Komponen Majalah Dinding
Komponen Majalah Dinding-Keberadaan
majalah dinding sudah sepantasnya berkembang, khususnya di lingkungan
pendidikan, seperti sekolah, tempat bimbingan belajar, maupun di tempat umum
yang banyak terdapat anak dalam usia sekolah. Hal tersebut bertujuan untuk
memotivasi anak dalam masa sekolah untuk berkreasi menuangkan ide dan pikiran
secara tertulis. Sejalan dengan hal tersebut, Badio (dalam Wijaya, 2011:18)
mengungkapkan sebagai berikut.
“Kehadiran mading juga
diharapkan mampu memotivasi siswa untuk membaca dan menulis. Peran aktif para
pendidik tersebut sangat diharapkan berupa motivasi dan teladan dalam membaca
dan menulis. Jika para guru tidak mampu memberikan motivasi dan keteladanan,
berbagai upaya yang dilakukan tidak akan banyak berhasil”.
Artikel Terkait : Pengertian Majalah Dinding Menurut Ahli
Oleh sebab itu, majalah dinding
perlu ditindaklanjuti keberadaanya. Majalah dinding diharapkan tidak sekedar
sebagai papan pengumuman atau pelengkap fasilitas saja akan tetapi, juga mampu
sebagai wadah yang bisa dimanfaatkan untuk mengekspresikan dan melatih
keterampilan siswa dalam menuangkan pikiran dan gagasan secara tertulis. Keberadaan
majalah dinding yang berisi aneka ragam bentuk tulisan diharapkan mampu
memberikan inspirasi bagi siswa dalam menulis agar tercipta karya tulis yang
lebih berkualitas. Tentu, hal tersebut tidak bisa lepas dari peran guru dalam
memberikan motivasi dan tugas-tugas terstruktur. Sehubungan dengan pemeliharaan
dan peningkatan motivasi siswa, DeCecco dan Grawford (dalam Slameto, 2010:175)
mengungkapkan bahwa fungsi pengajar antara lain: (1) menggairahkan siswa, (2) memberikan
harapan realistis, (3) memberikan insentif, dan (4) mengarahkan.
Baca Juga :
Majalah
dinding merupakan salah satu ragam pers di lingkungan sekolah selain majalah sekolah.
Widayati (dalam Santoso, 2011:4) memaparkan bahwa garis besar majalah dinding
meliputi: (1) rubrik tajuk rencana atau editorial, (2) rubrik pemberitaan, (3)
rubrik feature, (4) rubrik kreatif
sastra, dan (5) rubrik umum.
Santoso
(2011:4) menjelaskan bahwa tajuk rencana merupakan pendapat redaksi terhadap
suatu persoalan yang aktual dalam masyarakat. Ditinjau dari isinya tajuk rencana diklasifikasikan menjadi
empat macam, yaitu: (1) tajuk interpretasi,
(2) tajuk kritik, (3) tajuk persuasi, dan (4) tajuk pujian. Santoso (2011:4-5)
menjelaskan bahwa tajuk interpretasi
adalah tajuk rencana yang memaparkan suatu pendapat tentang sesuatu problema
yang muncul. Pendapat di sini merupakan pendapat yang mewakili media yang bersangkutan.
Tujuannya adalah untuk menyajikan pendapat redaksi untuk memperoleh opini
publik/membentuk opini tertentu di lingkungan masyarakat pembacanya.
Baca Juga :
Tajuk kritik merupakan tajuk rencana yang
menyajikan suatu kritik untuk membangun, disampaikan oleh redaksi pers terhadap
keganjilan di masyarakatnya. Tujuan penyajian tajuk kritik agar terjadi
perubahan-perubahan di masyarakat oleh lembaga yang berwenang demi kepentingan
umum.
Tajuk persuasif adalah tajuk rencana yang
mengajak masyarakat pembaca untuk melakukan perbuatan tertentu demi kepentingan
umum. Misalnya isi tajuk tentang pentingnya kedisiplinan dalam proses belajar.
