Pengertian Bullying : Dampak, Penyebab, dan Solusi Mengatasi Bullying
Sudah tidak terhitung jumlah kasus Bullying yang pernah terjadi di Indonesia. Mulai dari desa sampai kota mulai terbiasa dengan kejadian seperti ini. Bullying bukan merupakan budaya bangsa Indonesia. Sebelumnya, sudah pernah dibahas mengenai nilai dan moralitas remaja. Oleh karena itu, Artikel Kami akan membahas lebih dalam mengenai pengertian bullying, dampak, sebab dan solusi mengatasi bullying.
Pengertian Bullying
Menurut
KBBI, perundungan atau pem-bully-an adalah penggunaan kekerasan, ancaman, atau
paksaan untuk menyalahgunakan atau mengintimidasi orang lain. Sebetulnya
bullying telah terjadi sejak zaman dahulu dan tidak ada yang tahu kapan pem-bully-an ini dimulai.
Tetapi hal tersebut terus terjadi
hingga saat ini. Di zaman modern ini, pem-bully-an sudah menjadi hal yang
lumrah. Maka tak heran, kalau banyak yang menjadikan kegiatan pem-bully-an ini
sebagai kebiasaan bahkan budaya yang tidak dapat dipanggil budaya. Pem-bully-an
ini sering terjadi pada kalangan anak-anak sekolah.
Pernah
terjadi sebuah kasus pem-bully-an yang terjadi dikalangan anak sekolah menengah
pertama. Memang kasus tersebut di rekam dan di upload hingga menjadi viral,
sehingga sang pem-bully pun meminta maaf dan di rekam kembali, lalu di upload
untuk pencegahan nama baik yang tercemar. Tetapi hal tersebut tidak membuat
anak-anak lain ikut berubah.
Bahkan hal tersebut menjadi contoh buruk yang
mereka anggap sebagai gurauan semata. Karena mereka fikir, hanya cukup dengan
meminta maaf lalu semua masalah yang timbul atas perbuatan mereka akan selesai.
Terus berulang-ulang seperti itu, hingga kasus pem-bully-an dianggap remeh dan
dijadikan sebagai budaya yang sangat buruk.
Dampak Bullying Bagi Remaja
Setiap
tahun kasus bullying kerap bertambah. Bullying yang dilakukan bukan hanya
kekerasan melainkan pelecehan seksual dan bahkan pembunuhan. Mari kita melihat
dari sisi korban. Budaya bullying sangatlah berbahaya bagi pertumbuhan dan
perkembangan anak-anak.
Bullying dapat merusak masa depan hingga menjadikan
mereka pasif dan apatis terhadap dirinya dan juga lingkungnnya. Tentunya hal
itu adalah bahaya yang sangat besar bagi anak-anak.
Anak-anak
korban bullying yang terus mendapatkan tekanan dan ejekan dari teman-temannya
akan menderita tekanan batin yang sangat berat. Mereka akan menjadi takut
bersosialisai dan berinteraksi dengan orang lain.
Akibatnya mereka mulai
menjauhkan diri dari lingkungannya. Sehingga terjadilah anak-anak yang kurang
percaya diri atau bahkan lebih parah lagi anak-anak yang mengalami gangguan
mental. Seperti depresi, rendah diri, cemas, sulit tidur nyenyak, ingin
menyakiti diri sendiri, atau bahkan keinginan untuk bunuh diri.
Untuk
mereka yang sudah bingung atas kejadian pem-bully-an yang menimpa, mereka akan
mengkonsumsi obat – obat terlarang. Sehingga prestasi akademik menurun. Efek
ini mungkin bisa terjadi karena korban takut pergi ke sekolah sehingga
berdampak terhadap kegiatan belajar.
Lalu saat mereka tidak pergi ke sekolah,
mereka akan ikut melakukan kekerasan atau melakukan balas dendam. Akhirnya
kasus tersebut berakhir dengan
penanganan pihak sekolah. Dan orang tua telat menyadari hal itu. Anak pun
mengalami trauma yang mendalam.
Oleh karena itu, sebagai orang tua Anda harus
jeli melihat ciri perubahan tingkah laku anak, misalnya tidak semangat
berangkat ke sekolah, prestasi belajar menurun, atau nafsu makan berkurang.
Perubahan lainnya yang bisa tampak, seperti : tiba-tiba kehilangan teman atau menghindari ajakan pertemanan,
barang-barang miliknya sering hilang atau hancur, mengalami gangguan tidur,
kabur dari rumah, terlihat stres saat pulang sekolah atau usai mengecek
ponselnya, dan mungkin ada luka di tubuhnya.
Oleh karena itu, jauhi dan
awasilah perilaku bullying di dalam lingkungan anak-anak agar masa depan mereka
tidak hancur dan menjadi anak-anak yang aktif dan berprestasi.
