Naskah Drama Azab
Adegan 1
Keadaan
suatu kelas yang damai menjadi ribut karena kedatangan Raka dan Jaya.
Raka
: “Ya Allah!” (terkejut karena menabrak
pintu) Jaya
: “Kamu ngapain kok nabrak pintu?”
(sambil tertawa terbahak-bahak)
Raka : “Aku sek
ngantuk.” (sambil menguap)
Jaya : “Makanya jangan tidur terlalu malam.”
Raka
: “Mau gimana lagi, pertandingan bola
tadi malam seru banget.”
Mereka
pun memasuki kelas dan duduk di meja mereka masing-masing. Saat Raka mengeluarkan
buku dari tasnya, tiba-tiba .... Raka
: “Loh
he, sudah pada mengerjakan tugas ta?” (berteriak)
Tasa
: “Tugas apa?”
Jaya
: “Memangnya ada tugas?”(bingung)
Raka
: “Tugas matematika yang waktu itu
loh.”(meyakinkan)
Jaya
: “Oh iya aku lupa, nggak usah mengerjakan wes. Bodoamat lah".
Riska
: “Iya wes nggak usah, kalau ngerjakan sekarang nggak akan selesai. Habis ini bel masuk.”
Tasa
: “Nah bener, lagian aku juga nggak bisa.”
Farah
: “Kalian ngapain aja sih semalam?
Bisa-bisanya nggak ngerjakan tugas.“
Riska
: “Memangnya kamu sudah?”
Farah
: “Iyalah.” (sewot)
Jaya
: “Sel, kamu sudah belum?”
Sela
: “Sudah, tapi bukuku ketinggalan.”
Lihat Juga :
Naskah Drama Sekolah Ramah Anak
Adegan 2
Pembicaraan
mereka terhenti saat suara bel terdengar dan Bu Hana mulai terlihat berjalan
menuju kelas.
Bu
Hana : “Pagi anak-anak!”
Siswa
: “Pagi Bu!”
Bu
Hana : “Ayo segera kumpulkan tugas yang sudah Ibu berikan minggu lalu. Siapa
yang belum mengerjakan?”
Semua
siswa angkat tangan kecuali Farah.
Bu
Hana : “Kenapa kok banyak yang belum mengerjakan?” (nada tinggi)
Siswa
: “Tidak bisa Bu!
Belum paham.”
Bu
Hana : “Minggu kemarin kan sudah saya jelaskan, dan kalian juga tidak ada yang
bertanya. Sudah sekarang ketua kelas ambil buku poin. Dan Sela, kenapa belum
mengerjakan?”
Sela
: “Saya sudah, tapi
buku saya ketinggalan Bu.”
Bu
Hana : “Kecuali Farah, semua langsung isi buku poinnya. Karena ini nilai tugas,
dan tidak ada yang mengerjakan, saya
akan mengadakan tes besok untuk mengganti nilai ini. Kalian harus
mendapat nilai yang bagus.”
Jaya
: “Tapi Bu.....”
(mengeluh)
Bu
Hana : “ Tidak ada tapi-tapian. Saya tidak mau tau, besok tetap akan saya
adakan tes. Buku poin dikumpulkan di meja saya sebelum istirahat kedua.”
(berkata dengan tegas)
Siswa
: “Iya, Bu.”
Bu
Hana : “Sekarang kita lanjutkan materi berikutnya, keluarkan buku kalian, buka
bab 3.”
Baca Juga :
Adegan 3
Bel
istirahat pun berbunyi,jam pelajaran Bu
Hana selesai.Mereka pun pergi ke kantin sambil membawa buku poin,kecuali Farah
yang tetap dikelas.
Jaya
:”Yah kita kena poin.”
Tasa
:”Baru kali ini aku kena poin.”
Jaya
:”Udahlah
cepat tulis buku poin kalian masing masing aku mau makan dan cepat kembali ke
kelas.”
Raka
:” Pikiranmu hanya makan terus.”
Sela
: “ Eh, ayo nanti kita belajar
bersama di rumahku.”
Tasa
: “Ayo! Kita ajak Farah juga gimana?”
Raka
: “Ya sudah, nanti kita ajak Farah,
siapa tau bisa membantu.”
Jaya
: “Aku sih ikut aja.”
Adegan 4
Setelah
selesai, mereka pun kembali ke kelas.
Tasa
: “Farah, kamu nanti mau tidak ikut ke
rumah Sela untuk belajar bersama?”
Farah
: “Ngapain
belajar bareng kalian? Nggak penting
banget.” (sewot)
Jaya
: “Biasa aja dong!” (nyolot)
Farah
: “Kok kamu nyolot sih?”
Jaya
: “Salah siapa sewot.”
Tasa
:”Pelit banget sih. Ayo dong kita kan teman.”
Sela
: “ Sudah-sudah. Ayo dong Far,
sekalian main. Lagian kita belajar bareng kok.”
Farah
: “Malas.”
Raka
: “Ya sudah lah terserah.” (sambil
berlalu)
Sejak
kejadian itu, tidak ada teman yang mengajak Farah berbicara di dalam kelas.
Teman yang duduk sebangku dengan Farah pun pindah tempat karena menganggap
Farah terlalu sombong. Ahkirnya Farah mulai merasa terkucilkan.
Farah
: “Teman-teman kok menjauhi aku sih? Apa
aku tadi keterlaluan? “ (bergumam dalam hati)
Lihat Juga : TV Sebagai Media Menulis Puisi
Adegan 5
Sepulang
sekolah, Jaya dan teman-temannya bergegas pergi ke rumah Sela sesuai rencana
untuk persiapan ulangan matematika besok kecuali Farah. Mereka belajar bersama, jika ada kesulitan,
maka Sela yang akan membantu temannya. Perjuangan mereka tidak sia-sia,
keesokan harinya mereka dapat mengerjakan ulangan dengan baik dan mendapat
hasil yang memuaskan. Di sisi lain, Farah merasa tertekan dengan sikap
teman-temannya sehingga ia tidak bisa fokus mengerjakan ulangan. Akhirnya
nilainya pun kurang memuaskan.
Farah
: “Kenapa nilaiku jelek gini yah? Apa
karena aku terlalu sombong pada teman-teman? sekarang mereka malah melampauiku
dan juga menjauhiku. Apa aku harus minta maaf yah?” (bergumam dalam hati)
Akhirnya
Farah memutuskan untuk meminta maaf pada teman-temannya.
Farah
: “Teman-teman, aku minta maaf yah atas
sikapku yang sombong selama ini.”
Jaya
: “Akhirnya sadar juga.”
Raka
: “Makanya jadi orang jangan sombong.
Kena azab kan.”
Farah
: “Iya aku serius. Janji deh nggak akan seperti itu lagi.”
Sela
: “Iya sudah kita semua sudah memaafkanmu
kok.”
Mereka
pun kembali berteman dan rukun seperti sedia kala. Sejak saat itu, farah tidak
pernah sombong lagi.
-Tamat-
Post a Comment for "Naskah Drama Azab"