Tips Belajar di Rumah: 10 Trik Jitu bagi Siswa
Tips Belajar di Rumah - Saat ini Virus Korona menjadi pembicaraan yang hangat. Di belahan bumi manapun, wabah tersebut masih mendominasi ruang publik. Dalam waktu yang singkat saja, namanya sudah menjadi trending topik, dibicarakan dimana saja, dan diberitakan secara masif melalui media cetak maupun media elektronik.
Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-COV-2) atau yang lebih dikenal dengan Virus Korona ini adalah jenis virus baru yang dapat menyebabkan penyakit menular ke manusia.
Walaupun lebih banyak menyerang kepada lansia, virus ini sebenarnya juga dapat dengan mudah menyerang ke siapa saja, mulai dari bayi, anak-anak, hingga orang dewasa.
Virus Korona ini bisa menyebabkan gangguan ringan pada sistem pernafasan, namun virus ini akan lebih berbahaya hingga menyebabkan kematian jika menyerang orang yang memiliki kondisi medis tertentu atau riwayat penyakit, seperti jantung, diabetes, kanker, ginjal, dsb.
Wabah Virus Korona yang telah menyerang banyak negara salah satunya Indonesia ini memang memiliki dampak sosial yang besar atau bahkan tidak biasa.
Cara Belajar Efektif di Rumah
Pengertian belajar di rumah adalah suatu konsep studi adaptif yang mana pembelajaran daring atau jarak jauh ditujukan pada peningkatan resepsi siswa mengenai virus korona dan wabah Covid-19.
Adapun, cara belajar efektif di rumah dapat dilakukan apabila syarat-syarat berikut terpenuhi.
- Pertama, tidak ada gangguan teknis dan non-teknis.
- Kedua, siswa memiliki semangat belajar yang tinggi.
Jika dua hal tersebut terpenuhi maka hampir dapat dipastikan proses belajar akan berjalan lancar. Ditambah lagi, saat ini pemerintah juga telah menggagas rumah belajar kemdikbud. Hampir setiap hari secara bergantian akan ada pembahasan mengenai pembahasan mapel dari berbagai jenjang.
Apakah acara tersebut berbayar seperti bimbingan belajar online pada umumnya? Tidak, program TV Rumah Belajar Kemendibud ini gratis dan tidak dipungut sepeserpun.
Program belajar online kemendibud ini akan disiarkan melalui televisi milik pemerintah yaitu TVRI. Bisa dibilang, ini merupakan salah satu langkah antisipasi pemerintah untuk memaksimalkan pembelajaran jarak jauh.
Sebagian orang menyamakan kegiatan di rumah ini dengan Homeschooling. Padahal, kedua hal tersebut berbeda. Untuk lebih memahami, konsep perbedaan dua kegiatan tersebut Anda dapat membaca artikel kami sebelumnya yang berjudul Pro Kontra Homeschooling.
Faktor Penghambat Belajar di Rumah
Salah satu dampak yang sangat terasa di kalangan masyarakat sendiri, yakni dengan terbatasnya aktivitas sehari-hari, karena pemerintah telah menetapkan imbauan serta aturan baru kepada masyarakat luas untuk menjalankan berbagai aktivitasnya di rumah sampai waktu yang telah ditentukan.
Aktivitas yang dimaksudkan termasuk proses pembelajaran siswa sekolah dari tingkat kanak-kanak hingga menengah atas, bahkan sekelas perguruan tinggi proses perkuliahan juga dilakukan di rumah melalui daring atau dalam jaringan atau kata lainnya adalahonline.
Adanya fakta korban yang terkonfirmasi virus korona masih terus bertambah, artinya pandemi belum berakhir. Begitu juga dengan imbauan ataupun aturan yang ditetapkan oleh pemerintah, salah satunya mengenai perpanjangan waktu untuk tetap belajar di rumah secara online.
