Sejarah Kelam Negara Cina
Sudah menjadi rahasia umum, Cina atau Tiongkok
sekarang merupakan salah satu Negara dengan kekuatan ekonomi dan militer
terkuat di dunia. Ekspansi besar-besaran yang dilakukan dalam bidang
perdagangan telah mendongkrak daya saing Cina sehingga bisa disandingkan dengan
Negara adikuasa yang sudah lebih dulu bertahta, yaitu Amerika Serikat. Namun,
siapa sangka Cina juga memiliki sejarah kelam pada masa lalu. Yang selengkapnya
diceritakan dalam uraian berikut.
Suatu
pagi, 13 Desember 1937 menjadi suatu titik kelam sejarah Cina. Betapa tidak, di
Kota Nanjing, yang merupakan ibu kota Cina pada saat itu, terjadi peristiwa
yang teraamat pilu. Kota yang terkenal dengan keramahan dan kedamaiannya
mendadak menjadi medan pertumpahan darah. Tidak ada jumlah yang pasti, tapi
diperkirakan ratusan ribu orang merenggang nyawa.
Si
biang kerok perusak ketenangan kota tersebut adalah Negara Jepang. Negeri
matahari terbit pada saat itu tengah melakukan ekspansi besar-besaran guna meraih tanah jajahan baru. Mereka datang
dengan kekuatan militer yang amat ‘gemuk’, sekitar 200 ribuan pasukan Jepang
diperintahkan menginvasi Cina pada saat itu. Demi menunjukkan superioritasnya,
Jepang akan bertindak kejam pada negara jajahannya dan Cina menjadi korban
keganasan Jepang pada saat itu, serta 5 tahun kemudian, Indonesia yang
mengalami betapa durjananya militer Jepang.
Baca Juga : Genosida di Bosnia
Pada
saat tersebut, situasi dunia tengah goyah karena Perang Dunia II. Jepang yang
dianggap kuda hitam dalam perang tersebut, berusaha menancapkan taringnya untuk
menunjukkan betapa kuatnya militer Jepang. Tak ada satupun masyarakat pribumi
Cina yang selamat setelah ditangkap. Justru, mereka dieksekusi dengan cara yang
kejam dan tidak manusiawi. Yang paling parah tubuh para korban dimutilas dan
dicincangi lalu dibuang di jalan-jalan Kota
Nanjing. Tak ada ampunan bagi mereka yang memiliki fisik seperti orang
Cina. Semua dibumiganguskan. Tujuannya hanya satu yaitu, untuk segera menguasai
negara Cina.
Cina
pada saat itu bukannya tanpa perlawanan. Para prajurit Cina juga melakukan
serangan balik. Tetapi, karena armada dan kecanggihan teknologi yang tidak
sebanding. Mereka justru dibantai.
Bahkan,
dua sungai di Cina pada saat itu, Sungai Qinhuai dan Sungai Yantze menjadi
saksi bisu kelaliman serdadu Jepang. Sungai berganti warna menjadi merah karena
banyak mayat yang dibuang di sana.
Masa-masa
tersebut tidak akan pernah dilupakan
oleh rakyat Cina. Salah satu pendeta Amerika, John Magge berhasil merekam
peristiwa tersebut. Lalu, ada saksi lain bernama Lu Jing, yang berhasil
mengambil foto pembantaian sadis tersebut. Dengan begitu, masyarakat dunia bisa
mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.
Meskipun,
setelah Perang Dunia II, Jepang sudah meminta maaf secara resmi kepada negara
yang mereka invasi, termasuk Cina. Tetapi, kepedihan akan tetap terus dirasakan
oleh keluarga yang ditinggalkan.
Sumber Gambar : Wikipedia
Post a Comment for "Sejarah Kelam Negara Cina"