Cerpen : Doa Orang yang Teraniaya
Pagi yang cerah di suatu
desa yang kecil. Ada seorang anak bernama caca. Dia merupakan seorang murid
kelas 5 sd. Dia tinggal bersama orang tuanya.
Caca adalah sosok anak yang
pendiam dan pemalu. Entah itu di sekolah, di tempat les pokoknya selain di
rumah, orang mengenalnya sebagai anak yang sulit bergaul. Tak heran jika dia
tidak mempunyai teman satu
pun.
“Nama kamu caca ya..? Kamu kok sendirian aja
sih ! gak punya teman ya.. Hahaha” Kata
Fito dan teman-temannya. Fito adalah ketua geng yang ada di kelas. Caca
sudah terbiasa dengan ejekan Fito dan teman-temannya. Bahkan Caca juga pernah
dikunci dikelas sendirian.
Begitulah kehidupan Caca di
masa sekolah dasar. Dia selalu datang paling pagi dan juga pulang paling awal
karena takut jadi bahan olokan mereka
jika terlalu lama ada di sekolah. Caca
juga tak pernah jajan di kantin, karena biasanya ketika dia meninggalkan kelas,
barang-barangnya di kelas sudah tak utuh lagi. Maka jadilah Caca si anak kuper
yang tertekan dan tak punya teman. Tak terhitung berapa kali dia menangis di
rumah dalam seminggu. Emosinya tidak stabil, dia mudah marah dan menyalahkan
orang lain.
Dia melewati hari demi hari
disekolah dengan kesedihan. Sehingga pada suatu hari dia sampai tidak ingin
masuk sekolah. Dia tidak pernah menceritakan masalahnya kepada siapapun bahkan
orangtuanya. Dia mencoba menyelesaikan masalahnya sendiri. Namun, bukannya
menyelesaikan masalah tapi masalah itu tambah besar. Teman-temannya malah makin
mengejeknya.
“Allah.. tolong jauhkan aku dari ejekan teman-temanku
,aku mohon” ucap Caca dalam sujudnya. Rasa-rasanya dia sudah lupa bagaimana
rasanya memiliki impian dalam hidup. Setiap hari, dia hanya merasa hidup ketika
dia tidak bertemu dengan Fito dan kawan-kawannya. Caca lelah menjalani hidup
seperti ini.
Saat itu Caca sudah putus asa. Dia memutuskan
untuk pindah sekolah sejauh-jauhnya dari
desanya. Dia ingin menjadi Caca yang baru tanpa bayangan dari masa lalunya. Kemudian pada kenaikan kelas 5 ke kelas
6 sekolah dasar dia benar-benar memutuskan untuk pindah sekolah. Padahal masa
sekolah dasarnya tinggal 1 tahun lagi.
Caca mulai mempersiapkan keperluan
untuk pendaftaran, dia sungguh sungguh
sudah siap untuk menjalani hidup yang baru.
Baca Juga
Baca Juga
Berpikir Kritis Sejak Dini
Hidupnya yang baru kini
telah dimulai. Caca pindah sekolah kelas 6 SD di kota. Dikota dia tinggal
bersama kakek neneknya. “Hai.. nama kamu Caca ya? Kenalin aku Irma.” Kata salah
satu teman disebelah caca. “oh iya salam kenal ya Irma..” kata Caca. Irma
merupakan teman satu bangku Caca. Impian Caca mempunyai teman / sahabat
akhirnya terwujud. Bukan hanya Irma, bahkan banyak anak dikelasnya yang baik
kepada Caca. Hubungan pertemanan Caca lebih baik dari sebelumnya.
Perlahan-lahan Caca mulai
mencoba untuk berubah dengan bantuan mereka. Caca mulai mencoba memberanikan
diri untuk lebih ekspresif , menunjukkan apa yang dia rasakan. Dan kepercayaan
itu mulai tumbuh meski perlahan.
Tapi di selah-selah teman
Caca masih ada anak yang tidak menyukai Caca. Contohnya saja ada salah satu
teman Caca namanya Desi. Desi menuduh Caca mengambil uang iuran kelas. Padahal
Desi sendiri tau bahwa Caca tidak mengambilnya. Mungkin Desi iri kepada Caca karena memiliki banyak teman. Dari masalah
itulah kemudian teman-teman Caca jadi menjauhinya .
“Ya allah kenapa hal ini terjadi lagi kepadaku
. teman –temanku jadi menjauhiku. Sekarang tinggal aku sendirian. Aku tidak
bersalah dalam hal ini , aku mohon kembalikanlah temanku yang dulu, dan jauhkan
aku dari teman yang tidak menyukaiku.” Kata Caca dalam sujudnya. Setiap hari Caca
hanya bisa menangis sendirian .
Beberapa hari kemudian wali kelas Caca
memeriksa cctv yang ada di dalam kelas , dan terbukti bahwa bukan Caca lah yang
mengambil uang iuran kelas. Teman-teman
Cacapun merasa bersalah karena tidak percaya Caca tapi malah percaya omongan
Desi. teman –teman cacapun meminta maaf
begitu juga dengan Desi.
Kini Caca mempunyai teman-teman yang
benar-benar baik . setiap hari Caca menghabiskan waktunya dengan kebahagiaan
Suatu hari Caca jatuh sakit tepat setelah
ujian nasional berakhir . caca tidak menyangka teman-temannya
berbondong-bondong datang kerumahnya, rumah Caca tiba-tiba menjadi ramai, ada yang
membawakan makanan, bahkan ada yang mengaji mendoakan caca agar cepat
sembuh.
Lalu seketika Caca tersadar, Allah telah
menjawab doanya . Allah memberikan banyak teman yang baik, bahkan bukan haya
satu . dan Caca percaya rencana allah itu lebih indah.
SALSABILA IRWANDA R.
SALSABILA IRWANDA R.
Post a Comment for "Cerpen : Doa Orang yang Teraniaya"