Pem-bully-an
disebabkan oleh salah satunya adalah rasa iri dan
dengki. Anak-anak diusia
remaja atau anak sekolah
tidak dapat menahan rasa emosi, lalu mereka akan meluapkan rasa emosi atau marah
mereka kepada seseorang yang mereka anggap lemah.
Penyebab Terjadinya Bullying
Apabila mereka merasa iri
atau tidak suka dengan teman mereka, mereka akan berusaha mencari supaya temannya
tersebut merasa terpojok atau malu. Jadi mereka tidak akan merasa puas sebelum
temannya tersebut menderita.
Mereka akan melakukan banyak cara salah satunya
adalah dengan mengajak teman lain untuk tidak suka dengan teman yang dia tidak
suka ( dengan menceritakan kejelekan si dia) ,lalu teman yang lain ikut
merasakan tidak suka juga padahal mereka tidak tahu kebenaran nya (mereka bisa
emosi hanya karena kata-kata orang lain).
Kemudian mereka akan bertindak untuk
menindas orang yang dia tidak suka. Larangan yang
seharusnya adalah apabila kita merasa iri atau tidak suka dengan orang lain,
jangan pernah mencela orang lain dengan cara pembullyan, karena efek samping
dari cara ini sangatlah fatal.
Lalu pengawasan orang tua sangat penting, orang
tua tidak boleh lengah terhadap anak nya diusia pertumbuhan dan perkembangan
emosi yang sangat melunjak. Sehingga anak tidak main kekerasan dan pelecehan
seksual, serta jangan pernah melarang
anak. Anda bisa memberi masukkan dari sisi positif.
Mengganti kata
"jangan" dengan kalimat yang mudah dipahami anak sehingga dia tidak
akan melakukan kekerasan hingga pelecehan seksual. Tetapi peran guru sebagai
orang tua ke-2 juga sangat penting. Setelah anak sudah siap memasuki dunia
pendidikan yang lebih tinggi, waktunya habis di dalam sekolah. Dia akan lebih
sering bertemu dengan teman-teman dan guru.
Baca Juga : Tokoh-Tokoh Sastra Marxisme Dunia
Sehingga perlunya pengawasan lebih
di setiap anak didik tidak boleh disepelekan. Memberikan perhatian lebih juga
perlu kepada setiap anak didik yang masih memerlukan bimbingan disetiap langkah
yang akan diambilnya.
Tidak hanya ilmu pendidikan, tetapi pengetahuan tentang
bagaimana akhlak yang harus diterapkan juga sangat diperlukan. Sehingga kita
dapat mengurangi bahkan menghilangkan kebiasaan bullying anak-anak. Lalu
kegiatan pem-bully-an pun akan berhenti dan secara perlahan akan menghilang.
Walaupun nantinya sudah tidak ada lagi kasus bullying,memberikan arahan dan
pengetahuan tentang akhlak juga diperlukan di setiap tumbuh kembang anak.
Solusi Mengatasi Pembullyan
Anjuran/solusi/
cara mengatasi pembullyan sangat dibutuhkan untuk kalangan masyarakat yang
menutup telinga terhadap kasus bullying.
Untuk si pembully : apabila memiliki masalah
dengan korban, selesaikan secara damai ( kekeluargaan), jangan main hakim
sendiri, dan sikap anti bully juga ditingkatkan.
Untuk si
korban bully : apabila Anda mendapatkan sikap kasar oleh orang di sekitarmu
cobalah ceritakan pada orang dewasa yang
dapat dipercaya. Ceritakan pada orang tua maupun guru yang memiliki otoritas
untuk menindak lanjutinya.
Tingkatkan keberanian dan rasa percaya diri.
Tunjukkan pada lingkungan sekitar bahwa Anda bukan orang yang lemah dan mudah
untuk ditindas.
Untuk
orang lain yang melihat ada kasus tersebut : bantulah teman yang menjadi
korban. Jika menyaksikan perilaku bully, jangan diam saja dan cobalah untuk
memberi dukungan pada korban.
Tetapi bukan menjadi hal yang sudah terlambat apabila kita baru memulainya
sekarang. Dengan banyaknya orang yang sadar akan bahayanya kasus ini dan
bertindak untuk memberhentikan pem-bully-an saja
sudah menjadi langkah awal yang luar biasa untuk memperkecil kasus pem-bully-an
yang telah dianggap budaya.
Jangan takut untuk melapor kepada pihak yang Anda
rasa dapat memberhentikan kasus pem-bully-an tersebut. Ulurkan tangan Anda
untuk membantu korban yang takut membuat laporan pernyataan karena ancaman yang
diberikan.
Semoga penjelasan mengenai pengertian bullying, dampak, sebab, dan solusi mengatasi bullying tersebut dapat membantu kita semua agar tindak seperti ini tidak terjadi lagi.
Soviyah Tri M. (33)
Sri Setyowati (34)
Valensyah Shalsabila W.
(35)
Vivi Aisalwa Z. (36)
Post a Comment for "Pengertian Bullying : Dampak, Penyebab, dan Solusi Mengatasi Bullying"