Tajuk pujian adalah tajuk yang disajikan untuk
membangkitkan sikap kebersamaan demi sesuatu tujuan tertentu. Tajuk ini juga
ditujukan kepada seseorang yang berprestasi di bidang profesinya atau
sekelompok orang yang berhasil meraih ssuatu prestasi tertentu.
Baca Juga :
Rubrik
pemberitaan berkaitan dengan berita-berita yang terjadi di sekolah. Ruang
lingkup pemberitaan meliputi bidang olahraga, kesenian, pramuka, PMR, laporan darmawisata,
kegiatan perpustakaan, ujian dan sebagainya. Berita-berita yang ditulis
disajikan secara singkat dan menarik perhatian, apalagi jika berisi berita kegiatan-kegiatan
umum yang akan dilaksanakan. Misalnya, pelaksanan UN, UAS, jadwal peringatan
HUT sekolah, dan sebagainya (Santoso, 2007: 5).
Harsiati
(dalam Santoso, 2011:5) memaparkan bahwa rubrik feature (artikel) dalam dunia jurnalistik mempunyai ruang lingkup
yang luas. Ditinjau dari pokok masalah dan kegunaannya, artikel dapat
diklasifikasikan menjadi: (1) artikel ilmiah populer, (2) artikel penuntun
praktis yang berisi petunjuk praktis untuk melakukan sesuatu, (3) artikel
olahraga yang memuat analisis keolahragaan, (4) artikel budaya yang berisi
seluk beluk kebudayaan atau kesenian baik secara umum maupun secara khusus, (5)
artikel politik yang berisi analisis politik baik di dalam maupun di luar
negeri.
Artikel Lainnya
: Strategi, Pendekatan, Metode, dan Teknik Pembelajaran
Feature
atau karangan khas
yang menarik perhatian pembaca yang dilengkapi data dan dirakit dengan
pengetahuan penulisnya dengan tujuan membimbing atau memberi masukan secara
luas. Beberapa bentuk feature,
diantaranya: (1) sketsa humor yang berkaitan dengan kejadian sehari-hari, (2) sketsa
kehidupan orang/tokoh penting yang menarik, (3) sketsa pribadi tokoh khusus
yang berkaitan dengan berita-berita aktual waktu itu, (4) dokumen
biografi/autobiografi kemanusiaan yang disorot secara obyektif, (5) feature historis, kisah mengenai orang
atau kejadian-kejadian yang menonjol danbernilai dalam sejarah dan mempunyai
pengaruh menarik bagi pembacanya pada masa sekarang, dan (6) feature perjalanan/sketsa perjalanan
berisi kisah perjalan atau pengalaman seseorang dalam suatu perjalanan, dan (7)
feature interpretasi yang berisi
analisis informatif dengan latar belakangnya dalam soal seperti politik,
ekonomi, sosial dan budaya dalam kehidupan sehari-hari.
Rubrik
kreatif sastra, berisi berbagai ragam karya kreatif sastra yang meliputi puisi,
cerpen, esai dan drama (Santoso, 2007:5). Rubrik umum, berisi tulisan-tulisan
tentang humor, anekdot, TTS atau surat pembaca. Dalam rangka mengembangkan
minat baca siswa, guru dapat menugaskan murid-muridnya mengutip humor-humor
yang ada dalam majalah kemudian menempelkan di majalah dinding atau bisa siswa
disuruh membuat sendiri (Santoso, 2007:6)
DAFTAR RUJUKAN
Santoso,
Hari. 2007. Majalah Dinding sebagai Media untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis dan Budaya Baca
Siswa. Malang: UPT Perpustakaan Universitas
Negeri Malang.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi.Jakarta: Rineka Cipta.
Wijaya,
Rony. 2011. Penggunaan Media Majalah
Dinding Kreatif dalam
Pembelaran
Menulis Bahasa Jerman di Kelas XI IPA 4 SMAN 8 Malang.
Malang: JBSJ Universitas Negeri
Malang. Skripsi tidak diterbitkan
Post a Comment for "Komponen Majalah Dinding"