Pengertian Puisi: Ciri-Ciri, Struktur, Jenis, Unsur Kebahasaan, dan Contohnya
Puisi menjadi sebuah karya sastra yang menjadi ungkapan perasaan penulisnya menggunakan teknik irama, matra, rima penyusunan lirik dan juga bait. Isi dan makna dari puisi kerap kali digambarkan dengan menggunakan pemilihan kata di dalamnya.
Pengertian Puisi
Pengertian puisi adalah salah satu dari jenis karya sastra yang isinya mengungkapkan pikiran dari pembuatnya secara imaginatif, tersusun dan juga dibuat dengan memfokuskannya menggunakan bahasa secara terstruktur dengan berbagai macam pengolahan diksinya.
Menurut Djososuroto, puisi adalah hal pencarian dan pelukisan yang diinginkkan. Tujuan dari isi puisi tidak untuk menggambrakan sebuah kebenaran, tetapi lebih ke memujanya dan memberikan sentuhan jiwa. Agar dapat terkesan lebih indah. Unsur keindahan itu adalah rasa.
Menurut Emiy Dickinson, puisi adalah ketika Anda membaca buku dan itu membuat menggigil sampai tidak ada api yang bisa memberikan kehangatan. Saat itulah Anda akan menyadari bahwa itu adalah puisi. Adalah sesuatu yang lain seperti ini?
Jenis Puisi
- Puisi Lama
- Puisi Baru
Ciri-Ciri Puisi
Terdapat beberapa ciri-ciri puisi yang bisa Anda gunakan untu dapat membedakannya denga karya sastra lainnya. Seperti prosa atau gurindam dan berbagai macam jenis tulisan yang lain. Berikut adalah berbagai penjelasan mengenai ciri-ciri puisi.
- Dalam Hal Penyusunan Puisi
Ketika seorang penyair membuat sebuah puisi, maka unsur-unsur bahasa pasti selalu diperhatikan oleh mereka. Mulai dari kerapihan, keindahan sampai dari segi penataan juga. Mereka akan benar-benar memperhatikannya dengan seksama.
Karena ini memang salah satu sifat yang dimiliki oleh seorang penyair. Mereka tidak hanya mengutamakan dari segi rasa saja. Tetapi juga dari segi penataan dan keindahannya. Semuanya akan dibuat sebagus dan seistimewa mungkin.
- Memakai Bahasa Konotatif
Selanjutnya yakni memakai bahasa konotatif yang berhubungan langsung dengan pikiran, perasaan dan hal-hal lainnya yang berhubungan dengan nilai rasa. Jadi, dalam pembuatan sebuah puisi akan didasarkan pada hati dan pikiran para penyairnya.
Semuanya akan dipersiapkan dengan sebagus dan seistimewa mungkin. Dengan menggunakan berbagai macam diksi dan pengembangan bahasanya. Kemudian juga akan diikuti dengan kata-kata yang bermakna denotatif dan berhubungan dengan suasana hati penyairnya saat itu.
- Pemadatan dari Semua Unsur Kemampuan Bahasa
Berikutnya yakni pemadatan dari semua unsur kemampuan bahasa. Sebuah puisi memang harus mengalami pemadatan, ini supaya isi dari karya sastra tersebut menjadi lebih bagus dan padat. Dalam artian tidaklah bertele-tele.
Dengan begitu, pembaca juga akan bisa membaca pikiran dan perasaan dari penyairnya. Meskipun, kadang pengungkapannya dibuat dengan kalimat-kalimat yang susah untuk dipahami orang awam. Namun, jika penyair menggunakan diksi, maka Anda bisa mencari tahu artinya untuk memahaminya.
- Mengungkapkan Pikiran dan Perasaan Pembuatnya
Selanjutnya yakni sebuah puisi menjadi karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan dari pembuatnya. Kebanyakan puisi yang dibuat oleh seorang penyair menggambarkan mengenai suasana hatinya ketika membuatnya. Kadang sedih, kadang senang, bahkan kadang terlalu dominan.
Dengan membuat sebuah puisi, seorang penyair menceritakan kisah hidupnya kepada para pembaca. Setiap penulisnya memiliki cara-cara yang berbeda untuk mengungkapkannya. Ada yang membuatnya secara ekplisit dan ada pula yang membuatnya secara implisit.
Struktur Puisi
Dalam puisi juga terdapat beberapa struktur penulisan yang memang harus ditaati oleh para penyair. Ini untu menciptakan kekonsistenan dalam pembuatan karya sastra satu ini. Berikut adalah berbagai macam struktur puisi tersebut.
1. Struktur Fisik
Struktur fisik adalah media untuk melakukan pengungkapan makan yang ingin disampaikan oleh pembuat puisi. Terdapat beberapa macam stuktur fisik yang ada pada puisi. Berikut adalah berbagai macam penjelasan struktur fisik puisi.
