kembali masuk sekolah.
Sepanjang hari Aleta hanya diam saja tidak banyak berbicara. Nafisah yang duduk
sebangku pun keheranan dan bertanya .
Nafisah : "Aleta kamu kenapa diam saja biasanya kamu selalu cerewet.
Apa kamu sakit gigi?"
Aleta : "Tidak kok Nafisah aku tidak sakit gigi."(Aleta
menjawab tanpa melihat Nafisah pandangannya terus ke buku diarynya. Karena ia
sedang menulis sesuatu di buku tersebut)
Karena keanehan Aleta belum terjawab Nafisah
pun mengintip ke dalam buku diary Aleta. Ternyata penyebabnya adalah kemarin
tidak ada yang mengucapkan selamat ulang tahun ke Aleta. Nafisah pun mendapat ide
bahwa ia akan memberi kejutan pada Aleta 3 hari kemudian bertepatan dengan hari
libur sekolah. Di sisi lain Aleta mempunyai rencana jahat untuk Nafisah karena
ia lah yang membuat Aleta dilupakan oleh
teman temannya saat hari ulang tahunnya.
Aleta: "Aku akan membuat Nafisah dikucilkan dan mendapat masalah."
(Katanya dalam hati)
Saat istirahat Aleta lebih memilih bersama
temannya yang biasanya menjadi temannya dalam gosip seputar sekolah yang
namanya Rose
Rose : "Kamu tumben nih gabung ke sini ,biasanya ke kantin".
Aleta :"aku punya berita terbaru nih. Kalian tahu kan Nafisah, kalian
pasti tau nya Nafisah itu anaknya pintar kan? Tapi ada sisi yang mengejutkan
loh. Ternyata Nafisah itu anaknya aneh, dia itu sering bicara bicara sendiri.
Rose : "Ah masa sih Nafisah kayak gitu anaknya."
Aleta : "Kalian masih ingat kan waktu penilaian bola basket? Nafisah
ngomong aneh tentang sin cos padahal kan kita gk ada pelajaran matematika waktu
itu."
Rose : "Iya iya aku ingat kok waktu itu".
Aleta : "Lahh Nafisah itu juga sering ngomong kayak gitu gak sekali
dua kali tapi sering. Ia juga biasanya ngomong sendiri kayak ngomong sama orang
lain. Kabarnya sih katanya dulu Nafisah itu waktu di desa dijauhi karena kayak
orang gila."
Renata : "Aah.. iya itu benar, aku pernah melihat dia seperti
itu."
Selain memberitahu berita tersebut kepada geng gosipnya, Aleta juga menyebarkan berita tersebut kepada
teman sekelasnya. Lama-kelamaan berita tersebut
menyebar sampai terdengar ke telinga Nafisah. Walaupun Nafisah sudah
mendengar berita tersebut, Nafisah bersikap acuh tak acuh dan menghiraukannya,
tetapi Daniar dan Alisya bersikukuh untuk nencari penyebab gosip tersebut
tersebar.
(Sehari menjelang kejutan ulang tahun Aleta)
Saat Nafisah dan Aleta berjalan menuju
perpustakaan tiba-tiba ada salah satu teman yang mengejeknya.
Fiko : "Hey anak aneh!" (Saat Nafisah lewat didepan Fiko)
Aleta : "Hey apa maksudmu berbicara seperti itu ?" (Dengan
memasang wajah sok membela Nafisah).
Nafisah : "Sudahlah Aleta jangan hiraukan dia, ayo kita ke
perpustakaan sekarang "
(Hari Kejutan ulang tahun Aleta pun tiba)
Saat pulang sekolah Nafisah bergegas menuju tempat kejutan yang akan dilakukan, sedangkan
Daniar dan Alisya akan menjemput Aleta,
tetapi mereka ke toilet terlebih dahulu untuk buang air kecil. Saat didalam toilet
mereka berdua tidak sengaja mendengar percakapan Rose dan temannya yang sedang membicarakan
Nafisah.
Teman
Rose : "Rose, apakah berita tentang Nafisah itu benar?"
