Langkah-Langkah Mengapresiasi Tokoh dalam Cerita
Tokoh
adalah unsur utama dalam sebuah cerita khususnya karya
sastra seperti cerpen dan novel. Secara garis besar tahapan
mengapresiasi tokoh dalam cerita yakni: (1) mengidentifikasi tokoh, (2)
mendeskripsikan karakter tokoh, dan (3) menilai tokoh. Tahapan tersebut akan
diuraikan sebagai berikut.
MENGIDENTIFIKASI TOKOH
Dalam KBBI dikemukakan bahwa arti mengidentifikasi yaitu mengenali, menemukan,
menentukan atau menetapan identitas terhadap sesuatu atau benda (Depdikbud, 1989:365). Langkah-langkah mengidentifikasi tokoh yaitu:
Menemukan pelaku
(tokoh) cerita Pelaku (tokoh) dalam sebuah cerita tentu
tidak pasti jumlahnya. Pelaku (tokoh) dalam cerita bisa hanya satu atau lebih
dari satu. Pelaku lebih dari satu kemungkinan besar akan lebih mampu
menghidupkan cerita karena menghadirkan beberapa tipe perwatakan (Santosa dan
Wahyuningtyas, 2010:6). Nurgiyantoro
(2002:212) menambahkan bahwa pembaca
atau apresiator akan mengenal tokoh cerita jika berhasil menemukan dan
mengenali tokoh-tokoh tersebut. Selain menemukan tokoh-tokoh yang terdapat
dalam cerita rakyat, apresiator juga diharapkan mampu mengidentifkasi nama-nama
tokoh yang tergambar dalam cerita rakyat. Nama-nama tergambar dalam cerita
rakyat biasnya menggambar asal dan status sosial tokoh tersebut. Misalnya
nama-nama tokoh cerita rakyat dari Jawa yakni Panji Laras, Rara Anteng, atau
Dayang Sumbi.
Artikel Terkait : Apa Itu Apresiasi Sastra?
Membagi tokoh
berdasarkan jenisnya. Berdasarkan fungsinya tokoh-tokoh
dalam cerita rakyat terbagi menjadi (1) tokoh utama dan tokoh pendukung, (2)
tokoh protagonis dan tokoh antagonis, dan (3) tokoh berkembang dan tidak
berkembang.
MENDESKRIPSIKAN KARAKTER TOKOH
Deskripsi tentang karakter sang tokoh itu dapat secara
fisik (keadaan fisiknya), dapat secara psikis (wataknya), dapat juga keaadan
sosialnya (kedudukan dan pangkat) yang lazim adalah ketiga-tiganya
(Nugiyantoro, 2002:195). Dalam upaya mendeskripsikan karakter tokoh,
apresiastor dapat menelusurinya melalui (1) tuturan pengarang terhadap
karakteristik sifat pelakunya, (2) gambaran yang diberikan lewat lingkungan
kehidupanya maupun caranya berpakaian, (3) menunjukkan bagaiman perilakunya,
(4) melihat bagaimana tokoh tersebut berbicara tentang dirinya sendiri, (5)
memahami bagaimana jalan pikiranya, (6) melihat bagaimana tokoh lain berbicara
denganya, (7) melihat bagaimana tokoh-tokoh yang lain itu memberikan reaksi
terhadapnya, dan (9) melihat bagaimana tokoh itu dalam mereaksi tokoh yang lainya
(Aminuddin, 2002: 80)
Baca Juga :
MENILAI TOKOH
Abrams
menyatakan untuk menilai tokoh dapat dilihat dari apa yang dikatakan dan apa
yang dilakukan (dalam Fananie, 2002:87). Pendapat senada juga diungkapkan
oleh Djojosuroto (2006:14) bahwa
apresiator akan bertemu dengan perilaku
baik dan perilaku buruk yang dilukiskan oleh pengarang agar pembaca dapat
dengan sendirinya memberikan penilaian .
Dengan kata lain penilaian di sini bearti tindakan memberikan nilai, meletakkan suatu sifat atau kualitias
tertentu terhadap seseorang. Fananie (2002:87) menambahkan bahwa identifikasi
untuk menilaitokoh berdasarkan
konsistensi sikap, moralitas, perilaku, dan pemikiran dalam memecahkan,
memandang dan bersikap yang dilakukan oleh tokoh dalam menghadapi masalah.
Berdasarkan
teori tersebut hal-hal yang patut dinilai dari seorang tokoh dalam cerita
adalah sikap dan perilaku. Berdasarkan
langkah-langkah tersebut apresiator dapat memperoleh hasil analisis tokoh
cerita dan gambaran tokoh cerita secara jelas.
DAFTAR RUJUKAN
Aminuddin. 2004. Pengantar
Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Fananie, Zainuddin. 2002. Telaah
Sastra. Surakarta: Muhammadiyah University Press
Santosa dan Wahyuningtyas. 2010.
Pengantar Apresiasi Prosa. Surakarta: Yuma Pustaka.
Post a Comment for "Langkah-Langkah Mengapresiasi Tokoh dalam Cerita"