Proses Pembentukan Kata : Afiksasi, Reduplikasi, dan Abreviasi
Bentukan kata merupakan hasil dari proses pembentukan
kata. Pembentukan kata merupakan sebuah proses morfologis dengan ‘kata’ sebagai
hasil dari proses tersebut. Proses membentuk kata terdiri dari proses afiksasi,
reduplikasi, komposisi, dan abreviasi (Kridalaksana, 2007:12).
AFIKSASI
Afiksasi adalah proses yang mengubah leksem menjadi kata kompleks
(Kridalaksana, 2007:28). Pendapat lain diungkapkan oleh Muslich (2008:38), yaitu
afiksasi adalah peristiwa pembentukan kata dengan jalan membubuhkan afiks pada
bentuk dasar. Ada enam jenis afiks, yaitu (1) prefiks, yakni afiks yang
diletakkan di muka dasar, contohnya me-, di-, ber-, ke-, ter-, pe-, per-, dan
se-. (2) infiks, yakni afiks yang diletakkan di dalam dasar,contohnya –el-,
-em-, -er-, dan –in-. (3) sufiks, yaitu afiks yang diletakkan di
belakang dasar, contohnya –an, -kan, -i. (4) simulfiks, yaitu afiks yang
dimanifestasikan dengan ciri-ciri segmental yang dileburkan pada dasar,
contohnya kopi – ngopi, soto – nyoto, sate – nyate, kebut – ngebut. (5)
konfiks, yaitu afiks yang terdiri dari dua unsur, satu di muka bentuk dasar dan
satu di belakang bentuk dasar, dan berfungsi sebagai satu morfem terbagi,
terdiri atas satu morfem dengan satu makna gramatikal, contohnya ke-an,
pe-an, per-an, dan ber-an. (6) kombinasi afiks, yaitu kombinasi dari
dua afiks atau lebih yang bergabung dengan dasar.
Baca
Juga :
REDUPLIKASI
Reduplikasi adalah peristiwa pembentukan kata dengan jalan mengulang
bentuk dasar, baik seluruhnya maupun sebagian, baik bervariasi fonem maupun
tidak, baik berkombinasi dengan afiks maupun tidak (Muslich, 2008:48). Macam-macam
reduplikasi morfemis menurut Kridalaksana (2007:91 – 99), yaitu (1) reduplikasi
pembentuk verba, (2) reduplikasi pembentuk ajektiva, (3) reduplikasi pembentuk
nomina, (4) reduplikasi pembentuk pronomina, (5) reduplikasi pembentuk
adverbia, (6) reduplikasi pembentuk interogativa, dan (7) reduplikasi pembentuk
numeralia.
Kridalaksana (2007:104) menjelaskan, komposisi atau
pemajemukan adalah proses penggabungan dua leksem atau lebih yang membentuk
kata. Menurut Muslich (2008:57), komposisi atau pemajemukan adalah peristiwa
bergabungnya dua morfem dasar atau lebih secara padu dan menimbulkan arti yang
relatif baru. Klasifikasi pemajemukan dalam bahasa Indonesia dilihat dari
konstruksi kelas katanya menurut Samsuri (dalam Muslich, 2008:63), yaitu KB-KB,
KB-KK, KB-KS, KK-KB, KK-KK, KK-KS, KS-KB, KS-KK, dan KS-KS.
Baca
Juga :
ABREVIASI
Abreviasi adalah proses penanggalan satu atau beberapa bagian
leksem atau kombinasi leksem, sehingga jadilah bentuk baru yang berstatus kata.
Istilah lain untuk abreviasi ialah pemendekan, sedangkan hasil prosesnya
disebut kependekan (Kridalaksana, 2007:159). Jenis-jenis abreviasi berupa (1)
penggalan, yakni proses pemendekan yang mengekalkan salah satu bagian dari
leksem, (2) akronim, yaitu proses pemendekan yang menggabungkan huruf atau suku
kata atau bagian lain yang ditulis dan dilafalkan sebagai sebuah kata yang
sedikit banyak memenuhi kaidah fonotaktik Indonesia, (3) kontraksi, yakni
proses pemendekan yang meringkaskan leksem dasar atau gabungan leksem, dan (4)
lambang huruf untuk menggambarkan konsep dasar kuantitas, satuan atau unsur.
DAFTAR RUJUKAN
Kridalaksana, Harimurti. 2007. Pembentukan Kata dalam Bahasa Indonesia. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Muslich, Masnur. 2008. Tata Bentuk Bahasa Indonesia.
Jakarta: Bumi Aksara.
Informasinya terpercaya. Ada rujukan menjadi nilai plus
ReplyDelete