Sebagai siswa, begitu juga orang tua telah banyak sekali mengeluh jenuh, malas, dan bosan dengan aktivitas yang dinilai terbatas tersebut. Tidak sedikit juga siswa mulai merasakan penurunan semangat belajar bahkan hingga mengalami stres. Selain itu, distraksi atau tidak fokus juga menjadi masalah utama bagi siswa dimasa pandemi seperti ini.
Tidak hanya dari televisi, distraksi kadang datang dari gadget yang biasanya digunakan untuk bermain media sosial, menonton film ataupun bermain game. Distraksi tersebut tentu membuat siswa menjadi tidak fokus ketika sedang belajar di rumah.
Padahal menurut beberapa ahli psikologi dari Universitas Stanford, California, multitasker dalam perilaku semacam ini selain dapat membuat siswa tidak lebih produktif, juga dapat menganggu mental siswa.
Namun, sebenarnya rasa malas, jenuh, bosan, dan tidak fokus atau bahkan stress yang dirasakan siswa saat belajar di rumah karena pandemi Virus Korona ini dapat muncul karena disebabkan dari beberapa faktor, diantaranya adalah:
1. Aktivitas yang Monoton
Belajar di rumah saja memang akan terasa menjenuhkan. Jika biasanya siswa belajar di sekolah dengan beragam kegiatan, maka selama belajar di rumah ini, siswa hanya akan melakukan rutinitas yang sama setiap harinya. Akibatnya, semakin hari mereka akan mulai mengalami penurunan semangat belajar.
2. Kesepian
Saat sebelum pandemi, ketika siswa belajar di sekolah, mereka akan bertemu dengan teman-temannya. Siswa akan merasa senang karena dengan bertemu teman-teman sekolahnya, mereka dapat melakukan kegiatan bersama-sama, mulai dari mengerjakan tugas, bertukar cerita, pergi bermain, dsb.
Namun, selama pandemi, siswa harus melakukan berbagai aktivitasnya di rumah. Terlebih lagi adanya pembatasan diri untuk menghindari kerumunan atau berjaga jarak (physical distancing) pastinya menambah kejenuhan ataupun kebosanan bagi setiap siswa.
Mereka akan merasa tidak ada teman belajar, sehingga lama kelamaan akan muncul rasa malas, jenuh, bosan bahkan tidak fokus untuk belajar.
3. Minimnya Fasilitas Belajar di Rumah
Meskipun pemerintah telah memfasilitasi dalam bentuk tontonan edukasi dengan melalui saluran televisi, namun fasilitas lain juga masih banyak diperlukan untuk proses belajar dari rumah, misalnya mengenai koneksi internet seperti Wi-Fi ataupun kuota internet yang tersambung di smartphone.
Namun perlu diketahui bersama, tidak semua siswa memiliki fasilitas tersebut. Minimnya ekonomi keluarga juga menjadi faktor dari minimnya ketersediaan fasilitas yang menunjang proses belajar di rumah secara online.
Bahkan tidak sedikit juga, ada keluarga siswa yang harus kehilangan sumber penghasilan ataupun mata pencaharian yang diakibatkan adanya pandemi Virus Korona ini, sehingga mereka juga harus jeli dalam mengatur pengeluaran keuangan.
Hal-hal seperti inilah yang akhirnya juga berdampak pada semangat belajar siswa, ketika mereka merasa fasilitas belajar kurang mencakupi maka mereka akan merasakan menemukan kendala dan malas, ataupun merasa jenuh serta bosan untuk melanjutkan proses belajarnya.
4. Terlalu Dimanjakan atau Berlebihnya Fasilitas yang Tersedia di Rumah
Sedangkan bagi siswa yang orang tuanya sangat mampu dalam menyediakan fasilitas belajar juga menjadikan momok permasalahan tersendiri, dimana siswa dapat dengan mudah menyalahgunakan fasilitas yang telah disediakan. Seperti untuk menonton film dan bermain game terus-terusan.