- Diksi, yakni pemilihan kata yang akan digunakan dalam membuat puisi untuk menciptakan kesan indah dalam penyampaian maksud dari puisi seorang penyair.
- Pencitraan, yakni susunan kata yang bisa menimbulkan imajinasi bagi para pembacanya. Hal ini akan membuat para pembaca dan pendengarnya merasa seperti mendengar atau juga melihat apa yang ingin disampaikan penulis dalam puisinya.
- Majas, yakni bahasa yang dipakai oleh seorang penyair untuk mengungkapkan sesuatu dengan cara melakukan pembandingan sesuatu dengan benda alam atau hal-hal lainnya yang diangap tidak masuk akal.
- Rima, yakni persamaan atau pengulangan dari bunyi pada sebuah karya sastra bernama puisi. Adanya rima ini akan menciptakan kesan seirama dan merdu serta indah ketika dibaca.
- Ritma, yakni sesuatu yang berkaitan dengan rima, bunyi, rasa, frasa dan juga kalimat ada sebuah karya sastra jenis ini. Didalamnya dapat ada yang tinggo rendah, pendek panjang, lemah keras yang dibuat secara teratur untuk menciptakan kesan indah didalamnya.
- Tipografi yang berbentuk bait yang berawal dari tepi kiri dan akhirnya berada pada tepi kanan barisnya.
Itulah beberapa macam struktur fisik dari pembuatan sebuah puisi. Dalam menciptakannya diperlukan semua unsur dari struktur diatas. Supaya dapat tercipta keindahan bahasa yang akan memukau para pembaca dan pendengarnya.
2. Struktur Batin
Terdapat berbagai macam struktur batin yang ada pada pembuatan puisi. Semuanya memang sangat diperlukan dalam penyusunan karya sastra satu ini. Berikut adalah berbagai macam penjelasan struktur batin puisi.
- Tema yang melingkupi keseluruhan dari puisi yang dibuat oleh penyair tersebut.
- Perasaan seorang penyair dalam membuat puisi yang bisa dirasakan oleh para pembaca dan juga pendengarnya
- Nada dan Suara, nada dalam puisi disesuaikan dengan isi yang akan diutarakan oleh penyair. Nada dan suara memiliki keterikatan. Ini karena nada dari puisi menentukan suasana bagi para pembaca dan juga pendengarnya.
- Amanat (Pesan), ketika membuat sebuah karya sastra jenis satu ini, tentu seorang penyair memiliki amanat atau pesan yang ingin disampaikan kepada para pembaca dan pendengarnya. Baik secara implisit ataupun eksplisit.
Begitulah beberapa macam penjelasan singkat mengenai struktur batin dalam puisi yang memang harus selalu dimasukkan ke dalam cara pembuatan puisi seorang penyair. Ini agar dapat timbul makna-makna khusus yang dibuat oleh para pembuatnya.
Unsur Kebahasaan Puisi
Terdapat beberapa unsur kebahasaan puisi yang memang harus ada ketika akan membuat karya sastra jenis satu ini. Semuanya haru tetap diikuti sertakan saat akan membuat sebuah puisi. Berikut adalah macam-macam unsur kebahasaan puisi.
1. Pemadatan Bahasa dan Pemilihan Kata Khas
Unsur kebahasaan puisi meliputi pemadatan bahasa dan juga pemilihan kata khas untuk mencipatakan karya sastra yang memukau. Bahasa dalam puisi menjadi sebuah bahasa yang dipadatkan dengan berbagai macam cara oleh para penyairnya.
Selanjutnya yakni pemilihan kata khas untuk dapat menciptakan puisi yang berbeda dan unik bagi para pembaca dan pendengarnya. Membuat puisi tidak boleh sembarangan. Untuk dapat menciptakan suasana berbeda, maka bisa dengan melakukan pemilihan kata / menggunakan diksi.
2. Kata Konkret dan Pengimajian
Berikutnya yakni menggunakan kata konkret atau berwujud. Dengan begitu, puisi Anda akan menjadi lebih hidup dan terkesan bisa disentuh oleh para pembaca dan pendengarnya. Ini merupakan salah satu wujud dari penciptaan puisi yang berbeda dan unik.
Terakhir yakni pengimajian yang meliputi pencitraan dalam sebuah puisi. Ini bisa berupa kata atau rangkaiannya yang bisa dijadikan sebagai penjelas mengenai apa yang akan disampaikannya kepada para pembaca. Penyair akan memberikan sentuhan-sentuhan tertentu kepada pembaca.
Demikian pembahasan mengenai materi puisi: pengertian, ciri-ciri, struktur dan juga unsur kebahasaan. Anda akan memperoleh banyak penjelasan mengenai hal-hal tersebut. Dengan begitu pembaca juga akan bisa memahami maksud dari pembuatan puisi.
Post a Comment for "Pengertian Puisi: Ciri-Ciri, Struktur, Jenis, Unsur Kebahasaan, dan Contohnya"