Sejarah Genosida Bosnia
Sejarah Genosida Bosnia-Dimanapun,
kapanpun, selama masih ada nafsu untuk menguasai hak milik orang lain,
kekerasan akan selalu terjadi sebagai warna sejarah kehidupan manusia.
Seringkali problematika kepentingan, ras, politik, agama bahkan pandangan pada
akhirnya menjadi faktor utama terjadinya pembantaian.
Bosnia, salah satu
negara di Eropa juga memiliki sejarah kelam tersendiri. Pada tahun 1992, Bosnia
dan Serbia, dua negara yang bertetangga menjadi headline di seluruh surat
kabar dunia. Krisis di sana semakin
memuncak dan tak terlihat adanya peluang akan terjadinya perdamaian, terkecuali
dengan adanya nyawa manusia sebagai tumbal. Bak seperti bom waktu yang hanya
tinggal menunggu hitungan detik untuk meledak. Seperti itulah gambaran Bosnia
pada tahun tersebut.
Tiga tahun kemudian,
tepatnya tanggal 11 Juli 1995, sesuatu yang dikhawatirkan akhirnya terjadi di
Srebrenica, kota kecil di Bosnia. Prajurit Serbia berhasil menginfiltrasi
dareah tersebut. Konon disebutkan bahwa peristiwa ini merupakan peristiwa yang
paling mengerikan semenjak berakhirnya Perang Dunia II. Tanah di kota
Srebrenica dibasahi oleh tumpahan darah warga lokal akibat dibantai oleh
serdadu Serbia. Berdasarkan data yang dihimpun oleh PBB, kejadian tersebut
telah menelan korban sebanyak kurang lebih 8.000 jiwa.
Atas peristiwa
tersebut, dunia terbelalak, tersadar akan kenyataan bahwa dunia belum
sepenuhnya damai. Masih ada di belahan dunia lain, orang-orang tidak berdosa
yang kehilangan nyawa karena pembantaian. Utamanya para umat muslim di Bosnia
yang telah menjadi korban Genosida Etnis yang dilakukan oleh Serbia.
Krisis kemanusiaan
yang terjadi di Bosnia itu tidak terlepas dari pengaruh politik pada saat itu.
Mereka yang berbeda pemahaman politis bisa saja menjadi korban selanjutnya.
Apalagi bagi kaum minoritas, seakan tinggal menunggu waktu untuk menjemput
ajal. Tidak ada keadilan di Bosnia pada saat itu.
Baca Juga :
Pihak-pihak yang
menjadi korban tidak mampu untuk melawan. Yang mampu mereka lakukan adalah
menunggu terketuknya hati manusia di luar sana agar bisa menolong kehidupan
muslim Bosnia.
Pada Bulan Desember
tahun 1995, akhirnya tercapailah kesepakatan yang dikenal sebagai Perjanjian
Dayton di Amerika yang dimediasi oleh Amerika Serikat. Perjanjian tersebut
merupakan manifestasi rasa empati negara lain guna mengakhiri konflik yang
terjadi di Bosnia. Mengantisipasi terjadinya konflik susulan, maka isi
perjanjian tersebut adalah mengenai perkara pembagian wilayah. Disebutkan dalam
perjanjian tersebut, kaum etnis Serbia di Bosnia yang berjumlah 31% dari
populasi, mendapat jatah wilayah sebanyak 49% yang kemudian dijadikan Republik
Srpska lengkap dengan lembaga negara dan pemerintahannya. Di sisi lain, etnis
muslim yang menjadi 60% populasi, hanya diberi 51% wilayah dan membentuk negara
Bosnia-Herzegovina.
SITUASI SETELAH PERJANJIAN DAYTON
Setelah tercapainya
perjanjian Dayton, tetap timbul ketidakpuasan terutama dari sisi korban, yaitu
umat muslim di Bosnia. Akan tetapi, semakin pulihnya kehidupan setelah adanya
kesepakatan tersebut membuat sedikit lega masyarakat muslim Bosnia. Terlebih
lagi tidak lama kemudian, telah dikonfirmasi salah seorang dalang terjadinya
Genosida di Bosnia, yaitu Ratko Mladic, berhasil ditangkap. Lalu, Ratko Mladic
dijatuhi hukuman berat oleh Mahkamah Kriminal PBB atas dakwaan kekejaman
pasukannya selama tiga tahun mengepung Kota Sarajevo.
Lihat Juga : Pengertian Profitabilitas
Tidak sampai disitu,
tindakan proaktif Dewan Mahkamah Kriminal PBB guna mencari aktor intelektual
lain yang terlibat peristiwa genosida tersebut akhirnya membuahkan hasil. Pada
Bulan Juni 2012, setelah menangkap empat aktor
intelektual, pengadilan kejahatan Bosnia menjatuhkan hukuman berat pada
keempat serdadu Serbia tersebut. Pengadilan memvonis Vlastimir Golijan 19
tahun, Franc Kos dan Zoran Goronja 40 tahun penjara, dan Stanko Kojic dengan
hukuman paling lama yaitu, 43 tahun penjara.
Dengan dijatuhkkannya
vonis terhadap para aktor intelektual tersebut, setidaknya bisa sedikit
mengobati luka dan penghapus dahaga akan keadilan yang sudah lama diidamkan
masyarakat Bosnia. Hingga tahun 2012, tercatat hanya 520 jenazah yang berhasil
diidentifikasi dari total sekitar 8000an orang yang menjadi korban tentara
Serbia. Seperti yang sudah disampaikan di awal, bahwa ini merupakan
kejadian terburuk dalam hal korban jiwa
semenjak berakhirnya Perang Dunia II. Semoga ini menjadi yang terakhir dan
tidak akan terjadi lagi pertumpahan darah hanya dengan alibi memuaskan nafsu
duniawi semata.
Gambar Bendera Sumber : Wikipedia
Gambar Bendera Sumber : Wikipedia
Informasi yang baru saya ketahui, ternyata banyak negara Eropa yang mengalami pembantaian massal
ReplyDeletePembantaian tidak bisa dibenarkan
ReplyDelete