Pengaruh Inflasi dan Penyebab Terjadinya Inflasi
Secara garis besar ada tiga teori yang dapat digunakan untuk
megetahui penyebab terjadinya inflasi, yaitu:
Teori Kuantitas
Teori
Menurut teori ini inflasi hanya bisa terjadi kalo ada tambahan volume uang yang
beredar (kartal maupun giral) tanpa diiringi oleh pasokan barang barang yang
tersedia. Inflasi juga dapat terjadi oleh harapan ekspektasi psikologi masyarakat
mengenai kenaikan harga harga di masa datang.
Teori Keyness
Teori
ini mengemukakan bahwa inflasi terjadi karena masyarakat ingin hidup di luar
batas kemampuan ekonominya dan permintaan masyarakat akan barang-barang
melebihi jumlah barang barang yang tersedia. Pertumbuhan junla uang beredar
yang pesat akan menyebabkan tingkat harga mengalami kenaikan secara
terus-menerus dengang laju yang tinggi, yang menciptakan inflasi.
Teori Struktural
Teori
ini lebih menekankan penyebab inflasi berasal dari strukturperekonomian yang
tidak mampu mengantisipasi secara cepat dan fleksibel atas perkembangan
perekonomian yang ada terutama terjadi di negara-negara berkembang. Negara
berkembang biasanya hanya menghasilkan hasil alam dan pertanian yang daya tukar
nya tidak berkembang secepat produk industri yang diimpor dari negara maju.
Baca Juga :
EFEK INFLASI
Menurut
Nopirin (2000:32) inflasi dapat mempengaruhi distribusi pendapatan, alokasi
faktor produksi serta produk nasional. Efek terhadap distribusi pendapatan
disebut equity effect, sedang efek
terhadap alokasi faktor produksi, dan produk nasional masing-masing disebut
dengan efficiency dan output effect.
Efek terhadap pendapatan (Equity Effect)
Efek
terhadap pendapatan sifatnya tidak merata, ada yang dirugikan ada pula yang
diuntungkan dengan adanya inflasi. Seseorang yang memperoleh pendapatan tetap
akan dirugikan oleh adanya inflasi. Demikian juga orang yang menumpuk kekayaan
dalam bentuk uang kas akan menderita kerugian karena adanya inflasi. Sebaliknya
pihak-pihak yang mendapatkan keutungan dengan adanya inflasi adalh merekan yang
memperoleh kenaikan pendapatan dengan prosentase yang lebih besar dari laju
inflasi, atau mereka yang mempunyai kekayaan bukan uang yang dimana nilainya
naik dengan prosentase lebih besar dari inflasi.
Efek terhadap efisiensi (Efficiency Effect)
Inflasi
dapat mengubah pola alokasi faktor produksi. Perubahan harga barang konsumsi
dan harga barang faktor produksi akan mengubah pemakaian barang tersebut pada
kegiatan produksi dan konsumsi yang lebih efisien.
Efek terhadap Output (Output Effect)
Inflasi
bisa dibarengi dengan kenaikan output,
apabila kenaikan harga barang barang mendahului kenaikan biaya produksi
sehingga menyebabkan keuntungan produsen dalam jangka pendek, Namun lebih
banyak Inflasi menurunkan output
apabila laju inflasi cukup tinggi menyebabkan daya beli menurun dan mengurangi
daya serap output produksi.
DAFTAR RUJUKAN
Nopirin. 1988.Ekonomi Moneter Buku 1.
Yogyakarta: BPFE
Nopirin. 1988.Ekonomi Moneter Buku 2.
Yogyakarta: BPFE
Rahardja, Pratama&Manurung,
Mandala. 2005. Teori Ekonomi Mikro: Suatu
Pengantar.Jakarta: LembagaPenerbit FE UI
Post a Comment for "Pengaruh Inflasi dan Penyebab Terjadinya Inflasi"