5. Beban sekolah yang terlalu banyak
Meskipun berada di rumah, aktivitas online tidak disebut mudah. Sebab faktanya, siswa perlu belajar 6-7 mata pelajaran setiap hari sejak pagi hingga sore hari. Sebagian sekolah ada juga yang dikurangi menjadi 2-3 mata pelajaran saja per harinya.
Semua itu dikembalikan kepada pihak sekolah masing-masing. Waktu belajar online itupun juga belum termasuk dengan tugas seperti pekerjaan rumah dan ulangan yang perlu dipersiapkan sebelum sekolah lagi di esok hari.
Dengan banyaknya beban yang diterima siswa, hal ini bisa membuat tekanan bagi mereka dan membuat penurunan semangat belajar dan bahkan lebih parahnya juga bisa menyebabkan stres.
Tips Belajar di Rumah
Karena belum ada kepastian kegiatan belajar di rumah sampai kapan. Ada baiknya kalian mengikuti beberapa tips belajar di rumah selama pandemi Virus Korona yang dapat dicoba, yakni cara agar bisa fokus belajar, tidak mudah malas, jenuh, bosan ataupun stres saat melakukan hal tersebut.
- Tanamkan Motivasi yang Kuat
Belajar dari rumah secara online memang menjadi beban tersendiri bagi sebagian siswa, baik karena alasan jenuh, lebih enak belajar di sekolah atau lain sebagainya, akan tetapi proses belajar di rumah memang masih harus dilakukan selama pandemi ini belum dinyatakan berakhir.
Agar semangat belajar akan terus tetap ada, maka setiap siswa harus memiliki motivasi yang kuat, yakni dengan tidak menjadikan aktivitas tersebut sebagai beban.
Siswa harus belajar menanamkan pikiran positif dalam dirinya sendiri untuk tetap semangat belajar di rumah agar rantai penyebaran Virus Korona ini dapat terputus, dan wabahnya segera hilang atau mungkin dapat dengan motivasi positif lainnya.
- Mengkondisikan Tempat Belajar yang Aman dan Nyaman
Ketika ada kabar bahwa kegiatan belajar di rumah diperpanjang sampai akhir tahun, para siswa kebanyakan tidak cukup gembira. Sebagian besar sudah sangat rindu dengan suasan sekolah dengan tatap muka secara langsung. Oleh karena itu, sangat penting membenahi motivasi individu siswa.
Jika motivasi dalam diri siswa sudah kuat, maka mereka harus dapat menjaga mood belajar agar tetap membaik.
Caranya yakni dengan mengkondisikan tempat atau suasana belajar yang aman dan nyaman. Suasana yang nyaman dalam belajar setiap siswa berbeda-beda, ada sebagian siswa yang memang harus belajar di tempat yang sunyi dan sepi.
Namun, tak sedikit pula beberapa siswa yang suka belajar dengan adanya iringan musik yang lembut. Semua itu dapat diatur dengan kebiasaan belajar siswa. Suasana yang nyaman juga mencakup tentang kerapihan dan kebersihan tempat belajar ataupun lingkungan sekitar.
Jadi, usahakan tempat belajar dan lingkungan sekitar selalu bersih dan rapi. Karena meskipun hal tersebut terlihat sepele, namun dapat menambah semangat belajar dan menjaga kestabilan mood belajar.
Sebab,apabila meja belajar selalu berantakan dan ketika ditengah proses belajar yang membutuhkan sesuatu yang ternyata tidak mudah ditemukan maka dapat memengaruhi proses belajar selanjutnya, yang akhirnya dapat menghancurkan mood.
Jika mood belajar siswa rusak, maka mereka akan malas, bosan, merasa jenuh atau tidak fokus lagi untuk belajar.
- Membuat Jadwal Harian
Jika siswa merasa jenuh dengan aktivitas yang monoton selama belajar di rumah, maka mereka dapat disarankan untuk membuat jadwal belajar harian. Kegiatan yang dilakukan dapat menyesuaikan tugas-tugas yang diberikan oleh guru atau sesuai kemampuan siswa sendiri.