Rose : "Iya itu benar aku sendiri yang mendapat berita itu "
Teman
Rose : "Tapi kalau aku lihat Nafisah itu
anaknya biasa saja tidak seprti berita yang dibicarakan "
Rose : "Kamu meragukan berita dariku? Aku sendiri yang mendapat berita
itu dari teman dekat Nafisah. Kamu pasti
kenal Aleta kan? Nah dia lah yang memberitahu
berita tentang Nafisah "
Teman
Rose : "Kalau tau dari Aleta sih aku
percaya"
Daniar dan Alisya yang mendengar percakapan tersebut terkejut,
setelah itu mereka langsung menghampiri Aleta
di kelas.
Alisya : "Aleta!"(membentak)
Aleta : "Ada apa kamu berteriak
seperti itu?"
Daniar
: "Apa benar kamu yang memberitakan tentang Nafisah ?"
Aleta : "Apaan sih, kata siapa kamu? Aku tidak mungkin jahat kepada
Nafisah"
Alisya : "Aku mendengar sendiri dari Rose"
Daniar : "Bukankah itu teman gosipmu? Jujur saja kamu"
Aleta : "kalau iya kenapa? Apa urusanya dengan kalian?"
Alisya : "Nafisah itu teman seperjuangan kita, kenapa kamu tega melakukan
itu kepada Nafisah"
Aleta : "Karena Nafisah
kalian melupakanku dan saat belajar
kalian lebih memilih nafisah daripada aku"
Daniar : "Nafisah itu teman yabg baik, mari ikut dengaknu akan ku buktikan
kalau kamu tidak pantas menyebarkan gosip seperti itu"
Di tempat kejutan
Alisya : "Lihatlah ke dalam sana! Nafisah sedang menyiapkan kejutan ulang
tahun untukmu".
Aleta pun melihat ke dalam ruangan
tersebut. Ternyata benar, di dalam ruangan itu ada Nafisah yang sedang menyiapkan
dekorasi yang sudah hampir selesai.
Tanpa sadar, Aleta sudah menangis saat melihat kebaikan Nafisah untuk menyiapkan
kejutan untuk ulang tahunnya.
Aleta : "Nafisah.." (sambil berjalan menghampiri Nafisah)
Nafisah : "Loh Aletaaaaa" (Nafisah terkejut karena Aleta datang
dengan tiba-tiba)
Aleta : "Apa kamu menyiapkan ini untuk aku?"
Nafisah : "Tentu saja Aleta, aku tidak ingin kamu sering murung belakangan
ini. Karena mereka melupakan ulang tahunmu. Tapi kenapa kamu datang dengan mata
sembab?"
Aleta : "Maafkan aku Nafisah, seharusnya kejutan ini tidak pantas
untukku. Aku bukan teman yang baik untukmu" (Dengan menangis terisak-isak)
Nafisah : "Untuk apa kamu meminta maaf? Kamu tidak punya salah".
Aleta : "Tapi Nafisah, karena akulah kamu diejek olej teman-teman.
Aku bukan teman yang baik. Maafkan aku ya Nafisah".
Nafisah : (Terkejut mendengar pengakuan Aleta, lalu cepat-cepat ia tersenyum
manis) "Aku tidak peduli dengan berita itu, lagian berita itu tidak benar
adanya".
Akhirnya Nafisah dan Aleta berpelukan.
Dari arah pintu, Alisya dan Daniar darang
membawa sebuah kue dan menyanyikan lagu Selamat Ulang tahun untuk Aleta.
Setelah menyanyikan lagu Selamat Ulang
Tahun, teman-teman Aleta menyuruhnya untuk Make a Wish. Lalu Aleta pun memejamkan
mata.
Aleta : "Semoga di tahun-tahun berikutnya, kita selalu bersama baik
suka maupun duka. Dan semoga kejadian ini tidak terulang lagi. Big love guys".
Akhirnya mereka pun memakan makanan yang
tersedia sambil bernostalgia tentang masa dimana awal mereka bertemu sambil tertawa
bahagia.
Post a Comment for "Naskah Drama " Emas Disangka Loyang""