Jenis-Jenis Penelitian Pendidikan
Pada kesempatan kali ini, Artikel Kami akan membahas salah satu hal
penting yang perlu dikuasai sebagai seorang akademisi ketika hendak
melaksanakan penelitian. Sobat Artikel Kami, tentu kalian pernah merasa bingung
ketika sudah mantab memilih judul, tapi tiba-tiba merasa blank karena tidak
tahu langkah selanjutnya harus melakukan apa.
Hal tersebut tidak akan terjadi apabila sobat sudah menguasai
karakterisitik-karakteristik dari jenis
penelitian yang sudah dipilih. Agar lebih mudah dipahami, silakan simak
penjelasan berikut mengenai jenis-jenis
peneltian.
JENIS-JENIS PENELITIAN
Sudah menjadi
prinsip dasar dari suatu penelitian bahwa apa yang dilakukan peneliti haruslah
bermanfaat bagi orang lain. Lalu, penelitian yang dilakukan haruslah sesuatu
yang baru, yang belum pernah diteliti, karena apabila melakukan penelitian
untuk objek yang sudah diteliti oleh banyak orang maka akan mengurangi faedah
dan kredibilitas penelitian.
Kemudian, prinsip dasar selanjutnya adalah
mengenai orisinalitas dari karya yang dihasilkan. Jangankan akademisi tingkat
dasar dan menengah, bahkan sekelas doktor pun ada yang melakukan kegiatan
plagiasi. Konsekuensinya, gelar yang mereka dapatkan pasti akan dicopot.
Ketika sudah
memahami prinsip-prinsip dasar dari penelitian, maka langkah selanjutnya adalah
menentukan jenis penelitian yang akan diaplikasikan. Patut diingat, untuk
pembahasan kali ini yang akan disinggung hanya mengenai jenis
penelitian pendidikan.
Penelitian Deskriptif
Penelitian
deskriptif berusaha merefleksikan hal-hal yang terjadi di sekitar tanpa ada
usaha untuk mencampuri atau mengubah metode yang sudah ada.
Semisal, ada
seorang peneliti yang datang ke suatu sekolah dan berusaha mengobservasi
keadaan yang ada di kelas tersebut. Yang ia temukan, pertama, datanglah seorang
guru mengajar di kelas tersebut. Guru X mengamati dan mengobservasi beberapa
siswa yang tidak cakap dalam pembelajaran dan memasukkannya dalam catatan.
Baca Juga : Cara Menyusun Rumusan Masalah
Kedua, guru Y
mengajar di kelas yang sama, berusaha tukar pendapat dan mewawancarai para
siswa yang memiliki nilai di bawah KKM. Ketiga, guru Z berusaha menggali lebih dalam kemampuan di kelas tersebut dengan
membagikan angket agar diketahui minat mereka dalam pembelajaran.
Mendapati data
tersebut, peneliti yang merancang penelitinnya secara deskriptif akan
menuliskan apa adanya data yang ditemukan. Tanpa harus mencari tahu hubungan
variabel yang menyebabkan siswa di kelas tersebut ada yang tidak mampu dalam
pembelajaran danjuga tidak memberikan uji coba dengan teknik atau metode baru
agar siswa tersebut dapat lolos KKM.
Penelitian Korelasional
Penelitian
korelasional berusaha menemukan korelasi
atau hubungan antara dua hal atau lebih.Untuk memaknainya lebih mudah kita buat
permisalan. Setelah melalukan penelitian di kelas, seorang guru ternyata
mendapat fakta bahwa siswa yang duduk di depan dan memiliki penampilan yang
rapi cenderung memiliki nilai yang bagus, dan begitu pula sebaliknya. Jika
dibuat dalam bentuk penelitian korelasional maka akan ditulis seperti ini
“Hubungan Posisi Duduk Siswa dan Kerapian Atribut dengan Prestasi Belajar
Siswa” .
Penelitian Eksperimental
Penelitian
Eksperimental bertujuan untuk mengetahui hubungan sebab-akibat antara dua variabel atau lebih. Penelitian berjenis
eksperimental pada umumnya menggunakan dua atau lebih kelompok data (kelompok
kontrol dan kelompok eksperimen) yang dipilih secara acak.
Contoh
konkretnya, seorang guru membagi kelas menjadi dua kelompok besar secara
acak. Sebelum kegiatan penelitian
dilakukan, guru memberikan tes pada seluruh siswa anggota kelas tersebut secara
homogen yang dinamakan sebagai pre test.
Lihat Juga : Pola Kalimat Bahasa Indonesia
Kemudian, Satu
kelompok melakukan kegiatan pembelajaran biologi seperti biasanya dan klasikal,
sedangkan kelompok satunya melakukan kegiatan pembelajaran biologi denga media
macromedia flash yang banyak menampilkan animasi gambar.
Setelah
sama-sama menyelesaikan pembelajaran tersebut, si guru memberikan tes lagi
kepada para siswa di kelas tersebut yang dinamakan sebagai post test. Tujuannya adalah mengetahui apakah memang ada perbedaan
dengan dilakukannya pembelajaran menggunakan bantuan macromedia atau bahkan
sama saja.
PENUTUP
Pada dasarnya
pemilihan salah
satu dari jenis-jenis penelitian
yang sudah
dijabarkan tersebut tidak akan mempercepat atau
memperlambat selesainya suatu penelitian. Tidak ada penelitian yang lebih mudah
dilakukan dibandingkan penelitian yang lain. Yang ada, jenis penelitian akan
selalu ditentukan oleh judul yang sudah dibuat dan juga restu dari pembimbing (hehehehe).
Post a Comment for "Jenis-Jenis Penelitian Pendidikan"