Dalam membuat jadwal atau schedule, harus tetap memerhatikan durasi belajar agar tidak menimbulkan kelelahan bagi diri sendiri.
Dengan adanya jadwal yang dibuat seperti ini, selain siswa dapat belajar secara fokus, siswa juga memiliki kegiatan beragam dalam satu hari dan pastinya dapat jauh lebih produktif setiap harinya. Sehingga siswa tidak akan menemukan aktivitas yang monoton atau menjenuhkan.
- Tetap Menjaga Kesehatan
Tugas yang semakin hari semakin banyak, terkadang membuat siswa harus belajar lebih ekstra dengan melebihi waktu yang telah dibuat, bahkan tak jarang dari mereka mengabaikan waktu istirahat.
Padahal siswa juga harus tetap menjaga kesehatan selama belajar di rumah, dengan cara mengatur pola duduk yang benar saat menulis atau membaca, sering melakukan senam perengangan sederhana disela-sela belajar agar tidak mengalami keram pada anggota tubuh.
- Melakukan Teknik ABC untuk Melatih Otak
Teknik ABC untuk menghindari ditraksi dan meningkatkan fokus saat belajar, yakni A awareness (kesadaran) untuk mengenali apa saja distraksinya, B breathing deeply (mengambil napas dalam-dalam) untuk menenangkan diri dan berpikir apa opsi yang akan dilakukan. Dan yang terakhir yakni C choice (pilihan) dengan memilih distraksi mana saja yang harus direspon ataupun dibiarkan.
- Membatasi Penggunaan Smartphone
Multi-tasking tanpa disadari dapat mengganggu seseorang ketika belajar. Oleh karena itu, dalam hal ini siswa dapat menggunakan beberapa menit untuk melepaskan diri dari setiap peralatan elektronik yang tidak diperlukan agar dapat memperbarui fokusnya.
- Istirahat yang Cukup
Saat belajar dari rumah pastikan untuk mendapatkan istirahat yang cukup, paling tidak hanya dengan tidur 8 jam saat malam hari. Hal ini dibutuhkan agar otak bisa lebih fresh dan mencerna informasi saat digunakan pada waktu belajar pagi hingga sore hari. Jika waktu belajar terlalu banyak dan tanpa istirahat, hasilnya justru akan berdampak negatif, terutama pada kesehatan diri sendiri.
- Time Management
Agar kegiatan studi lebih fokus dan tidak sampai mengalami stres, sebaiknya selesaikan terlebih dahulu aktivias lain sebelum memulai waktu belajar. Sehingga apabila kegiatan belajar sudah selesai, siswa juga akan memiliki waktu yang lebih luang untuk bersantai atau beristirahat.
- Siapkan Camilan
Ternyata tidak hanya suasana belajar saja yang harus diperhatikan, perut pun juga perlu diperhatikan. Menyediakan cemilan atau makanan ringan juga dapat membantu menghilangkan rasa bosan dan lapar sekaligus.
Rasa lapar yang dapat menjadikan kurang fokus ketika belajar. Oleh karena itu, siapkan camilan atau makanan ringan yang bergizi untuk membantu otak bekerja secara optimal.
- Berdo’a
Meskipun siswa saat ini belajar di rumah saja, tentunya berdo’a sebelum melakukan aktivitas belajar juga tidak boleh diabaikan. Sebab dengan berdo’a kita juga dapat melancarkan kegiatan belajar dengan memintanya kepada tuhan secara spiritual.
Nah, itulah beberapa tips agar kegiatan belajar di rumah lebih efektif, dengan tidak mudah merasa malas, bosan, jenuh, bahkan sampai stres. Semoga hal tersebut dapat bermanfaat untuk Anda semua dan semoga pandemi ini dapat segera berakhir agar semuanya dapat kembali beraktivitas seperti sediakala. (Citra Syananta Kelas PCP '19 SMAN 1 Purwosari)
Post a Comment for "Tips Belajar di Rumah: 10 Trik Jitu bagi Siswa"